Satu

53 19 28
                                    

BISMILLAH

Hallo guys happy weekend!!!

Silahkan yang belum follow akun author follow dulu, supaya dapet notif dari aku hihihi.

Kalo kalian suka sama ceritanya jangan lupa buat vote, komen, dan share ke temen kalian Yapp☺️

Happy reading!!

>>>>><<<<<

"Pagi Nadya, anak mamah yang paling cantik." Sapa Desinta berjalan membuka gorden jendela kamar Nadya.

Matahari pagi sudah mulai terlihat dari arah balkon kamar. Nadya sedang berusaha membuka matanya secara perlahan.

"Ummm... mah kok Nadya udah dibangunin sih?masih ngantuk tau." Ucap Nadya seraya menarik kembali selimut miliknya.

"Adududuu bangun dong sayang, ini udah pagi." Desinta duduk menghampiri anak gadisnya seraya mengusap kepala Nadya.

"Ah mamah, ini kan hari libur." Bantah Nadya.

"Syutt.. ga boleh gitu, walaupun hari libur kamu harus tetap bangun pagi nak." Balas Desinta.

"Hmm.."

"Bangun ya sayang, mandi terus kita sarapan bareng okay?"Ucap Desinta. "Oh iya, jangan lama kakak-kakak kamu udah nunggu dari tadi."Lanjut Desinta seraya keluar dari kamar Nadya.

Nadya segera turun dari kasurnya dan bergegas untuk melakukan ritual mandinya.

***

Nadya Putri Yudha. Yang kerap disapa Nadya atau Dya. Nadya merupakan anak ketiga dari Yudha dan Desinta. Nadya anak yang keras kepala, namun penyayang, dia ramah kepada siapa pun makanya dia memiliki banyak sekali teman.

Nadya memiliki dua kakak laki-laki yang begitu tampan dan tentunya sangat menjaga Nadya, yaitu Bagas dan Dimas.

***

"Morning mah." Sapa Bagas kepada Desinta.

"Morning sayang."

"Dya mana mah? Belum bangun juga?" tanya Bagas.

"Udah bangun, lagi mandi sekarang." Jawab Desinta. "Kamu sarapan duluan aja bang." Lanjut Desinta.

"Abang mau nunggu yang lain aja mah, biar bareng - bareng." Sahut Bagas. Desinta hanya menganggukan kepala sebagai jawaban dan bergegas menyiapkan sarapan untuk pagi ini.

Bagas Putra Yudha. Putra pertama dari Yudha dan Desinta. Bagas kakak yang selalu memberikan contoh baik kepada adik-adiknya, Bagas anak yang sabar, tidak gampang marah bahkan dia selalu menjadi penengah saat Dimas dan Nadya bertengkar, namun sikapnya sangat dingin seperti papahnya.

Tak membutuhkan waktu yang lama, Nadya sudah menyelesaikan ritual mandinya. Nadya dengan pakaian santai menuruni anak tangga satu per satu.

"MORNING ABANG!!!" Teriak Nadya kepada Bagas.

"Bisa gak sih lo gak usah teriak." Tidak. Itu bukan Bagas yang menyauti teriakan Nadya tapi kakaknya yang kedua, Dimas.

Dimas Putra Yudha. Dimas ini kembaran Nadya. Ya mereka kembar atau yang sering kita sebut kembar fraternal tidak memiliki gen yang sama, sehingga terlahir dengan jenis kelamin yang berbeda serta wajah yang berbeda pula.

Dimas dan Nadya juga memiliki sifat yang sangat jauh berbeda, namun keras kepala mereka sama. Teman-teman mereka pun banyak sekali yang tidak mengetahui jika Dimas dan Nadya kembar.

"Dih Orang gue nyapa Bang Agas bukan ke elo ye."Balas Nadya seraya mengulurkan lidahnya meledek sang kakak kembarannya itu.

"Gila pagi-pagi dah ngeselin, awas lu Nad!!" Saat Dimas ingin menghampiri Nadya, Nadya segera lari ke belakang tubuh Bagas. Bagas yang merasa adik perempuannya ini sedang manja kepada dirinya hanya tersenyum gemas.

"Abang, liat itu kak dimas nya." Adu Nadya.

"Idih idih bisanya ngadu ke abang, dikit-dikit abang, dikit-dikit abang." Gerutu Dimas.

"Biarin orang bang Agasnya juga gap-"

"Hey. Dimas Nadya udah, sarapan dulu yuu sayangg..." Yudha memotong ocehan putrinya.

"Iya pah." Sahut Dimas dan Nadya bersamaan.

"Abang ayo." Bagas hanya menanggapi ajakan papahnya dengan senyum dan anggukan.

***

Nadya berada di teras rumahnya, merasakan hembusan angin yang amat sejuk. Senyum Nadya merekah. "Enak banget vibes pagi-pagi gini." Gumamnya.

"Segar bukan Dya?" Sambung Bagas dari arah belakang tubuh Nadya. Nadya menoleh dan tersenyum. "Banget bang hihi."

Bagas menghampiri Nadya, dia merentangkan tangannya memberi kode kepada adiknya agar bisa mendapatkan pelukan hangat dari adik cantiknya.

Nadya yang sudah peka segara memeluk sang kakak pertamanya itu.

"Sayang bang Agas." Ucap Nadya dalam pelukan Bagas. Bagas mengecup puncak kepala Nadya "Sayang Nadya." Nadya mengeratkan pelukannya, Bagas pula tak kalah erat memeluk Nadya.

Dimas yang tak sengaja lewat depan pintu ruang tamu melihat kemesraan kakak dan adiknya.

Dimas tersenyum "Semoga kaya gini terus." Ucap Dimas dalam hati.

"Liat apa kak?" Itu suara Yudha membuat Dimas terkejut.

"Eh papah, syutt!!" Dimas menegakkan jari telunjuk ke mulutnya. Papahnya mengangguk mengerti.

>>>>><<<<<

TBC

GIMANA GUYS CERITA NYA? KALO KALIAN SUKA, TUNGGU DI PART SELANJUTNYA YAPP😉

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN GUYS!!!

Jangan lupa follow ig aku
@acipaa56_

SEE YOU NEXT PART ❤️

Hanya Satu Bulan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang