hari dimana festival mulai tiba. jam 19.05, kita berkumpul di tempat festival. aku suka lampu jalan yang terang Dan indah, terasa seperti di anime.
"jangan kemana mana, tetep di dekat ku ya." ucap reo sambil menggenggam tangan ku.
"iya, bawel." ucapku sambil memanyunkan bibirku.
"apa? Minta dicium?"
"bego." reo terkekeh Dan kita mulai berjalan menuju kios ke kios, aku melihat ke arah kios dango, dango adalah kesukaanku!
"reo, ada dango!"
"ambil."
"ada karaage jugaa! Uwah, sepertinya aku mau makan semua!"
"emang perut mu ga meledak makan semuanya?"
"ayolah, sesekali doang." ucapku sambil memasang muka melas, tidak ada yang bisa menolak permintaan ku jika aku sudah memasang wajah memelas!
"terserahh, ambil deh, aku yang traktir." ucap reo sambil memalingkan wajahnya.
"YAY! makasih!" ucapku sambil reflek memeluk reo, eh?
"AH! Maaf, aku reflek."
"kirain kamu emang mau peluk beneran, reflek doang toh."
aku menarik reo Dari kios ke kios, Dan membeli banyak cemilan!
"mau kemana lagi?"
"kemana ya?" ucap ku sambil menguyah dango yang baru saja kita beli.
"kalo makan kunyah dulu, y/n." ucap reo sambil terkekeh.
"ah, kau sekarang meniruku??"
"haha, bercanda, kita ke kios takoyaki saja yuk?"
"ayo, eh, reo, ada pertunjukan disana!"
"ah, itu oiran yang sedang lewat, bukan pertunjukan."
"oiran? apa itu?" ucapku sambil menoleh ke arah reo.
"oiran itu kayak, semacam pelacur tingkat yang paling tinggi."
"lonte dong?"
"shut, ga boleh gitu." ucap reo sambil menaruh jari telunjuknya di bibirku.
"singkirkan tangan mu itu, aku mau makan." aku menimpal perkataan reo. aku berjinjit agar bisa melihat oiran itu, aish.. ga enak banget jadi pendek.
"sugoi.. y/n, kamu lihat oiran itu ga? cantik banget."
reo melihat ku sedang berjinjit, berusaha agar bisa melihat oiran itu.
"HAHA! dasar pendek."
"bacot, tiang sutet."
"naik." reo berjongkok Dan menawarkan ku untuk naik keatas punggungnya.
"ga ah."
"ohh, oiran melambaikan tangannya, di sebelah oiran itu sepertinya ada naga buatan."
"MANA?"
"kamu gabakal bisa liat, udah sini naik aja. lagi pula Ini sedang ramai, kalo kamu keinjek injek gimana? kamu aja gabakal bisa di liat, pendek banget." wajar sih, tinggi ku cuma 150an, mana mungkin keliatan.
"kurang ajar!" aku menaiki punggung reo yang menjambak rambut reo.
"goblok, sakit tau!"
"lagian sih-"
aku melihat ke arah oiran itu, gila, cantik nya! rambut nya juga tertata dengan rapih, kimononya juga sangat bagus..
"I told you, bagus kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
› Pacar Sewaan. : [Mikage Reo x F!reader]
Fanfiction⊹ ִ ֹ ◌ ֹ ִ ⊹ ִ ֹ ◌ ֹ ִ - ! { ✻ } 15+, out of character, harsh word. { ✻ } not recommended for ages under 15. { ✻ } If you don't like stories that are cringe and exaggerated, don't read. DO NOT GIVE...