Abbys order - O6

640 81 20
                                    

✦ ------------------- ✦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------------

   DAINSLEIF melangkah satu demi langkah, Angin yang dingin namun lembut itu mengibas rambutnya.

Ia menghela nafas, menatap gadisnya tertidur lelap. Dainsleif duduk, Duduk di tengah ladang bunga inteyvat itu. Ia melirik (name) dengan hati tulusnya itu.

Senyap. Tak ada satu patah kata pun ia ucapkan, Dainsleif melihat sang puan dalam kesunyiaan. Langit di sana masih terlihat cerah, tak ada tanda-tanda bahaya yang akan muncul disini.

“... (Name).” Satu kata yang begitu dalam bagi dainsleif, Meski pun (name) tidak akan bangun ia tetap akan memanggil nama gadis itu berkali-kali. Tak peduli seberapa lama itu.

Tangannya ia pegang pipi (name) dengan ibu jarinya, Mengusap pipi itu dengan lembut. Penuh kasih sayang, dan berhati-hati.

“Aku merasa hari ini selalu berulang kembali. Seolah waktu tidak ada artinya lagi.”

“Sudah berapa lama kau tertidur? Sudah berapa lama kamu bermimpi? Sudah berapa lama (name) disini? Sudah berapa lama dia hidup? Pertanyaan ini konyol, Tetapi cepat atau lambat aku harus memastikannya.”

“Dewa-dewa yang menghancurkan semua milik kita, Merampas dan melihat kita dengan tatapan kasihan..”

“(name), Aku penasaran seperti apa muka mu, Ekspresi mu, Bahasa tubuhmu, seluruhnya. Setelah mengetahui dunia ini?” dainsleif menatap ke arah langit, Tangan yang masih menempel di pipi mu belum juga ia lepaskan.

Sibuk mengelus pipimu dengan hati-hati, Carrying with love n deeply word. Tak lama, Dainsleif menatap wajahmu lagi.

Senyuman kecil terukir dalam paras dainsleif, Ia menatap gadis itu dengan lembut. Dainsleif mendekatkan wajahnya kepada (name).

Lalu ia kecup dahi gadis itu. Ngarap lo di cium lansung sm dain? G bisa bre, Lewatin w dulu 😍🖕🖕

“aku akan kembali.” Pamit dainsleif berajak pergi dari tempat itu, Tampaknya waktu dengan sang kekasih sudah lebih dari cukup yang dainsleif kira.

Tidak. Mau seberapa lama pun, Tiap detik itu sudah memasuki kategori beharga untuk sejenis (name). Tak berselang lama setelah dainsleif pergi, sebuah portal membentuk bulat muncul.

Sesosok tubuh yang tinggi dan tidak non-normal untuk sebatas manusia. Ia melangkah ke dekat sang gadis, Lalu ia ulurkan tangan miliknya itu ke badannya.

Sebuah mantra di ucapkan, bahasa yang asing dan tidak ada yang mengawasi (name). Nah, Siapakah itu?

****

𝐁𝐄𝐋𝐎𝐕𝐄𝐃 𝐎𝐍𝐄: Bought KeeperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang