0.9『Sebenarnya Lebih Gila』

0 1 0
                                    

" Tolong hidup lebih lama "

Haii am back!

You miss me?

Jangan lupa bahagia 🧚

Happy reading 📖
🔸
🔸
🔸
🔸

" Thanks, udah mau repot nganterin gue " Ujarnya sembari memberikan helm yang baru ia lepas dari kepalanya.

" Hm, lagian juga sekalian "

" Gue masuk duluan ya Van, Sekali lagi makasih " setelahnya ia masuk kedalam rumahnya dengan perasaan yang tidak mengenakkan.

Kevan hanya menatap Arsena yang masuk kerumahnya, kemudian kembali malajukan motornya menuju rumahnya.

Cklek

" Assalamu- "

PLAK!

" Kau masih berani pulang setelah merusak acara dan membuat malu keluarga!? " Grahma berbicara dengan emosi yang sangat terlihat di wajahnya.

Arsena yang masih terkejut hanya terdiam mengusap pipinya dengan perlahan ia menundukkan kepalanya.

" Kau berani memijakkan kaki mu disini?, Apakah harus aku membuat jera?! " Grahma sedikit menaikkan suaranya.

Arsena menyunggingkan senyum miringnya, ia mengangkat kepalanya lalu menatap Grahma dengan tatapan tajam.

" Cih, kau kira aku mau kembali kesini? " Suara gadis itu tenang, namun terdapat banyak emosi yang tersirat.

" Kau itu hanya anak pembawa sial!, Kau mempermalukan kami di hadapan banyak orang dengan kabur dari acara sialan!! "

Bugh

Suara itu terdengar seusai Grahma mendorong Arsena.

Arsena masih diam, ia tidak menangis tapi ia juga tidak peduli dengan yang akan terjadi padanya selanjutnya.

" Kau merasa malu dengan apa yang kulakukan Tuan Grahma?, Memang kau siapa sampai harus menanggung malu? " Arsena bangkit dengan perlahan, ia mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah.

Emosi Grahma naik kembali tanpa di minta, ia mendekati Arsena yang masih dengan berani menatapnya tajam. Tak ada ketakutan sama sekali di mata gadis itu.

Dengan kencang ia menarik kedua kerah baju Arsena, Arsena menatap sang Ayah dengan tatapan mengejek .

" Kenapa?, Kau ingin membunuh anak pembawa sial mu ini? Silahkan saja aku bahkan tidak peduli " Arsena memeras kuat tangan Grahma yang semakin kuat mencengkram kerah bajunya.

Dengan kasar Pria itu menghempaskan tubuh anak gadisnya ke lantai.

Arsena terbatuk, dapat ia lihat darah keluar dari mulutnya, sial seberapa kuat memangnya Grahma melemparnya. Dasar psikopat gila!.

Gadis itu terkekeh, ia mengusap mulutnya " Wah, kau cukup hebat karena hampir membuatku lumpuh Tuan Grahma " Arsena yakin jika ia jatuh dengan keadaan terduduk tadi, dapat ia pastikan ia akan lumpuh total.

Love MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang