28.kebahagiaan untuk Lia

1K 57 12
                                    

Arsen terbangun ketika cahaya dari jendela kamar menerpa wajahnya. Hal yang pertama kali dia lihat adalah istrinya yang tengah nemeluknya. Kemudian Arsen menatap perut istrinya itu, ada rasa ingin mengusap perut itu, namun ia urungkan kala mengingat semuanya.

Memang perut Lia lebih besar dari usia kandungannya, Lia seperti tengah hamil 6 bulan padahal usia kandungannya baru 4 bulan.

Lia terbangun kala merasakan sesuatu di perutnya. Ya Arsen sedang mengusap perut Lia, persetan dengan tuduhan itu dia hanya ingin mengusapnya saja.

Lia yang melihat itu kembali pura-pura tidur, karena dia tidak mau mengganggu Arsen.

Arsen mengusap sambil menatap perut buncit itu. rasanya ada desiran aneh kala Arsen menyentuhnya.

Arsen mendekatkan wajahnya keperut Lia, lalu menciumnya. Entahlah Arsen sendiri tidak tau mengapa dia melakukan ini.

Arsen menatap Lia yang tengah memejamkan matanya. Dia mulai membangunkan Lia dengan menepuk tangan Lia.

Lia membuka matanya, tentu ia hanya pura-pura saja, karena dia sudah terbangun dari tadi.

"Bangun, lakukan tugasmu seperti dulu" Ucap Arsen dengan wajah datar.

Lia mengubah posisinya menjadi duduk, dia menatap Arsen yang hendak bangun dari sana. Dia menghentikan Arsen dengan memegang tangan Arsen.

"Kak" Panggil Lia.

Arsen menoleh kearah Lia. Dia mengangkat sebelah alisnya "apa."

"Eumm, kakak masih gak percaya sama Lia, kita kedokter aja" Ujar Lia, sungguh dia kepikiran hal itu.

Arsen terkekeh "jalang ya jalang"

"Deg"

Lia tertegun kala kata itu keluar dari mulut Arsen, dia tidak menyangka kalau Arsen sampai berkata seperti itu padanya.

"Bukankah waktu itu kakak sendiri yang melakukan itu padaku, apakah dari sana, masih kurang cukup" Ucap Lia, tidak bisa digambarkan bagaimana keadaan Lia saat ini. Tentunya dia begitu sakit hati dikatai jalang oleh suaminya sendiri.

Arsen tengah nampak berpikir, apa yang dikatakan Lia ada benarnya juga. Dia tidak bisa mengelak kalau waktu itu dirinya yang telah mengambil hal berharga dalam diri Lia.

Arsen melenggang ke kamar mandi. Didalam sana Arsen tengah berpikir apa yang telah Lia katakan tadi. Ah ini semua gara-gara mertua sialannya itu. Tapi yang ada dibenak Arsen mengapa perut Lia lebih besar dari kandungannya.

"Persetan dengan hal itu, namanya juga hamil, mungkin bayinya besar. Arrgghhh mertua sialan" Teriak Arsen. Kenapa dia tidak memikirkan itu, mengapa dia langsung percaya.

Arsen melanjutkan ritual mandinya, setelah itu diapun keluar dari kamar mandi. Arsen melihat Lia yang tengah menunggunya didepan kamar mandi, Arsen tak menghiraukan dia langsung melengos dari hadapan Lia.

Lia langsung masuk kedalam, untuk membersihkan dirinya. Setelah itu dia keluar dari sana, Lia sudah tidak melihat Arsen dikamar itu. Diapun pergi keluar kamar untuk membersihkan rumah karena tadi Arsen menyuruhnya untuk melakukan tugasnya seperti dulu. Lia ingin menyapu saja, untuk memasak biar bibi yang melakukannya.

ARSENIO [KEPERGIANNYA]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang