18

2.3K 273 2
                                    

Rs - ch 18



___________________________________________

Tomoe membuka pintu tandu yang sedang dinaiki (name), terlihat gadis itu menenggelamkan wajahnya ditekukan lututnya, kaki dan tangan gadis itu diikat sangat kuat sampai kulitnya memerah dan lecet.

setelah memberontak cukup lama akhirnya gadis itu tenang, dan sejak satu jam lalu ia hanya diam saja.

"jalan lebih cepat, sebentar lagi akan gelap. akan sangat bahaya saat malam diwilayah ini" ucap tomoe pada pasukannya.

'tinggal menyeberangi sungai itu' batin tomoe.

langit menjadi gelap dan mulai turun rintik hujan. tomoe dan pasukannya mulai mendekat ke sungai.

"BERHENTI!" ucap tomoe tegas pada pasukannya.

"aku tidak menyangka akan bertemu secepat ini" ucap Tomoe saat melihat sukuna duduk tenang dibatu besar pinggir sungai, kahadiran sukuna yang seolah sudah menunggu mereka membuat suasana menjadi tegang.

"aku malah tidak menyangka kau sebodoh ini" sukuna menatap bosan tomoe.

tomoe langsung bergerak cepat menarik rambut (name) mengeluarkannya paksa dari tandu. menarik pedang yang bertengger disisi kiri tubuhnya, tomoe mengarahkan pedangnya keleher (name).

"jika kau berani--"

crash!

tangan tomoe yang menahan (name) langsung tertebas, sukuna bahkan tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya.

para penyihir jujutsu yang lain langsung bergerak menyerang sukuna.

"bodoh" ucap sukuna datar.

tubuh-tubuh penyihir jujutsu langsung tercabik-cabik. sekarang hanya tinggal tomoe yang menahan lengannya yang berdarah.

"untuk mu tidak akan kubuat semudah itu" sukuna menatap lurus tomoe.

"setidaknya kubunuh saja wanita ini--" tomoe hendak menebas leher (name) sebelum satu suara menginstrupsinya.

"Ryoiki tenkai fukuma mizushi"

sukuna mengaktifkan domain expansion-nya membuat tomoe langsung kehilangan energinya, bahkan untuk berdiri ia sudah tidak sanggup menahan beban tubuhnya dan jatuh berlutut dihadapan sukuna.

"kau seharusnya membunuhnya langsung, maka saat itu aku akan ikut mati" ucap sukuna menjambak rambut tomoe mamaksanya mendongak.

"bunuh aku"ucap tomoe.

"berani sekali memerintahku" sukuna menebas kaki kiri tomoe.

"ARGHHH" rasa sakit menghujam tubuh tomoe.

"bunuh aku" ucap tomoe lagi.

sukuna mengernyit menatap tak suka tomoe kemudian kembali menebas kakinya yang tersisa.

tomoe sudah kehilangan semua tenaganya, jadi yang bisa ia lakukan hanyalah memaki dan mengutuk sukuna.

"aku merubah doaku pada Tuhan, semoga kau abadi tanpa dia disisimu" tomoe langsung menghunuskan pedangnya sendiri kejantungnya.









double up!!!!!😘🥰
terima kasih votenya❤️
tbc~

Ryomen sukuna|•jujutsu kaisen fanfiction•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang