Sudah seminggu sejak pertengkaran Lea dan Rio. Rinai menduga, sepertinya Rio menuruti ucapan Lea untuk tak datang kembali ke rumah ini. Rinai memang jarang berada di rumah, sebab di pagi hari ia bekerja sebagai office girl di perusahaan tempat Lea bekerja, dan di malam hari ia bekerja di salah satu club malam- sebagai waitress.
Sepertinya Rio memang memilih menikah dengan wanita lain. Bahkan, di kantor pria itu tak nampak batang hidungnya. Rinai sedikit bersyukur tak bersinggungan dengan Rio di tempatnya bekerja, ia tak akan bisa menahan diri seperti seminggu yang lalu untuk tidak memukul wajah pria sialan itu.
Rinai sedang asik dengan nasi goreng nya saat Lea bergabung dengannya di kursi jati. Lea sudah terlihat lebih baik dari beberapa waktu yang lalu. Tak ada lagi mata sembab dan berkantung seperti waktu itu. Lea bahkan sudah siap dengan pakaian kerja nya, sepertinya Lea berniat kekantor hari ini, setelah beberapa hari izin sakit pada atasnya.
"Hari ini aku kerja, kalau itu yang mau kamu tanyakan Rin." Ucap Lea seperti tau apa yang Rinai pikir, meski Rinai hanya diam saja.
"Bisa?" Hanya kata itu yang Rinai keluarkan dari mulutnya, setelah menelan satu sendok penuh nasi goreng ke dalam mulutnya. Ia tau Lea pasti paham dengan maksud kata 'bisa' yang ia ucapkan. Meskipun tak terlalu paham urusan cinta, tapi Rinai tau Lea tidak akan baik-baik saja jika bertemu Rio. Bukan berarti Lea tak harus bertemu Rio, menurut Rinai Lea memang perlu bertemu Rio, hanya saja saat ini Lea masih dalam keadaan berantakan. Apa jadinya jika mereka bertemu, semua usaha Lea selama seminggu untuk menyingkirkan pria itu akan berakhir sia-sia saja.
"Ku pikir aku akan baik-baik aja. Entah hari ini atau nanti, kami tetap akan bertemu. Jadi, lebih baik sakit sekarang biar sekalian daripada sakit nya pake episode." Lea terkekeh menjelaskan.
Rinai mengangguk- tanda ia paham dengan maksud dan keputusan Lea untuk menghadapi luka nya saat ini juga. Rinai bangkit berdiri setelah menghabiskan sarapannya, ia berniat ke dapur membereskan piring kotor dan bersiap pergi, ia bisa terlambat jika tak buru-buru. Para pekerja kebersihan harus sudah ada di kantor pukul enam, dua jam sebelum para pegawai bagian lainnya tiba.
Baru saja akan keluar dari pintu rumah, langkah nya terhenti karena teriakan Lea. "Rin tunggu!, Kita barengan ya hari ini berangkatnya, balik nya juga barengan". Rinai hanya mengangguk mengiyakan ajakan Lea.
Setibanya di perusahaan tempat mereka bekerja, Rinai dan Lea berpisah. Rinai menuju loker khusus para petugas kebersihan sedangkan Lea menuju ruangannya di bagian departemen keuangan.
Baru saja ia tiba di pantry, Anita dan dua wanita lain yang Rinai tak tau nama mereka juga ada di sana. Rinai melangkah menuju dispenser, ia haus hendak meminum segelas air putih untuk melegakan dahaganya.
"Rin, lo tinggal bareng buk Lea kan?" Rinai menghentikan langkahnya sesaat mendengar suara Anita berbicara padanya.
"Lo pasti tau lah ya, soal masalah buk Lea sama pak Rio. Gue dengar pak Rio nikah sama anak pemilik hotel dan restoran di bandung, itu seriusan Rin? Gossip nya udah nyebar di seluruh kantor ini loh, lo pasti tau kan? Ceritain dong ke kita gimana bisa buk Lea yang katanya udah pacaran tujuh tahun di tinggal nikah gitu aja sama pak Rio."
Rinai sudah menduga ini, Anita itu sumber gosip di kalangan para pekerja kebersihan di sini. Jadi, sudah pasti Anita akan memberondong dirinya dengan pertanyaan tak penting soal kandasnya hubungan Lea dan Rio.
Rinai memilih mengacuhkan Anita dan dua wanita yang menatapnya dengan pandangan penuh rasa ingin tau. Ia meraih gelas, dan mengisi nya dengan segelas air kemudian meminumnya. Rasa haus nya lebih penting dari pada meladeni para paparazi dadakan seperti Anita.
"Heh rin, gue nanya loh ini!, Lo malah diem bae. Jadi gimana ceritanya, gue penasaran. Jangan diem aja kayak kanebo kering lah!" Sembur Anita padanya.
Rinai tau, jika ia tak mengatakan apapun dan memilih diam Anita takkan memberinya ketenangan. Wanita pecinta gosip itu akan terus merecoki harinya dengan pertanyaan seputar gosip hangat yang saat ini sedang menjadi buah bibir para penghuni perusahaan ini.
