Happy reading !
~♡~
Sudah berjam-jam Risyah berjalan tak tentu arah. Ia seperti kehilangan arah tujuan padahal ada apartemen yang bisa ia kunjungi tetapi ia malah berjalan-jalan tak tentu arah.
Melihat jam di ponselnya sudah jam 03.59 . Ia harus mencari Masjid atau mushola di sekitar sini.
Eitss jangan berpikir negatif dulu walau memang Risyah bandel tapi itu semata-mata untuk menarik perhatian kepada ayahnya dan kakak-kakaknya, tapi ia masih ingat tuhan yang tlah menciptakan bumi dan langit.
Ia melihat Masjid berwarna hijau dengan putih. Risyah berjalan memasuki Masjid, lalu langkah nya berbelok ke arah kiri menuju tempat wudhu perempuan.
Setelah selesai berwudhu Risyah lantas masuk ke dalam Masjid. Memakai mukena yang ia bawa yang berwarna peach.
"Allahu akbar "
" Allahu akbar"
Adzan shubuh terdengar warga-warga mulai berdatangan memenuhi panggilan-Nya untuk beribadah kepada-Nya.
Menunaikan ibadah salat subuh. Setelah selesai Risyah mengambil Al-Qur'an disudut masjid. Membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Beberapa menit kemudian ia menutup Alquran itu dan menaruh kembali ke tempatnya. Melepaskan mukena yang melekat di tubuhnya dan menaruh kembali dalam koper.
Ia mengambil sebuah kain yang berwarna hitam yang diyakini adalah hijab. Menatap kerudungan berwarna hitam itu dengan tatapan ragu.
" Lebih baik gue pakai aja " Ia lantas memakai kerudung itu.
Berdiri dari duduknya dan menyeret koper, lalu berjalan keluar masjid.
~♡~
Pukul 07.30 Risyah masih saja meyeret kopernya. Ia berjalan kesana kemari untuk mencari makanan yang bisa ia santap sebagai sarapan paginya.
Langkah kaki Risyah terhenti di lapak warung nasi uduk. Terlihat banyak sekali orang yang sedang menunggu pesanan mereka.
Menunggu selama 2 menit dan sekarang adalah gilirannya untuk memesan nasi uduk tersebut.
" Bu saya nasi uduk satu sama lauknya gorengan, telur dadar, perkedel sama sambel " ucapnya.
" Iya neng sebentar " jawab ibu itu.
Risyah duduk dibangku yang sudah disediakan oleh seibu untuk para pelanggannya. Tak lama kemudian pesanan Risyah sampai.
" Ini neng "
" Eh makasih ya bu " ucapnya.
" Iya sama-sama sok atuh di makan " ucap ibu itu sebelum pergi.
Risyah pun makan dengan lahap tak lupa ia berdoa sebelum makan tadi. Setelah selesai Risyah membayar makanannya dan melanjutkan perjalanannya.
Berjalan kearah jalan raya, berdiri sambil menunggu angkutan umum alias angkot. Menghentikan angkot berwarna itu, lalu menaiki angkot itu.
°♧°
Diarah yang berbeda terlihat seorang laki-laki yang sedang mengecek mobilnya. Asap mengepul di bagian depan mobil tersebut.
Laki-laki itu mengambil ponselnya dan menelepon seseorang. Melihat ke sana kemari dan sesekali mengecek jam tangannya.
" Astagfirullah.. Kenapa tidakbada yang bisa dihubungi sih " ucapnya.
" Ada saja rintangannya untuk menuju pulang kerumah " keluh laki-laki itu.
Laki-laki itu adalah Mahfud Al-Matin anak seorang pemilik pesantren Al-Khusein. Ia baru saja pulang dari Bogor menuju pesantren yang berada di daerah Jakarta Barat. Ditengah perjalanan mesin mobilnya tiba-tiba mati dan membuat asap didepan mobilnya.
Lagi-lagi ia menelfon temannya dan lagi-lagi tak ada yang mengangkat telfonnya. Bengkel pun jauh dari sana. Didalam hatinya ia berdoa semoga Allah memberikan pertolongan untuknya.
Ia masih mencoba menghubungi teman-temannya namun nihil, sampai seorang perempuan menepuk bahunya.
" Astagfirullah " saat melihat lawan jenis dihadapannya.
" Mobilnya kenapa? " tanya perempuan itu.
" Hah? M-mobil saya tiba-tiba mogok mba " jawab nya sambil menundukkan kepalanya untuk tak menatap lawan jenis di depannya karena zina mata.
" Oh mau saya bantu? Saya bisa membenarkan mobil " tawar perempuan itu.
" E-enggak usah mba teman saya sebentar lagi datang kok " ucap Mahfud menolak dengan halus tawaran perempuan dihadapannya.
" Beneran mas? Soalnya saya dari tadi loh liat masnya nelfon tapi enggak diangkat, lagian keknya buru-buru dari pada membuang waktu mending saya benerin cuman sebentar kok " tawar perempuan itu.
Mau tak mau Mahfud mengangguk setuju, lagi pula dia juga buru-buru. Perempuan itu menggulung kemeja kotak-kotaknya dan membuka depan mobil itu (*aku ga tahu namanya).
Perempuan itu mulai membetulkan mesin mobilnya dengan perkakas yang ia bawa. 1 jam berlalu mobil itu pun selesai diperbaiki. Tangan perempuan itu penuh dengan oli.
" Sudah diperbaiki " ucap gadis itu membuat lamunan Mahfud buyar seketika.
" Coba nyalain mesin mobilnya " ucapnya perempuan itu lagi. Perkataan perempuan itu membuat Mahfud mengangguk patuh dan masuk ke dalam mobilnya.
Brumm.. Brumm..
" Alhamdulillah " ucapnya.
Ia keluar dari mobil dan menghampiri Risyah yang sedang mencuci tangan. Ya perempuan itu adalah Risyah, Fahrisyah Anggraini.
" Mba " panggilnya. Risyah yang merasa dipanggil pun menoleh.
" Terima kasih mba.....? "
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Maaf ngegantung ya guys
Oke jangan lupa vote & komen biar semangat
Alsaeida kemungkinan up sabtu or minggu ya guys.
Itu sekian terkasih
Salam hangat @callmediaz
08, januari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsaeida
Teen Fiction" Disaat orang lain tertawa bahagia kenapa aku masih merasakan sakit? " - Maudy Arsya Maheswara. " Semua manusia di bumi berhak bahagia, termasuk kamu" - Mahfud Al-Matin. . . . Ini kisah tentang Maudy dan Gus Mahfud. ...