anak bungsu keluarga Pradipta sekaligus anak perempuan satu satunya. Gadis cantik yang tengah menari dengan alunan musik indah di atas panggung telah meriahkan malam penuh makna di hari jadi pernikahan kedua orang tua nya.
Semua tamu bersorak ria saat melihat penampilan gadis yang saat ini mulai memutari kedua orang tua nya dengan senyuman cantik yang sangat memikat.
Di sisi lain tiga pemuda dengan tatapan tajam tenga mengawasi adik perempuan mereka. siapa lagi? tiga pemuda itu adalah abang dari gadis itu.
Mereka bertiga adalah sosok abang yang sangat amat posesif terhadap adik nya. malam ini adalah malam yang paling mereka hindari karena apa? Karena kedua orang tua nya meminta si bungsu menari untuk acara mereka.
"temen lu berdua dateng?". Tanya si sulung kepada si kembar.
"juna mah selalu dateng, ga tau deh temennya galen".
"revan sama gala dateng".
Mereka bertiga reflek menatap arah depan dimana si bungsu telah berjalan mendekat kearah meja mereka dengan selendang yang sudah ia lepas.
"aku cariin malah mojok". ucap si bungsu yang langsung duduk di sebelah si sulung.
"udah puas nari nya?". di elus rambut hitam legam milik adiknya yang tengah bersandar di pundaknya.
"capeekk".
"btw, revan ada disini ga lo temuin rin?".
"Eh? Beneran ada kak evan? kirain aku halu aja tadi ternyata beneran ada".
Maharani karina pradipta adalah putri sulung sekaligus anak perempuan satu satunya di keluarga pradipta. Gadis cantik yang tenga tersenyum manis mendengar obrolan ketiga abang nya membuat satu pemuda yang sedari tadi memperhatikannya itu semakin ingin mendekatinya.
"Deketin aja, cewe lu itu".
"ga ah, biar aja dia sama abang abang nya".
"Cantik ya, van?". ucap juna dengan kekehan ringan.
"Jelas, cewe gua".
Galen menoleh dan melihat teman nya tenga bersenang senang dengan beberapa teman abang nya. sebelum bergabung galen sempat pamit dengan saudaranya.
"Tuan rumah nih wkwk". ucap gala saat galen mendekat dengan membawa minuman.
"Gimana bro? Sorry ya baru bisa nemuin".
"Elah santai, si revan kan cuma mau liat cewe nya bukan nemuin lu". Mereka semua tertawa.
"Udah ketemu mama papa belum?".
"Udah, jer".
"Jangan di liatin mulu, samperin sono lagian si varo sama bang ikal ga akan ngamuk kali". galen segera mendorong revan untuk menemui adik nya.
"oke, gua duluan". Revan menaruh gelas di meja lalu segera mendekati kekasihnya yang tenga menikmati es krim di meja yang sudah kosong.
"Hai cantik". Karin menoleh dengan wajah terkejut nya. Sial lucu sekali jika revan tidak ingat tempat ini ramai mungkin ia sudah mendekap kekasih kecilnya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
only sister (Karina)
Cerita Pendekcerita ini hanya fiksi okey😌 kalo baper, sedih, emosi bahkan sampe nangis di tanggung sendiri ya kawan kawan. Ngga ada deskripsi karena bingung jadi langsung baca ceritanya aja ya hehe maybe ada 🔞 jadi tidak disarankan buat bocil di bawah umur ok...