𝘉𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪[15] 𝘴2

808 70 17
                                    

Bagiamana bisa aku bertemu dengan saudara nya?

Padahal aku sudah mulai move on. Jika mukanya tak sama mungkin aku tak masalah bertemu dengan nya lagi. Tapi dia adalah double nya.

Tapi kupikir lagi, dirinya juga seperti ku. Knp aku juga bodoh. Padahal keluarga yg dia miliki hanya adiknya!? Mengapa aku egois dg tdk ingin bertemu dengan nya?

Aku paham sekarang. Aku ingat sekarang.

Aku paham yg dia rasakan. Dan aku ingat yg dia alami. Sangat berat menafkahkan adiknya. Mencari kerja dan tetap bersekolah. Itu sangat berat. Kupikir aku akan menjadi teman nya.

__

Aku sedang libur hari ini. Dan biasanya tiap libur aku sempatkan untuk mengunjungi mantan kekasihku. Scaramouche. Yg sudah berada di dalam tanah.

Sesampainya aku disana. Aku seperti nya tidak sendirian. Aku melihat pemuda yg..

Em..

Sebentar..

Heh?

Scaramouche??!

Aku segera berjalan lebih cepat menuju pemakaman yg aku akan kunjungi. Dan saat aku sudah mendekati pemuda itu. Aku mendengar dia sedang menangis. Apakah mungkin..?

Wanderer.?!.

Aku urungkan diriku untuk melihat pemuda itu. Karna aku tau siapa pemuda itu. Lebih baik aku menjauh sedikit dan membiarkan wanderer sementara.

Aku tau dia sedang merasakan rasa yang amat menyakitkan. Keluarga satu satunya telah pergi. Pada saat dia sedang di luar negeri. Tak bisa mendengar kan kata terakhir nya. Mukanya.

Beberapa menit kemudian aku melihat wanderer yang lagi berkemas kemas. Seperti nya ia ingin pergi. Lalu aku berjalan menuju wanderer. Dan menyapanya.

"Wanderer" ucapku sambil memegang pundak wanderer. Wanderer sedikit terkejut..

"Hah.. Kaedahara san? Ternyata" dia menghembuskan nafas nya lega.

"apakah Kaedahara san ingin berdoa juga? Jika ia aku akan pergi. Tidak ingin menggangu" setelah wanderer membereskan barang nya ia pergi. Tapi sebelum pergi aku memegang pundaknya lagi.

"Bisa tunggu sebentar?" Setelah aku mengucapkan kalimat itu ia hanya menggangguk.

Dan aku berdoa lalu berbicara sedikit ke scara. Setelah itu aku kembali ke wanderer yg seperti nya sudah menunggu ku.

"Maaf menyuruhmu untuk menunggu"-kazuha.

"Tidak masalah lagi pula aku juga tidak sibuk sibuk amat." Ucapnya senyum padaku. Seperti scara..

Aku mengajak nya ke mobilku untuk ke cafe. Berbincang bincang aja lah. Itung itung cari liburan.

__

Sesampainya nya di cafe yang tidak begitu mewah. Aku dan wanderer sudah duduk di cafe itu. Wanderer memiliki minuman yg sederhana teh hijau. Kalau aku kopi yang tdk manis banget.

Sambil menunggu aku dan wanderer hanya diam. Tak berbicara sama sekali setelah memesan. Aku juga bingung mau ngomong apa.

"Jadi.. kamu sekarang kerja di mana wanderer?" Tanya ku coba cari topik.

"Ah itu masih aku pikirkan. Sekarang lagi nyari tempat tinggal di Jepang." Berarti dia engga keluar negeri lagi dong.

"Berarti udh tidak ada urusan lagi sama yg di luar?"-kazuha.

"Iya udah tidak ada lagi. Semuanya sudah selesai. Aku memiliki uang yang cukup untuk ke Jepang dan sisanya mungkin mencari rumah atau apartemen yg layak aku tinggali"-wanderer.

"Kalau begitu tinggal saja di dekat rumah ku. Di situ ada rumah yg di jual. Tidak mahal banget" ucapku. Tapi bener loh di dekat rumahku lagi ada yg jual rumah. Enggak gede gede amat tapi itu mungkin cukup untuk wanderer tinggali.

"Wah bener? Kalau begitu, apakah ada nomer hp nya?"-wanderer.

"Ah iya aku punya." Aku mengeluarkan hp yg ada di saku ku. Lalu memberikan kan nomor yg akan di konfirmasi kan ke wanderer.

"Terima kasih banyak Kaedahara san" ia tersenyum.

"Panggil kazuha saja tidak usah formal" knp tiba tiba aku ngomong kek gitu y?

"O-oh ba-baiklah kazuha san"-wanderer.

"Kazuha saja"-kazuha.

"Ba-baiklah kazuha" setelah topik yg begitu singkat itu. Aku dan wanderer kembali di tutupi keheningan. Dan datang lah pelayan yg. Tadi menanyakan pesanan nya.

Aku meminum kopi itu dengan biasa saja. Tapi tdk dengan wanderer. Ia meminum nya dengan begitu elegan. Keren.

__

"Ini rumahnya. Tidak terlalu besar. Tapi mungkin cukup untuk kau tinggal disini" ucapku memperlihatkan rumah yg akan di pakai wanderer.

"Wah ini saja sudah cukup. Jadi kapan aku bisa bertemu dengan yg jual rumah ini?"-wanderer.

"Kalau hari Minggu libur. Mungkin besok. Lebih baik kamu kirim pesan ke mereka kalau kau ingin membeli rumah. Pasti mereka langsung mengclose pembeli" ucapku menjelaskan.

"Dan untuk sementara lebih baik tinggal bersama aku dulu." Sambung ku knp aku mau dia kerumahku.

"Ah tidak nanti akan merespon" tolaknya.

"Tidak masalah. Lagi pula kalau ke hotel nanti malah mahal. Mungkin seharga sama rumah ini" karangku tapi setahuku emg hotel di dekat sini mahalnya pol.

"Hah? Semahal itu kah? Em tapi aku tidak ingin Kaedahara eh kazuha repot"-wanderer.

"Enggak kok." Dan aku menarik tangan wanderer menuju depan rumahku. Rumahku sederhana tak mewah amat.

"Enggak usah kazu-" aku memotong ucapan nya dengan tangan ku menutupi mulut wanderer.

"Shut.. udh kalau kau nolak itu juga repot." Ucapku emg iya kan?

"Ah baiklah." Ucap wanderer seperti pastah.

Setelah ku buka pintu rumah. Aku mempersilahkan wanderer untuk masuk.

Jika dia masih hidup mungkin sudah ku bawa ke kamar...

Wanderer duduk di sofa ku sementara aku membuat minum untuk wanderer. Dan saat aku kembali, aku pun bergegas menuju kamar lagi. Aku hanya menyuruh nya untuk minum dan aku akan segera kembali.

Aku pergi untuk mempersiapkan futon untuk wanderer tidur. Dan aku kembali ke ruang tamu.

Saat kembali aku pun mengajak basa basi dg wanderer. Kebanyakan basa basi itu tentang pekerjaan.

__

Sudah malam. Waktunya untuk ke mimpi. Aku ingat saat mimpi ku terakhir kali. Aku bertemu dengan scaramouche. Ketawa bersama bermain dan membuat hal hal konyol. Itu menyenangkan. Tapi itu hanyalah mimpi.

Sekarang aku duduk di kasur. Menunggu Wanderer keluar dari kamar mandi. Aku membiarkan dia untuk mandi terlebih dahulu. Karna selama perjalanan ke Jepang mungkin ia blum mandi. Wanderer sampai ke Jepang langsung ke pemakaman scaramouche tanpa pikir mau makan atau enggak tadi dirinya ngomong gitu.

Wanderer keluar dari kamar mandi. Menggunakan kaos pendek warna biru dan celana berwarna putih.

I-imut..

Hah..

Aku gelengkan kepala lalu beranjak pergi menuju kamar mandi untuk mandi. Dan kata yg terakhir abai kan saja. Aku enggak tsundere!

-pov Kaedahara kazuha-


Tbc..

Singkat padat dan tdk nyambung. Vote ges.😯👊❤️

ℓιƒє~ KazuScara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang