9

893 84 2
                                    

Sudah sebulan sejak freen di rawat di rumah sakit, keadaan nya kian memulih dari waktu ke waktu, namun tidak dengan hatinya, di kala si gadis pujaan hati menyakitinya tanpa maksud yang jelas, berhari-hari waktu yang ia gunakan adalah memikirkan ulang apa kesalahan yang sudah ia perbuat.

"Sialan. Mau sampai kapan kau memikirkan gadis itu terus menerus?" Tanya seorang pria di ruangan itu, heng.

Ketiga sahabatnya memang sedang menemani dirinya, mereka selalu setia menjaga dan mengurus nya.

"Aku .. tidak tau." Jawab nya singkat, matanya tak berkedip sedikit pun menatap nanar pemandangan luar lewat jendela kaca yang ada pada ruangan itu.

"Beritahu aku, bagaimana caranya agar kau tidak lagi terlihat se-menyedihkan ini?  Huh?"

Freen mengalihkan pandangan nya, menatap berbinar kearah kit yang baru saja berbicara, dengan suara serak nya ia berucap dengan penuh memohon.

"Cari gadis itu, tolong, bawa dia kembali kepada ku, aku .. aku bisa gila tanpa nya.."

Freen meremat surainya, sesekali ia tertawa lalu menangis.

"Bangsat!"

Oaey yang sedari tadi berdiri di sudut ruangan tanpa niatan bergabung sontak merasa geram akan penuturan freen barusan, dengan langkap cepat ia mendekati brankar tempat freen berbaring dan dengan kasarnya ia menarik kerah baju khas rumah sakit milik freen.

"Apa kau bilang??! Kau sudah gila ya?!! Gadis sialan itu sudah menyakiti mu, meninggalkan mu begitu saja bak sampah, lantas untuk apa kau mengharapakan nya, kau mau mati, huh?!!" Teriak oaey kesetanan, untung saja keamanan tidak terlalu ketat di rumah sakit itu, bahkan cctv pun tidak tersedia di ruangan itu.

"Oaey hentikan!!" Peringat Heng menarik tubuh oaey menjauh sementara kit kembali merapikan freen.

"Kau tidak papa?"

Freen menangis dalam diam, ia menggeleng, "Aku tidak baik-baik saja, hatiku terluka, kenapa.. kenapa rasanya se-sesak ini? Kenapa kau tega padaku Becky?"

Freen memukul berulang kali dadanya.

"Sudah hentikan!" Kit menghentikan freen dengan penuh kesabaran, jika saja dia mudah tersulut emosi seperti oaey, mungkin freen sudah babak belur dibuatnya.

"Kau itu lemah!! Cinta buta mu itu membuat mu hancur freen! Kau tidak sepantasnya begini, karena cinta menumbuhkan emosi kuat dalam dirimu, kau menjadi sangat menjijikkan karena cinta asal kau tau." Ujar oaey lalu menghempaskan tangan heng yang memegangnya, ia lantas berjalan pergi dari sana. Heng pun membiarkan nya, oaey butuh waktu untuk sendiri, mereka yakin ia tak benar-benar marah bahkan sampai benci pada freen, dia hanya butuh waktu.

" Phii, tolong katakan, aku harus apa?"

Heng dan kit merasa iba sekaligus terharu, untuk pertama kalinya freen memanggil keduanya dengan embel-embel phii .

"Mari bangkit dari keterpurukan mu freen sarocha."

.

.

.

.

Beberapa tahun kemudian ..

















Hayooo apa hayo coba tebak:v

Jn lupa join ya cinta²ku:v

https://t.me/frnnbcca

And jangan lupa vote, komen, kalau boleh sih follow yakk, maksa gw!!!

cruel in the dark 🔞(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang