Rayuan Maut Kakak Cantik

29.1K 431 23
                                    

"Aku pulang" seru Winter memasuki rumahnya yang terlihat sangat sepi. Lalu ia pun memperhatikan sekitarnya. Dan terheran mendapati rumahnya yang biasa ramai kini terlihat sepi seperti rumah yang tak berpenghuni.

Tas sekolahnya ia lepaskan dan di lempar ke sofa, lalu dirinya menuju lantai atas.

Saat Winter melewati kamar kakaknya yang kebetulan berada tepat di sebelah kamarnya, ia mendengar suara aneh. Yang memang sering kali ia dengar dari kamar kakaknya itu.

Winter jadi penasaran, suara apakah itu sebenarnya? Kenapa bisa membuatnya merinding.

Rasa ingin tahunya begitu besar, ya namanya remaja, pasti memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar terhadap sesuatu. Apalagi Winter yang memang baru memasuki usia remaja, yaitu 12 tahun.

Winter diam-diam masuk ke kamar kakaknya yang memang jarang di kunci.

Tubuh kecilnya menyelinap begitu saja. Dan langkahnya pun mengendap-ngendap agar sang kakak tak menyadari keberadaannya.

"Aaahh sshh aahhh" suara tersebut kembali terdengar di telinga Winter.

"Aahhh aaahhh aahhhh"

Winter semakin mendekat. Lalu matanya di kejutkan oleh tatapan sang kakak yang sudah mengarah padanya.

Winter ketahuan rupanya. Mendadak ia jadi gugup sekaligus takut. Takut jika sang kakak marah besar padanya karena sudah masuk tanpa ijin.

"Kamu lagi apa di situ?"

Winter menjadi gelagapan. Bingung harus menjawabnya apa. Pasalnya ia tak pandai berbohong, apalagi pada sang kakak.

"M-ma-maaf kak" kepala Winter tertunduk, tam berani menatap wajah sang kakak.

"Kenapa minta maaf? Sini!" suruh sang kakak lalu Winter dengan ragu mulai mendekatinya.

"Duduk di sini!" menyuruh Winter untuk duduk di sebalahnya. Dan Winter dengan patuh menuruti perintah kakaknya itu.

"Tadi kamu ngintipin kakak ya?"

Winter mengangguk ragu.

"Kenapa?"

Winter terdiam tidak tahu harus jawab apa.

"Kenapa Winter? Kakak nanya loh, masa gak di jawab" paksa sang kakak.

"H-hm, W-winter penasaran sama suara yang sering Winter denger dari kamar kakak" jelas Winter walau awalnya sangat gugup.

"Oh karna penasaran" sang kakak mengangguk-anggukan kepalanya, seolah paham dengan perbuatan yang di lakukan sang adik.

"Sekarang masih penasaran?" tanyanya.

Winter mengangguk ragu, jujur saja ia memang masih penasaran dengan suara tersebut, pasalnya tadi ia belum sempat melihat dengan jelas dari mana suara tadi berasal.

"Ya udah, sekarang kamu kunci pintunya dulu, nanti kakak tunjukin dari mana suara tadi berasal" dan Winter dengan tingkah polosnya menuruti perintah sang kakak. Dirinya pergu ke pintu lalu menguncinya setelah itu kembali duduk di sebalah kakaknya yang sedang duduk di atas ranjang.

"Sini duduknya deketan" sang kakak menarik Winter lebih dekat denganya, posisi mereka sekarang menjadi Winter yang berada di depan dan sang kakak duduk di belakangnya, seperti sedang memeluk dari belakang.

Lalu di depan Winter sudah ada laptop yang tadi di ambil oleh sang kakak.

Wintet hanya diam ketika sang kakak mulai menarikan jari lentiknya di atas keyboard laptop.

Lalu setelah itu Winter di suguhkan oleh video yang baru saja di putar oleh sang kakak.

Winter yang masih polos menonton video tersebut dengan fokus.

❌Area Terlarang❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang