Suasana pagi yang cerah dengan udara segar dari pohon yang ada di pegunungan, bunyi suara mesin bus terdengar jelas meski suasana didalam sangat ramai, kicauan burung yang saling bersautan terdengar sangat menghibur di pagi ini. Hari ini sekolah Elaina atau biasa dipanggil Ela akan mengadakan kegiatan camp dihutan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kota. Karena ini acara tahunan untuk anak kelas 12 SMA. Karena itu acara tahun ini dilakukan di pegunungan. Ada sekitar 10 kelas dengan murid sebanyak 2100 murid.
Gadis yang bermata coklat dan berambut sebahu itu bersenandung mengikuti teman-temannya yang mulai bernyanyi ria didalam bus. Ada yang menari, ada yang menyanyi, ada yang sedang mengobrol bersama teman sebangkunya, ada juga yang makan dan tidur. Sebagian dari mereka sangat menikmati acara ini yang bahkan sudah mereka tunggu-tunggu. Ada anak lain yang tak menyukai acara ini dikarenakan dirinya yang memang tak menyukai suasana diluar.
"Ela." Panggil Diana, teman sebangkunya. Ela menoleh mencari sumber suara.
"Iya?" Ela menatap temannya yang mulai pucat karena mabuk darat. Segera ia mulai khawatir karena wajah Diana.
"Mau muntah." Ucap gadis kuncir kuda disebelah Ela. Ia seakan akan muntah, Ela segera menyiapkan kantong plastik berwarna hitam dan minyak kayu putih.
Ela segera mengoleskan minyak kayu putih pada belakang leher Diana. Sedangkan Diana memuntahkan isi perutnya. Kebiasaan Diana ketika menaiki bus atau mobil, ia akan mabuk kendaraan.
"Mabuk? Dasar mabukan." Cetus Andrian yang duduk dibelakang mereka. Diana hanya mencibir, ia sudah lemas dan kepalanya mulai pusing. Segera gadis itu menutup kantong plastik hitamnya dan menyenderkan kepalanya pada pundak Ela. Sesekali Diana mencium aroma minyak kayu putih yang disodorkan Ela.
"Istirahat dulu, Din. Nanti kalau udah sampai aku bangunin." Kata Ela yang disambut anggukan dari Diana.
Selagi Diana tertidur dipundaknya, Ela menghadap kearah jendela. Hanya terlihat pepohonan hutan belantara. Entah kapan sampainya, mereka sudah 2 jam di bus dan Ela merasa cemas dengan Diana yang tidur di bahunya. Ia juga berharap dirinya bisa menikmati suasana pegunungan selama 4 hari ini.
"Biasanya kalau hutan tuh ada makhluk fantasi tau." Terdengar seorang murid yang duduk disebelah bangku Ela.
"Halah, itu cuman mitos. Paling adanya binatang buas doang." Terdengar cekikikan dari mereka.
"Ih siapa tau kan." Ucap anak tersebut.
"Adapun mereka akan jadi buruan manusia."
Ela yang mendengarkan obrolan mereka berpikir mana ada makhluk seperti peri, naga atau makhluk fantasi lainnya tinggal dihutan seperti ini. Apalagi ini sering sekali dikunjungi manusia. Bahkan setiap tahun selalu ada yang mengunjungi hutan ini dan tidak ada laporan bahwa ditemukan makhluk mistis seperti elf atau sejenisnya. Yang ada mereka hanya menemukan hewan-hewan yang memang dilindungi. Ya meski binatang buas pun juga jarang ditemukan. Mungkin lebih banyak seperti burung, kucing liar, kelinci, kupu-kupu dan serangga lainnya.
"Ngayal." Ucapnya lirih.
"Kenapa, La?" Tanya Diana yang tak sengaja terbangun karena mendengar ucapan Ela.
"Gak kok, tidur aja." Kata Ela.
Bus tetap berjalan menuju tempat camp, masih terdengar juga suara nyanyian anak lainnya dan kicauan burung yang saling bersahutan. Seakan burung-burung itu menyambut kehadiran mereka.
"Kira-kira ada serigala gak, El?" Tanya Andrian yang tiba-tiba berdiri disebelah bangku Ela.
"Kayaknya bakal ada. Tapi gak akan muncul. Banyak hewan buas lainnya kok. Ya karena ini hutan yang dilindungi." Jawab Ela. Andrian mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elaina & Fantasy World
Fantasy[JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOWNYA] Elaina atau biasa dipanggil Ela, tersesat saat mencari kayu bakar. Ia masuk kedalam gua yang gelap dan menemukan jalan menuju dunia lain. Sayangnya ia tak bisa kembali jika sudah memasuki dunia tersebut. Ia mencari b...