Kisah Dua Sahabat dan Waktu

864 11 0
                                    

Dikisahkan ada dua sahabat yang berasal dari kampung yang sama. Mereka seumuran dan sejak SD sampai SMA selalu sekelas. Hal ini pun membuat bumbu kedekatan mereka samakin kuat.

Meskipun mereka akur, namun ada perbedaan dalam prinsip menggunakan waktu. Aldo adalah pemuda rajin yang selalu optimis menyambut masa depan. Sedangkan Doni, adalah pemuda yang selalau mengedepankan "nyelow" dalam hidupnya.

Aldo rajin membaca buku utuk investasi masa depan, ia berfikir bahwa ilmu yang ia dapat dari buku akan berguna bagi hidupnya di masa depan. Sedangkan Doni, ia pebih suka main sosmed, baginya hidup itu simpel, jalani dan juga nikmati.

Saat SMA, Aldo sudah memberanikan diri untuk berinvestasi. Uang yang ia dapat dari orang tunya ia belikan emas. Sedikit demi sedikit, emas Aldo sudah membukit. Sedangkan Doni lebih suka membeli pakaian, handphone baru dan lainya.

Tibalah saat masa kuliah. Keduanya berpisah. Aldo mengambil jurusan kehutanan dan Doni mengambil jurusan manajemen bisnis. Walau beda kampus, mereka selalu menyempatkan berkomunikasi, bahkan setuap sebulan sekali mereka sering ngobrol di warung kopi.

Sifat keduanya tidak berubah. Aldo tetap dengan optomisme menyambut masa depan, sedangkan Doni selalu "nyelow". Hingga kemudian secara perlahan mulai terlihat beberapa perbedaan atas apa yang mereka miliki.

Saat kuliah Aldo sudah bisa membeli tanah untuk kebun kayu dari uang tabungan emasnya. Sedangkan Doni masih 0 besar, hidupnya masih tergantung dari kiriman orang tua.

Aldo pun berhasil mendapat beasiswa, berkat ia rajin membaca buku. Sedangkan Doni justru sering mengulang mata kuliah sehingga haru membayar SPP 2 tambahan. Kemudian beberapa tahun kemudian mereka pun lulus.

Singkat cerita, 15 tahun kemudian kondisi sudah sangat berbeda. Aldo menjadi orang yang sukses dengan segudang usaha. Sedangkan Doni menjadi karyawan di salah satu perusahaan swasta. Dititik inilah Doni kemudian sadar bahwa dia telah menyianyiakan waktu, dia mengaku tidak belajar dari Aldo dan terlalu "nyelow" menyukapi hidup.

Aldo sudah menabung sejak muda, kini beberapa tabungan yang ia investasikan di kebun kayu pun menuai hasil miliyaran. Emas di tabungan Aldo juga sudah sangat banyak. Sedangkan Doni hanya mengandalkan gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dari cerita ini kita bisa mengambil pelajaran berharga tentang memakai waktu saat ini untuk merencanakan dan membantu masa depan. Dengan tabungan dan investasi, kita bisa mengunduh penghasilan berlipat dimasa depan. Namun jika kita hanya leha leha saya, maka masa depan menjadi taruhan nya. Kesimpulanya, waktu adalah modal terbaik dalam menjemput suskes, dengan catatan memaksimalkan penggunaan waktu.

Kumpulan Cerita Pendek Berbagai Jenis GenreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang