" kalau ada banyak hal yang memancing kamu buat nyerah, setidaknya kamu punya satu alasan untuk bertahan "
Hello prend
Gimana kabarnya?
Seperti biasa, jangan lupa bahagia! Ok?
Happy reading 📖
🔸
🔸
🔸
🔸" Sena pulang dulu ya Tan " Pamit Arsena setelah meletakkan Milka di atas kasur nya, sepertinya gadis itu kelelahan akibat terlalu senang.
Tante Sindy mengangguk, lalu mengusap pelan rambut Arsena kemudian mengatakan sesuatu yang membuat tubuh Arsena terdiam.
" Ada masalah itu cerita sama Tante, Sena "
Arsena diam, gadis itu hanya mengangguk kaku lalu keluar dari kamar Milka.
Brak
Arsena membanting pintu mobilnya, ia mengacak surai pendeknya. Ia menghela nafasnya lelah, ia merasa sesak saat ini.
Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, beruntungnya kondisi jalan sudah sepi. Padahal jam baru menunjukan pukul 09.10 malam.
Malam ini terasa sangat dingin, begitu Arsena sampai dirumahnya ia tidak langsung tidur. Setelah mengganti pakaiannya dengan Piyama, Gadis itu sekarang duduk dalam diam di Balkon yang berada di kamarnya.
" Ada masalah itu cerita sama Tante, Sena"
Ucapan Tante Sindy, terus-terusan terngiang di ingatannya.
Terlalu lama melamun, Hingga suara nada dering Handphone-nya membuatnya terkejut dan sedikit linglung.
Ia berjalan masuk kedalam kamarnya dengan sedikit tergesa, karena masih dalam keadaan bingung ia sampai menabrak kaki ranjangnya.
Shh, ia meringis ngilu pada kakinya. Kemudian mendengus kesal, ia meraih Handphone-nya yang ada di nakas.
" Ha- " Baru ia ingin menjawab, tapi suara dari seberang langsung memotong perkataannya.
" Sen, lo udah pulang kan? "
Arsena mendengus kesal ketika tahu siapa yang berbicara.
" Hm, kenapa? "Di sebrang sana dapat Arsena dengar kekehan,
" Hehe, anu Sen. Aduh gimana ya bilangnya "
" Enggak usah basa-basi bangsat ya Lo Lang "
" Lo bisa ke tempat biasa? "
" Ngapain? ''
" Aduhh, pake nanya lagi Lo. Udah cepet dateng aja kagak selesai - selesai ini kalo lama "
" Hm, tunggu Gue Otw "
Tut.
Beranjak ia meraih jaket hitam miliknya lalu berjalan keluar menuju garasi guna mengambil motornya.
Setelah menyalakan kuda besinya tanpa pikir panjang Arsena langsung mengendarainya dengan kecepatan penuh, bersyukurlah kita karena keadaan jalan yang sepi saat ini.
Ketika ia sampai, dapat ia lihat ada beberapa mobil sedan hitam terparkir di sana, gadis itu menghela nafasnya sembari ia mengacak surai pendeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Myself
Teen FictionSingkat saja hanya kisah yang menceritakan cara mencintai diri sendiri Arsena Berliana. Ia hanya gadis yang sibuk mencari cara bagaimana membahagiakan diri sendiri, semenjak kecil ia jauh dengan orang tuanya. Setelah ia beranjak dewasa pun kedua o...