[1] - Pagi-pagi drama

14 3 1
                                    

Di sebuah ruangan bernuansa modern dengan cat putih-cream terdapat gadis cantik yang masih tidur dengan lelap di atas kasur queen sizenya. Kalian seharusnya tau siapakah gadis cantik itu.

Drrt drrtt drrt

"Eungh" lenguh Elfana a.k.a Ayla, menggeliat kesana kemari seperti cacing kepanasan.

Drrt drrtt drrt

"Ck! Alarmnya ngeselin deh" keluh Elfana sembari bangun dan mematikan alarmnya. Lalu ia membenarkan posisi duduknya sambil mengucek matanya.

"Hoaam.. Selamat pagi dunia tipu-tipu"

Elfana langsung berdiri dan melakukan peregangan, tak lupa ia juga membuka gorden mempersilahkan cahaya matahari untuk masuk.

"Wih ada balkon nih" monolognya kagum karena kemarin tak terlalu memerhatikan isi kamar ini, pikirannya sudah dipenuhi oleh isi dari cerita ini.

Perlahan ia mendekati balkon dan melihat matahari yang baru terbit, "indah ya disini kayak disana"

Ia lalu mengedarkan pandangannya di sekeliling terlihat taman belakang yang begitu indah tanaman-tanaman serta pohon-pohon yang tertata rapi dan dikenai cahaya matahari itu membuat siapa saja menjadi betah melihatnya berlama-lama.

Ia lalu mengedarkan pandangannya di sekeliling terlihat taman belakang yang begitu indah tanaman-tanaman serta pohon-pohon yang tertata rapi dan dikenai cahaya matahari itu membuat siapa saja menjadi betah melihatnya berlama-lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lupa ia mengabadikannya dengan memotretnya (anggep aja begitu)

Elfana tak sengaja melihat balkon lain yang berada di sebelah kanannya pintunya tertutup lalu terbuka akibat terpaan angin, ia yakini itu adalah balkon kakaknya.

"Nyelinap masuk aja kali ya?" tanyanya entah kepada siapa. Dan tanpa aba-aba ia langsung memanjat pembatas balkon dan melompat, tak lupa ia juga melakukan pendaratan yang mulus.

➤➤➤➤➤➤

Brak

"Jangan bergerak ini penggebrekkan!" teriak Elfana yang membuat sang kakak kaget dan bertambah kaget ketika tau adiknya itu masuk dari balkonnya. Dimana tata krama yang telah diajarkan nenek untuknya? Batin Alvaro a.k.a Angga.

Mata Elfana seketika membola dan sedetik kemudian telapak tangan gadis itu berusaha menutup mata dan menyembunyikan mukanya yang telah memerah seperti kepiting rebus. Bagaimana tidak? Ia melihat kakaknya itu tidak memakai sehelai pakaian pun, ia hanya memakai handuk yang menutupi bagian bawahnya, sehingga bagian atas tubuhnya terpampang jelas memperlihatkan roti sobek 4 buah. Ya walaupun kalah dengan tubuh aslinya tetapi tubuh yang sedang ia tempati ini lumayan juga.

"...... ⁄⁠(⁠⁄⁠ ⁠⁄⁠•⁠⁄⁠-⁠⁄⁠•⁠⁄⁠ ⁠⁄⁠)⁠⁄..."

"Ngapain? Ngajak tawuran!? Lagian lo kok bisa nyampe sini padahal balkon kita lumayan jauh jaraknya" ucap Alvaro sewot sembari berjalan mendekat ke arah adiknya.

"Kenapa?" tanyanya lalu ia menutup pintu balkon karena hawa dingin, ingat dirinya masih full naked.

"Eng- enggaaa" jawab Elfana gugup sambil memalingkan wajahnya, ia malu kalau harus melihat sang kakak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang