6

3.4K 409 2
                                    

Rs - ch 6



___________________________________________


Sudah seminggu (name) bersama sukuna.

tidak ada hal khusus yang terjadi, sukuna pergi beberapa kali dan pulang dengan darah yang menempel di bajunya.

(name) tidak mempermasalahkan hal itu, toh dia sudah tau dari awal kalau sukuna sering membunuh manusia.

hubungan (name) dan sukuna juga semakin baik, jadi (name) tidak ingin mencari masalah dengan mempeributkan hobi sukuna itu.

'tok ... tok ...tok..." (name) mengernyit mendengar ketukan dari pintu depan kuil.

siapa itu? itu tidak mungkin sukuna, buat apa dia repot-repot mengetuk sebelum masuk ke tempatnya sendiri kan?

(name) berjalan mendekat sebelum membuka pintu ia menghembuskan nafas pelan.

"(NAME)?!"

"bibi??" (name) mengenali wanita paruh baya ini, dia ibu dari teman nya, Kae.

***

"jadi selama ini kau ada disini?" (name) mengangguk pelan.

"apa yang bibi lakukan disini?" (name) mengajak ibunya kae untuk duduk di tepi teras.

wanita tua itu malah tersenyum pelan.
"aku yang akan dikorbankan."

"APA?!"
"kenapa bibi yang dikorbankan?" seingat (name) ibunya kae masih berumur 40an.

"aku sendiri yang mengajukan diriku." pandangan ibu kae berubah sendu.

"tapi kenapa bi? bagaimana dengan kae, bukan kah-"

"kae sudah tidak ada (name)!"

"--apa?"

"kae, yuu, haru, yuki, dan kau menghilang di hari yang bersamaan." ibu kae menghela nafas nya pelan, berusaha meredam rasa sakit di dadanya.

"beberapa orang melihat mereka terakhir disekitar kaki gunung ini, jadi sudah dipastikan mereka sudah meninggal."

wanita itu kemudian menoleh kearah (name) yang menangis, mengelus surai gadis itu sambil tersenyum.

"tapi aku bersyukur kau baik-baik saja."

"bibi aku mohon kembalilah." (name) berusaha membujuk wanita itu.

"aku sudah tidak punya suami, anak ku juga sudah tidak ada, jadi aku ingin ikut bersama mereka, kami akan berkumpul lagi."

"bibi..." (name) semakin terisak, apa ini salahnya? apa teman-temannya mencarinya pada hari itu?

"tidak apa-apa nak."

***

(name) duduk dibawah pohon yang berada dibelakang kuil.

dari pada melihat adegan sukuna membunuh ibu kae lebih baik dia menjauh dari sana.

ketika suara jeritan yang memekakkan telinganya terdengar gadis bersurai hitam itu menelusupkan wajahnya diantara lututnya.

"apa yang kau lakukan disini?" (name) mengangkat kepalanya, sukuna berdiri tepat didepan nya.

"kau sudah selesai?" sukuna mengangguk, ia mengambil tempat disebelah (name), gadis itu hanya diam.

mereka terdiam cukup lama sampai sukuna kembali membuka suara.

" kenapa kau tidak memintaku untuk mengampuninya?" sukuna tau bahwa perempuan yang baru saja dia bunuh itu adalah kenalan dekat (name).

"karena dia memang ingin mati, orang yang tidak punya semangat hidup tidak boleh dipaksa hidup."

"lagipula jika aku memintamu mengampuni nya apa kau akan mengabulkan nya?" lanjut gadis itu.

"mungkin" (name) terkejut mendengar jawaban sukuna.

"kalau begitu apakah kau bisa berhenti meminta persembahan dari desa??" sukuna dapat melihat ada harapan dimata (name).

"boleh saja ... tapi apa balasannya untukku"

"balasan ya..." benar juga sukuna tidak akan mengabulkan nya secara cuma-cuma, pasti harus ada timbal baliknya.

"aku tidak punya apapun untuk ku berikan, kalau ada yang kau inginkan katakan saja pasti akan kuberikan."

(name) akan berkorban kali ini, dia cukup merasa bersalah karena mencarinya teman-temannya terbunuh.

sukuna berfikir apa yang bisa ia dapat dari gadis ini.

(name) menatap sukuna yang terdiam, lama sekali laki-laki ini berfikir.

"aku akan beritahu nanti, ayo masuk ini sudah mulai gelap." sukuna bangkit dan berjalan meninggalkan (name).

"semoga dia tidak meminta anggota tubuhku" (name) bergidik karena pikirannya sendiri, ia tidak bisa berhenti memikirkan hal negatif, lagi pula siapa yang bisa berbaik sangka pada sukuna.




















tbc~

Ryomen sukuna|•jujutsu kaisen fanfiction•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang