CINTA DI BANGKU SEKOLAHAN

549 5 0
                                    

Aku mengenal cinta ketika menginjak sekolah menengah pertama negeri yang ada di daerahku. Sekolah itu tidak jauh dari rumah dimana aku tinggal bersama orang tuaku dan adik-adikku. Untuk menuju ke sekolahku itu, aku hanya berjalan kaki agar sehat jasmani dan rohani.Itu kata orang lho.Sekitar lima hingga tujuh menit lamanya sampai ke sekolah tercintaku itu. Kata teman-temanku aku termasuk seorang siswa yang cukup pandai dan selalu taat pada peraturan-peraturan yang ada di sekolah. Makanya orang tuaku tidak pernah mendapat surat panggilan dari sekolah tentang kenakalan yang ku perbuat di sekolah sehingga orang tuaku tidak pernah datang ke sekolah gara-gara surat panggilan itu.

Namun bagiku itu sebagai cambuk atau pemicu untuk lebih giat lagi belajar. Dari kelas satu (1) SMP aku mendapatkan juara atau rangking di kelas.Mungkin hal ini yang mengundang simpati dari teman-teman di kelas terutama yang perempuan. Bukan maksud pamer atau riya’.Atau hanya perasaanku saja.Tapi kadang-kadang bisa menjadi kenyataan yang berasal dari sesuatu yang semu belaka.

Sewaktu berada di kelas dua (2) SMP, teman-temanku yang laki-laki agak usil terhadapku yaitu seperti menjodohkan atau mencari pasangan dengan teman-teman di sekolah kami yang pasti lawan jenis yaitu yang perempuan tentunya.Mereka menjodohkan aku dengan teman sekelas sebelah. Setelah ku pikir-pikir ia cukup cantik dan pintar. Mungkin karena sebab itulah aku dipasang-pasangkan.oleh teman-temanku yang usil tadi.Mereka usil tapi baik lho.

Pernah suatu ketika mereka berkata,” Di, ada yang titip salam tu buat awak lah.”Aku pun tanpa pikir panjang lagi langsung saja menjawab ,” Siape die?” Lalu mereka berkata lagi,” Itu yang cewek yang rambutnya kepang dua dan pakai kacamate same dengan awak tu la? “Yang mane satu ?” jawab aku penasaran. “Itu ...tu...tu...Anak PN.” kata mereka serempak. “Oh, yang itu.” “Iyelah .Walaikumsalam.” langsung aku menjawab. Dadaku langsung berdetak dengan cepat dan tak karuan. Tanda apa nih. Apa maknanya.

Suatu ketika ada acara untuk melakukan acara upacara memperingati hari pendidikan nasional di sekolah. Secara kebetulan aku dan dia tergabung dalam tim atau regu paduan suara atau padsu. Kami berlatih bersama-sama dengan teman-teman yang lain. Regu paduan suara kami itu berjumlah sekitar dua puluh (20) orang yang terpilih dari seluruh kelas yang ada. Setelah selesai latihan paduan suara kami beristirahat dan mencari tempat yang cocok untuk berteduh.

Teman-temanku yang usil itu datang lagi menghampiriku. Aku sudah menduga apa yang ada di benak mereka dan kata-kata yang akan mereka katakan. Langsung mereka bertanya,” Wak, dah jumpe makwe awak tu ?” ujar mereka. “Makwe ape?” jawabku dengan cepat. “Yang itu...tu...!” Pura-pura tak tahu pula !” seru mereka. “Ok yang itu .Dah jumpe dah. Tapi kawan tak ada perasaan ape-ape.” Lanjut mereka ”Jangan tunggu lame-lame nanti kene kebas orang pula.Dah lepas baru menyesal.” “Baiklah kalau begitu akan kawan usahakan.” Jawabku dengan semangat agar tidak menghampakan permintaan teman-temanku yang usil itu.

Sejak pertemuan pertama kami sering bertemu. Itu pun ketika ada acara-acara penting di sekolah. Tak lebih dari itu. Waktu itu kau masih malu-malu kucing untuk mengatakan untaian kata-kata yang menyatakan suka terhadap lawan jenis.Maklum kata orang masih bau kencur atau anak kemarin sore. Yang mana arti dari istilah itu pun aku tak mengerti. Sehingga aku berada di kelas tiga (3) SMP aku menganggap dia sebagai teman biasa dan tidak punya perasaan apapun terhadap perempuan yang dijodohkan atau dipasangkan oleh teman-temanku yang usil itu.Yang ada didalam pikiranku ketika itu hanyalah bagaimana aku menamatkan studiku untuk meraih cita-cita dan mengukir masa depanku yang lebih baik nantinya.

Setelah menamatkan studi di sekolah tingkat lanjutan pertama negeri, aku melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi yaitu sekolah menengah atas. Lokasi sekolah itu bersebelahan dengan sekolahku sebelumnya. Di SMA aku mulai berani melihat atau melirik lawan-lawan jenisku. Ia tidak sekelas denganku. Aku suka melihatnya lalu aku mencoba untuk menyatakan suka kepadanya. Namun ketika aku jarang menemuinya karena aku sibuk ketika itu ditunjuk oleh teman-teman sekelasku menjadi ketua kelas, kelihatannya ia selalu menghindarkan diri dariku.Sepertinya ia tidak ingin lagi bertemu lagi denganku .Entah apa sebabnya aku pun tahu.Lalu ku tanyakan kepada teman karibnya.Temannya itu mengatakan tidak mengetahui sebab mengapa ia melakukan hal itu. Mungkin karena kesibukank sebagai ketua kelas jadi tidak sempat untuk bertemu dengannya.

Tibalah waktu ketika aku naik ke kelas tiga, tanpa dinyana aku sekelas dengan gadis yang kusukai dari kelas satu (1).Aku mencari tahu sebabnya.Ternyata majelis guru mencampur adukan siswa-siswanya untuk terbentuk kelas yang baru.Bertemu dengan teman-teman yang baru.Mungkin itu penyebabnya.Ketika pengumuman nama-nama untuk kelas tiga(3) yang baru sudah ditempelkan di papan pengumuman kami langsung menyerbu kantor majelis guru. Setelah ku amati dan perhatikan ada nama gadis yang ku sukai itu.Tapi aku tidak merasa apa-apa pun.Tidak ada getar-getar suka lagi terhadapnya.Entahlah hanya Allah yang tahu segalanya.

Ketika memasuki kelas yang baru dan mencari tempat duduk yang pas buatku untuk menuntut ilmu .Dia sudah ada di dalam ruangan kelas kami yang baru itu. Aku langsung menyapanya sekedar saja.Ku anggap dia hanya teman biasa saja.

Begitulah kisah kasihku di sekolahku yang sangat ku cintai sekitar dua puluh delapan tahun yang lalu yang tak kan pernah ku lupakan sepanjang hidupku.

Karya DEDI WAHYUDI


Kumpulan Cerita Pendek Berbagai Jenis GenreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang