Cinta Tak Bisa Ditebak

205 0 0
                                    

Aku siswa baru kelas X SMA. Semua temanku memanggil aku Tari. Meskipun aku baru, namun di hari pertama aku sekolah, aku telah menemukan teman yang sekarang menjadi sahabat baikku, yaitu Lili dan Fani. Mereka selalu mengajariku banyak hal dan selalu mau berbagi cerita denganku.

Siang itu, saat jam istirahat tiba, aku mendapatkan tugas dari guru untuk mencari novel kemudian aku harus menulis resensinya. Aku mengajak Lili ke perpustakaan untuk mencari novel.

Ketika aku sedang berjalan menyusuri rak demi rak, aku melihat seorang pria yang sedang membaca buku di bagian kiri sebelah rak dengan raut wajah yang serius. Entah apa yang terjadi, jantungku seakan ingin berhenti ketika aku melihatnya, sosok wajahya yang tampan dan kalem, membuatku kagum padanya.

Setelah aku perhatikan, aku bisa membaca name tag-nya, ternyata ia bernama Faid. Ia adalah murid satu angkatan dengan ku. Seketika itu aku menceritakan apa yang ku alami kepada Lili, Lili pun menanggapi cerita ku dengan antusias.

Hingga aku memperoleh informasi bahwa, Faid mengikuti olimpiade. Seketika itu, aku langsung belajar dengan giat, agar aku bisa mengikuti olimpiade yang sama dengan Faid. Akhirnya aku pun lolos seleksi olimpiade, dan aku selalu belajar bersama sebelum olimpiade dengan Faid.

Namun, di pertengahan ketika waktu olimpiade telah dekat, aku baru tahu bahwa Faid telah menjalin hubungan dengan adik kelas. Perasaanku pun menjadi hancur kala itu. Dan akhirnya aku pun berusaha menjauhi Faid.

Waktu pun berganti, setelah aku belajar 3 tahun lamanya, aku sekarang tengah mengikuti acara lepas pisah kelas XII, tanpa mengetahui kabar Faid, aku tetap tidak bisa melupakannya. Aku juga tidak berusaha mencarinya. Aku sendiri termenung melamun di gazebo.

"Tari, aku sudah mencarimu ke mana-mana, ternyata kamu ada di sini," ucap Faid, membuyarkan lamunanku. Aku agak sedikit gugup sebenarnya jika harus bertemu secara langsung dengannya.

"eh... iya," jawabku

"Tari, aku tahu kamu mau pergi, aku tahu kamu dapat beasiswa. Aku ingin mengatakan hal yang sangat penting padamu. Kumohon dengarkan aku. Apakah kamu bersedia untuk menungguku hingga nanti aku menikahimu," ucap Faid.

Seakan tubuhku lemas tak percaya, dengan cepat kubalas, "Iya". Aku tidak menduga, perasaan yang selalu kusimpan selama 3 tahun, ternyata mendapat balasan yang sangat indah.

Kumpulan Cerita Pendek Berbagai Jenis GenreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang