10.Bertambahnya luka

963 69 1
                                    

Arsen terbangun dari tidurnya dia melirik jam yang ada dikamarnya ternyata masih jam 03 dia melirik kebawah terlihatlah lia yang masih meringkuk tertidur dilantai.

Arsen beranjak dari tempatnya pergi kearah lia,lalu dia menggunakan kakinya menendang lia.

"Bugh"

Lia yang ditendang pun langsung bangun dengan keadaan terkejut, dia menatap Arsen yang tengah menatapnya juga.

"Seperti biasa" Ucap Arsen, kemudian dia kembali keranjang lalu merebahkan tubuhnya disana.

Lia yang mengerti perkataan Arsen langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah selesai dengan acara mandinya,lia keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian,lia memakai rok selutut serta kaos putih polos.

Dia keluar dari kamar lalu langsung melaksanakan tugasnya seperti biasa, dia awali dengan menyapu kemudian membantu birati masak bahkan mencuci peralatan dapur yang sudah mereka gunakan untuk masak.

Tak terasa matahari sudah terbit menampilkan cahayanya, selesai dengan semuanya lia pergi ke ruang tamu untuk istirahat sebentar disana menunggu yang lain turun, lia merasa capek mengerjakan pekerjaan rumah, dia menyandarkan punggungnya disofa kemudian mulai menutup matanya.

Sampai alex dan naya turun, lia masih setia memejamkan matanya dia lelah sampai tidak menyadari semua orang sudah berada dimeja makan kecuali Arsen, lia merasa sangat lemas mungkin karena tidak makan.

Selang beberapa menit turunnya alex dan naya,felix dan maya juga turun dengan membawa koper entahlah apa alasan mereka membawa koper.

Alex dan naya yang melihat itu langsung menghampiri mereka yang berada diruang tamu.

"Mau kemana kalian bawa koper?" Tanya Alex sambil menatap felix.

"Kita mau pergi honeymoon mau buat debay" Jawab felix.

Maya yang mendengar itu merasa malu pipinya bersemu merah dia menyenggol lengan felix.

"Gak mau sarapan dulu sebelum berangkat" Tutur naya.

"Enggak kami mau langsung berangkat" Ucap Felix.

"Udah izin sama kakak? " Tanya Alex memastikan.

"Udah" Jawab felix yang kemudian melenggang pergi dari sana diikuti oleh
Maya dibelakangnya.

Naya dan Alex pun kembali ke meja makan, sedangkan lia dia merasa lelah dia juga merasa lapar.

Selang beberapa lama Arsen turun, dia menatap lia yang tengah tidur disofa, dia mengepalkan tangannya lalu berjalan kearah lia.

Sesampainya disana Arsen berteriak sehingga membangunkan lia"bagus malah enak tidur ya"

Lia yang mendengar teriakan Arsen langsung tersadar lalu membuka matanya, terlihatlah Arsen yang sudah menatapnya dengan tajam.

"Lia capek kak"lia merasa takut melihat tatapan Arsen yang seakan-akan ingin membunuhnya.

"Hari ini gak usah makan" Ucapnya lalu pergi kearah meja makan, Arsen mulai sarapan, setelah selesai dengan sarapannya Arsen ingin berangkat ke kantor tapi Abrham tiba-tiba datang.

Abraham masuk dengan seorang perempuan dibelakangnya, perempuan itu seperti seumuran dengan Arsen.

Lia yang sedang duduk diruang tamu langsung terbangun kala melihat mertuanya datang.

Lia berdiri tak jauh dari mereka.

Abraham duduk disofa ruang tamu bersama dengan perempuan yang datang bersamanya tadi dan kemudian disusul Arsen.

"Ada perlu apa" Ucap Arsen.

"Papa kesini hanya mau bilang dari pada kamu menjalin hubungan dengan wanita murahan itu, lebih baik papa nikahkan kamu lagi, dan kamu bisa mempunyai anak, papa tidak rela jika kau mempunyai anak dari perempuan itu" Jelas Abraham.

Lia yang masih ada disana mematung mendengar percakapan Abraham.

Sedangkan Arsen menaikkan sebelah alisnya dia tidak menyangka papanya akan seperti ini.

"Arsen gak mau" Bantah Arsen.

"Kau ingin melawan papamu ini Arsen"
Ucap Abraham yang sedikit meninggikan suaranya.

"Arsen udah punya istri" Tolak nya.
Lia yang mendengar perkataan Arsen merasa senang hatinya, Arsen baru saja menganggapnya istri.

Arsen menatap perempuan yang bersama papanya itu, dia tidak suka melihat kehadiran wanita itu, Arsen mengedarkan pandangannya ke sekitar sampai akhirnya dia melihat lia yang berdiri tak jauh dari mereka.

Arsen tersenyum smirk dia menatap Abraham "iya Arsen mau pa, bagaimana mungkin Arsen menolak permintaan papa" Ujarnya yang membuat lia semakin melongo.

Abraham tersenyum mendengar perkataan Arsen, dia melakukan ini agar lia merasa terluka.

Sedangkan lia dia tidak bisa menahan tangisnya, meski pernikahannya dan Arsen masih belum lama tapi lia sudah mulai ada rasa dengan Arsen, ya lia jatuh cinta pada Arsen.

"Arsen papa kenalkan dulu dia sama kamu, dia ishabela kau bisa memanggilnya bela, dia anak dari rekan kerja papah" Ucapnya memperkenalkan bela.

"Jadi kapan pernikahannya? " Tanya Arsen yang membuat Lia meneteskan air matanya dia sudah tidak tahan, dia melenggang pergi dari sana.

Arsen tersenyum melihat lia yang sudah tidak ada disana.

"Kalian akan menikah tiga bulan lagi, karena keluarga mereka memiliki kesibukan" Jawab Abraham.

Arsen mengangguk Kemudian Arsen berdiri hendak melangkah namun dicegah oleh Abraham.
"Mau kemana"

"Kekantor udah telat" Ucapnya yang kemudian langsung melenggang pergi dari sana.

Tak selang berapa lama dari kepergian Arsen, Abraham dan perempuan tadi ikut pergi dari sana.

                          ...

Yuk mampir di ig:
@authoradawiya_nr

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.

👇                   👇

ARSENIO [KEPERGIANNYA]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang