Happy Reading, Guys❤️
***
***
Suara kicauan burung di pagi hari itu membangunkan seorang pria yang masih betah bergumul dengan selimut. Matanya mengerjap, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk. Dia mendesis merasakan pening menjalar di bagian kepala, seolah ditusuk ribuan jarum. Wajah blasteran dengan rahang tegas itu terbelalak ketika menyadari dadanya telanjang. Perasaan was-was mulai menggerogoti hati. Dia tidak ingin memastikan, namun rasa penasarannya jauh lebih besar.
"Eunghh..."
Jantung Reyhan seolah berhenti berdetak. Suara lenguhan itu menyapa indera pendengarannya tanpa izin. Perlahan, dia menatap ke arah kasur. Dan benar saja, terdapat seorang gadis yang tertidur di sana dengan keadaan telanjang dada. Ya, saat ini Reyhan menatap gunung kembar yang semalam dia...
"Shit!" umpatnya pelan. Dia lantas membuka selimutnya yang menutupi bagian bawah tubuh. "Ah, sial. Gue udah--" Reyhan bahkan tak sanggup lagi melanjutkan kalimatnya. Pada akhirnya, dia memilih untuk bangkit dari tempat tidur. Reyhan mengambil pakaiannya yang tercecer di lantai akibat kegiatan bertempur semalam. Usai berkemas, baru dia meninggalkan kamar hotel. Meski masih pengar, Reyhan tak peduli.
"Persetan sama tuh cewek. Gue bakal balas lo, Demian." Pria itu bergumam kesal. Demian, teman dekat Reyhan mengajak pergi ke club. Juga, Demian sempat memperkenalkan gadis itu kepada Reyhan. Ya, gadis yang semalam telah Reyhan tiduri tanpa unsur kesengajaan. Dia bahkan tidak pernah terpikir untuk memerawani gadis mana pun, meski Reyhan itu terkenal bejat karena suka mempermainkan wanita. Paling mentok, pria itu hanya melakukan french kiss.
"Demian sialan." Reyhan kembali mengumpat. Makian demi makian dia lontarkan di sepanjang koridor hotel.
Begitu memasuki lift, Reyhan langsung merogoh saku celana, mengambil ponsel untuk menghubungi Demian. Tak berselang lama, terdengar suara sapaan yang begitu ceria dari temannya itu. Tentunya, Reyhan kesal sekali karena Demian tak sedikit pun merasa bersalah.
"Anjing lo, Demian!" kesal Reyhan.
Dari sana, Demian hanya terkekeh. "Lo kenapa, sih? Gimana semalam? Cewek yang gue booking oke, kan?"
"Oke apanya, anjing?! Keperjakaan gue ilang gara-gara lo, tai emang!" Reyhan terus memarahi Demian.
"Udahlah, Rey. Lo kan biasa begitu?"
Reyhan menghela napas kasar. "Tapi nggak sampai HS juga, bego!" Karena sudah sampai di lantai satu, Reyhan pun meninggalkan lift. "Pokoknya gue nggak mau tau, lo harus kelarin tuh cewek," lanjut Reyhan tegas. Kemudian, dia menutup teleponnya dengan Demian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alzheimer-Mädchenliebe (Precious Notes From A Kindly Girl)
RomanceSebuah tragedi telah mempertemukan kedua insan. Mengenai perasaan tak bersalah yang dengan mudah berlabuh kepada seseorang. Menjadikan itu seperti dosa besar ketika terus memendamnya. Reyhan jatuh cinta kepada Rinjani yang merupakan pasien sepupunya...