8. Jangan Ganggu Adikku

326 39 2
                                    

(Note : kata yg tertulis tebal dan miring merupakan adegan flashback.)
.
.
.

"Kau.. anak aneh.. kenapa kau slalu mencari adikku?"

"Tidak bolehkah aku bermain dgn Vegas?"

Anak itu melangkah mendekat kearah Saras yg kini terpojok pada sudut kamarnya.

"Jangan pikir aku tidak tau apa yg selama ini kau lakukan. Kau adalah yg sering membunuh kucing tetangga bukan? Tapi kau menghasut orang-orang termasuk orang tuaku dan mengatakan kalau Vegas yg melakukannya."

Dia tersenyum miring, matanya menajam menusuk lawan bicaranya.

"Kau mengetahuinya? Lalu kenapa kau tidak mengatakan pada orang-orang kalau itu aku? Apa kau takut padaku?"

Saras terjatuh kelantai seiring langkah anak laki-laki dihadapannya yg semakin memperpendek jarak di antara mereka.

"Aku... Aku.. aku tidak.. aku tidak takut padamu."

"Bohong."

Anak itu menarik satu kaki Saras membuat gadis cantik itu berteriak ketakutan. Meskipun teriakannya cukup kencang tapi tidak ada seorang pun yg mendengarnya karena tidak ada orang lain didalam rumah selain mereka berdua.

"Apa yg kau inginkan?"

Tubuh Saras terkungkung dibawah anak laki-laki yg kini memegang kuat kedua tangan Saras diatas kepala.

"Kau sangat cantik, tidak heran Vegas slalu membual tentangmu."

Disentuhnya pipi Saras yg basah dgn air mata membuat gadis itu semakin ketakutan. Saras berkali-kali memberontak tapi sayang tubuhnya terlalu lemah.

"Kau tau Saras... Aku sudah menyukaimu sejak lama, tapi kau slalu memberiku tatapan aneh. Dan sekarang hanya ada kita berdua disini. Apa yg sebaiknya aku lakukan padamu?"

Tangan yg tadinya memegangi kedua tangan Saras kini semakin turun pada leher Saras dan mencekiknya pelan. Matanya fokus pada bibir mungil Saras yg bergetar menahan suara tangis.

"Haruskah aku..."

"Tiiiddaaakk"

Saras terbangun dari mimpi buruknya, mimpi buruk yg slalu menghantuinya setiap malam. Nafasnya terengah-engah, air matanya berjatuhan, tubuhnya juga mulai gemetar ketakutan. Kejadian 10 tahun yg lalu itu slalu mengganggunya. Bahkan menjadi wanita setengah gila seakan belum cukup, Tuhan masih menghukumnya dgn trauma yg begitu menyakitkan.

"Apa mimpimu seburuk itu?"

Saras yg sedang mencoba menenangkan dirinya kembali tersentak karena mendengar seseorang berbicara padanya. Seseorang yg sangat dia kenal kini duduk diatas kursi samping ranjangnya dgn tatapan yg membuat Saras semakin takut.

"Ini bukan pertama kalinya dan kau masih terkejut setiap kali melihatku disini?"

"Ini bukan pertama kalinya dan kau masih terkejut setiap kali melihatku disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Don't) Leave Me [𝓥𝓮𝓰𝓪𝓼𝓟𝓮𝓽𝓮] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang