Day 1

8 1 0
                                        

"nice, good job kalian." ucap Garin menutup evaluasi hari pertama, dan disusul suara tepuk tangan dari panitia. "oke jangan lupa langsung balik, istirahat jaga kesehatan. kita masih ada satu minggu penuh. semangat semua."

"Rin, kacamata lo dibawa Exal ya." Ucap Glory selaku orang pertama yang dititipi kecamata milik Garin.

"kok bisa dibawa Exal? bukanya tadi gue nitip ke elo?"

"tadi gue harus bolak-balik BAA buat ngurus peminjaman GOR, takutnya pas lo mau make gue lagi pas ngga disini."

"yaudah, thank's Glo."

"yoi. gue duluan ya."

"oke, ati-ati."


"Halo Xal, lo dimana?"

"bentaran abis kencing, mau ambil kacamata?" sahut Exal dari seberang telepon.

"iya, mau balik bentaran abis tu kesini lagi."

"emang hari ini jatah lo jaga panggung?"

"engga. buru kesini lama amat, burem mata gue."

"iyee.."

"misi kak, mau lewat."

Garin langsung menyingkir untuk memberikan jalan orang yang dibelakangnya agar bisa keluar. Namun, seseorang yang berada ditengah rombongan berisikan lima sampai enam orang itu membuat matanya seketika jadi jelas.

"Salsa mau balik?" celetuk Garin tiba-tiba.

rombongan itu seketika berhenti dan menatap Garin lalu Salsa bergantian. "eee- iya."

"bawa motor sendiri?"

"engga, nunggu gojek."

"mau gue anter?"

Salsa mengerutkan alisnya. hm, agak sksd.

"engga, makasih. duluan ya." Salsa menarik dua perempuan diantara yang lainnya untuk mengikutinya. sedangkan gerombolan perenpuan itu hanya cekikikan sambil menunduk sekilas berpamitan dengan Garin.

"naksir ya, Rin? Cakep kan?" tiba-tiba suara Exal muncul.

"iya."

"iya yang mana ini? naksir apa cakep." goda Exal sambil menaik turunkan alis.

Garin menyikut pelan, "kepo lo."

"adek tingkat gue itu, emang banyak yang suka. tapi ketus banget." Exal memberikan info setelah puas tertawa.

"angkatan 50?"

"yep."

"oh." Garin mengangguk, "lo ada Instagram nya nggak?"

•••

"besok yang handle lightning siapa, Gas?"

Bagas yang sedang mengotak-atik sound tampak berhenti sejenak, "Dirga kalau nggak salah."

"besok lo off kan?"

"yoi, tapi kalau anak-anak pada kerepotan handle backstage call gue aja." setelah menemulan setting yang tepat Bagas segera berdiri menyusul duduk disamping Garin. "Bagi rokok dong."

Garin menyerahkan rokok dan koreknya. "pusing banget gue. beberapa minggu ini nggak bisa tidur."

"kenapa? mikir ni acara?"

"iya, kenapa juga gue iyain permintaan itu si Saras."

"yaudah itung-itung satu langkah mendekati bidadari fisip."

"gue udah ketemu bidadari yang lain sih, nggak kalah cakep juga." Garin menjatuhkan rokoknya lalu menginjak hingga api tersebut padam.

"siapa?"

"Salsa."

"Salsa yang mana?"

"yang tadi gue godain."

"tolol! semua cewek lo godain bangsat."

Garin terkekeh, "lo nggak perlu tau. ntar ikutan naksir lagi."

"ceelah."

•••

Mas Garin abis backup bagian backstage

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Garin abis backup bagian backstage

Garin and his journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang