BAB 8 : PERTARUNGAN MELAWAN IBLIS

4 2 1
                                    

Pasukan Moon Elf dan Dark Elf mulai bersatu dengan dibantu Ela, Iritel dan Viona. Mereka berjalan menuju istana iblis yang jaraknya cukup jauh dari Kerajaan Moon Elf. Sekitar perjalanan 3 hari mereka menempuhnya.

Kerajaan Iblis bisa dibilang sangat buruk. Melalui perawakan mereka yang mengerikan, dan banyak Orc yang tinggal disana. Kebanyakan mereka bekerja sebagai pemburu dan bahkan ada yang menjadi pembunuh bayaran. Anak kecil pun dipaksa untuk bekerja.

Bagi Ela ini tak adil apalagi mereka adalah anak yang masih sangat kecil. Tapi, yang menurut Ela paling luar biasa adalah kesetiaan para Iblis dan Orc dengan pasangan mereka, keluarga ataupun pemimpin mereka. Mereka cukup bahagia meski hanya dengan kesetiaan dan kasih sayang. Berbeda dengan manusia, ada saja yang tidak memiliki kesetiaan entah itu kepada pasangan, keluarga atau pemimpin mereka.

Kerajaan Iblis dikuasai oleh seorang Ratu Iblis yang konon memiliki paras yang sangat cantik, namun juga memiliki sifat yang sangat jahat. Ia menggoda para laki-laki dan menangkap mereka untuk dijadikan bawahan.

Dan kenapa Ratu Iblis menculik Devana? Karena Devana memiliki bakat dalam bertarung yang sangat menarik. Dengan busurnya, sekali panah melesat, ia bisa mengenai sasaran dengan tepat. Selain itu, Devana juga sangat jago bela diri dan sangat pintar dalam memulai strategi. Akan tetapi, Devana sangat membenci Iblis. Baginya, Iblis adalah musuh terkuat mereka. Dan yang membuat mereka, bangsa Elf, terpecah belah adalah karena iblis yang meminta sesuatu kepada mereka sehingga mereka dianggap sebagai pengkhianat.

"Sebentar lagi kita sampai." Ujar Viona. Ela dan Iritel mengangguk. Mereka segera mengeluarkan busur dan berjaga-jaga apabila ada Orc atau iblis yang menyerang.

"Ela, Berhati-hatilah." Kata Raiden kepada Ela.

"Yang mulia juga Berhati-hatilah." Kata Ela.

Raiden tersenyum. Ia mengelus kepala Ela pelan dan kembali ke barisan paling depan.

Viona dan Iritel lagi-lagi tersenyum menggoda.

"Aduh aduuh." Ucap Iritel.

"Ada apa?" Tanya Ela.

Viona dan Iritel menggeleng. Mereka saling melirik satu sama lain dan tersenyum yang artinya apa yang mereka pikirkan sama.

"Aneh." Kata Ela

Mendengar itu Viona dan Iritel hanya tertawa kecil. Elaina menggelengkan kepalanya. Bingung mengenai apa yang kedua temannya ini lakukan.

Mereka akhirnya sampai di desa yang tepatnya berada di ujung perbatasan. Segera mereka membuat keributan, melalui merusak perbatasan dan menyerang Orc juga iblis yang ada. Sampai desa, mereka sudah disergap banyak sekali pasukan Orc dan iblis.

"Uh buruk sekali mereka. Apa mereka gak pernah perawatan?" Kata Iritel begitu ia melihat para Orc dan iblis yang menyerang mereka memiliki paras yang baginya sangat jelek.

"Apa tidak ada iblis yang tampan disini?" Ucap Iritel. Ia mengeluarkan busurnya dan menembak satu persatu Orc dan Iblis.

"Jangan ngadi-ngadi, nih setan mana ada yang ganteng sih." Kata Viona.

"Kata siapa? Ada kok." Kata Ela dengan santainya.

"Paling hanya cerita komik." Ucap Viona. Ia menarik busurnya dan mengenai salah satu iblis.

"Emang." Jawab Ela.

Sesampainya di istana setelah melewati pasukan  Orc dan Iblis. Mereka menemui Ratu Iblis.

"Dimana Ratu Lana? Suruh dia keluar." Kata Raiden dengan tegas.

"Ada apa mencariku?" Tiba-tiba saja sosok perempuan yang memiliki tanduk diatas kepalanya dan memakai semacam dress yang cukup ketat dan panjang muncul dihadapan pasukan Elf.

Elaina & Fantasy  WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang