10

1.4K 144 123
                                    

Typo ⚠️

Happy Reading 💜




"Minumlah"

Jimin menerima segelas coklat hangat yang Jungkook berikan padanya. Setelahnya pria Jeon itu duduk di samping Jimin yang mulai meminum coklat hangatnya.

"Kau baik-baik saja?"

Jimin mengangguk dan tersenyum tipis pada Jungkook.
"Terimakasih Jungkook'ssi"ucapnya pelan

"Tentu"

"Tapi Jungkook'ssi, bagaimana kau bisa sampai di universitasku begitu cepat?"tanya Jimin heran

Jungkook mendadak gugup. Sebenarnya dia tengah dalam perjalanan untuk meeting dengan managernya. Namun saat berada di lampu merah, entah kenapa perasaannya tak nyaman. Maka dia segera menghubungi Jimin yang ternyata tengah berada dalam situasi mengerikan tadi. Entahlah, dia pun tidak mengetahui kenapa perasaannya seolah terhubung dengan Jimin.

Maka setelah mendengar apa yang terjadi, pria Jeon itu segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju universitas pria Park itu.

"A-ah itu, kebetulan aku berada tak jauh dari tempatmu berada"jawab Jungkook sedikit gugup

Jimin mengangguk dan tersenyum tipis. Dia merasa aman sekarang karena Jungkook ada bersamanya.

"Apa sebaiknya tidak lapor polisi?"tawar pria Jeon itu

"Tidak perlu. Aku tidak ingin ada kehebohan nanti. Dan aku juga tidak ingin membuat hyungku khawatir"Jimin tersenyum tipis

"Baiklah jika itu maumu"

Jimin mengangguk dan kembali meminum coklat hangatnya. Suasana hening seketika tercipta diantara mereka berdua. Baik Jimin maupun Jungkook kini bingung dengan apa yang akan mereka bicarakan.

Tiba-tiba Jungkook teringat dengan ucapan Taehyung hari itu. Dimana Taehyung yang mengatakan bahwa dirinya dan Jimin pernah berciuman.

"Park Jimin"

"Ya Jungkook'ssi?"

"Apa kau...pernah berciuman dengan Taehyung?"tanya Jungkook yang kini menatap Jimin

Jimin tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Darimana Jungkook mengetahui hal itu?

"D-darimana kau mendengar itu?"tanya Jimin gugup

"Taehyung sendiri yang mengatakannya padaku. Apa itu benar? Kau dan dia pernah berciuman?"tanya Jungkook lagi

"I-itu...aku mabuk. Dan aku tidak tau apa yang terjadi"Jimin menggigit bibir bawahnya gugup.

Jimin dapat mendengar suara hembusan nafas Jungkook yang seolah kesal. Pria manis itu meletakkan gelasnya dan menatap Jungkook yang kini menatap ke arah lain.

"Kau marah?"cicit Jimin takut

Marah? Entah apa yang harus Jungkook katakan sekarang. Dia marah. Namun apa haknya untuk marah? Dia tak memiliki hubungan apapun dengan Jimin.

"M-maaf Jungkook'ssi"cicit Jimin yang menyentuh tangan Jungkook dengan hati-hati

Jungkook menatap tangannya yang kini disentuh oleh Jimin. Raut wajah Jimin kini terlihat sangat bersalah. Seolah pria manis itu sudah menghianati kekasihnya.

"Aku tidak ingin ada orang lain yang menyentuhmu selain aku Park Jimin"bisik Jungkook yang kini menatap Jimin tepat di matanya.

"K-kenapa?"tanya Jimin gugup

Jungkook menyeringai dan mengusap pipi juga tengkuk Jimin secara bergantian.

"Sudah kukatakan bahwa aku tidak suka berbagi milikku"bisik Jungkook yang kini semakin mengikis jarak diantara mereka

[END] EUPHORIA [KOOKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang