six

1.3K 116 12
                                    

Hari kedua, hari dimana Junghwan masih harus mendiamkan Doyoung dengan tujuan awal seperti apa yang diajarkan oleh daddy nya waktu itu.

Sesampainya disekolah pun Junghwan langsung ke kelas tanpa berbicara sepatah kata apapun pada Jeongwoo, Haruto dan juga Doyoung yang kebetulan juga baru sampai.

"Ayok ke kelas." Ajak Jeongwoo, mencoba mengalihkan perhatian Doyoung yang masih menatap punggung adiknya yang perlahan menjauh.

"Oh ayo." Haruto langsung menarik tangan Doyoung membuat pemuda itu tersentak kaget lalu mencoba melupakan sikap Junghwan yang terlihat sangat aneh dari kemarin.

Ketiganya berjalan ke kelas dengan Doyoung yang masih melamun, ia semakin kepikiran kenapa Junghwan menjauh dan tidak banyak bicara seperti biasanya.

Haruto dan Jeongwoo saling pandang, keduanya paham kalau Doyoung bingung dengan sikap Junghwan dari kemarin hingga hari ini.

"Kasian yang si Dobby."

Jeongwoo mengangguk saat pacarnya itu berbisik ditelinganya.

"Mau gimana lagi, ini keputusan daddy dan Junghwan aku juga gak bisa apa-apa."

Haruto mengangguk.

"Kalian ngomongin apa?"

Doyoung menoleh dan mendapati Jeongwoo maupun Haruto sedang saling menatap dengan jarak terbilang sangat dekat.

"Pacar gue kelilipan tadi." Alibi Jeongwoo dan Doyoung percaya begitu saja.

Selama pelajaran pun Doyoung mencoba fokus tapi sama sekali ia tidak bisa fokus dengan apa yang dijelaskan oleh gurunya didepan sana.

"Park Doyoung!"

"Kenapa Wan?"

"Wan? Wan siapa?" Tanya si guru dengan berjalan mendekat ke arah Doyoung.

Haruto dan Jeongwoo hanya saling menatap, kayaknya abis ini Jeongwoo harus ngomong deh sama adeknya itu biar Doyoung bisa fokus dikelas.

"Kamu melamun?"

"Tidak bu."

"Tolong perhatikan minggu depan akan ada ulangan harian."

"Baik bu, maaf sebelumnya."

"Saya maafkan."

Setelahnya Doyoung mencoba fokus dan kembali memperhatikan penjelasan gurunya didepan kelas.

Haruto menatap Doyoung sebentar lalu kembali menghadap ke depan, sedangkan Jeongwoo mengirim pesan kepada si adik ketika istirahat bergabung dengannya.

Istirahat tiba, Doyoung ke toilet dulu katanya kebelet dan gak bisa ditahan makanya dia bakal nyusul Jeongwoo sama Haruto ke kantin nanti.

"Eunchae siapa?"

"Lo sejak kapan disitu anjir?!"

Doyoung langsung duduk di samping Haruto, "barusan terus gak sengaja denger kalian ngomongin Eunchae, itu siapa?"

Jeongwoo menatap Haruto meminta bantuan, "gak, orang asing."

Doyoung mengangguk lalu memakan makanannya yang sudah dipesankan oleh Jeongwoo dan Haruto tadi.

"Bang!"

Jeongwoo mendongak lalu menggeser tubuhnya, menyuruh si adik untuk duduk disampingnya.

"Sini duduk."

Junghwan akhirnya duduk tak lama seorang perempuan cantik nan menggemaskan juga tiba dan langsung duduk disamping Junghwan.

"Lah kagak jadi pesen?"

"Nanti dibawain, yaudah gue kesini dulu."

Junghwan pun hanya mengangguk.

"Bang Jeongwoo apa kabar?"

"Baik, udah lama gak kerumah daddy sama papa nyariin tau."

"Iya kah? Maaf sibuk bantuin catering bunda."

"Kapan-kapan main ya, ditanyain terus."

"Minggu deh gue main kesana."

Haruto hanya diam begitu pula dengan Doyoung yang selera makannya mendadak menghilang.

"Gue ke kelas duluan." Doyoung pergi dari sana.

"Berhasil?" Tanya Junghwan entah pada siapa.

"Kayaknya iya, tapi lo gak kasian Wan? Dia sempet di omelin guru tadi."

"Lagian kenapa saran om Jaehyuk yang ini gue sih jadi korban?" Tanya Eunchae yang sudah duduk disamping Haruto, tempat dimana Doyoung duduk tadi.

"Ya gimana gue hanya mengikuti saran daddy."

"Terus besok apalagi rencana lo?"

"Belum tau, gue sebenernya gak tega."

"Saran gue udahan aja Wan, gue rasa Dobby udah suka sama lo."

"Liat nanti deh, baru dua hari gue masih gak yakin."

─────

Ketika pulang Doyoung langsung masuk ke dalam kamarnya, mengabaikan panggilan Hyunsuk yang sedang berada di ruang tengah.

Doyoung merebahkan tubuhnya diatas kasur, ia memejamkan matanya tapi wajah menyebalkan Junghwan yang tadi di sekolah masih saja terbayang.

"Gue gak mungkin kangen dia kan?" Gumamnya.

Doyoung berguling-guling dikasurnya, ia mengambil ponselnya lalu mengecek roomchat nya dengan Junghwan, disana tertera dengan jelas chat terakhir mereka waktu Junghwan nanyain dia ikut jogging bareng Haruto apa gak.

Entah dorongan darimana, ia mencoba stalk Instagram milik Junghwan hanya memastikan apakah anak itu aktif atau tidak.

Sadar atau tidak tapi tangan Doyoung tidak sengaja memencet love pada postingan terakhir Junghwan, setelahnya ia melemparkan ponselnya begitu saja lalu bergegas mandi.

─────

Sementara dengan Junghwan, pemuda itu tengah bersiap untuk latihan basket dengan abangnya di lapangan komplek mereka.

Junghwan sedang asik membuka aplikasi instagramnya dan tak sengaja matanya melihat sebuah pop up notifikasi bahwa Doyoung menyukai postingan terakhirnya.

"Tumben." Gumam Junghwan lalu mengecek akun Doyoung, hanya sekedar mengecek setelahnya ia memasukan ponselnya ke dalam saku trainingnya karena Jeongwoo sudah meneriaki namanya.

"Bang, kak Dobby masa like postingan terakhir gue di instagram." Ujar Junghwan saat keduanya sedang berjalan menuju lapangan komplek.

"Kepencet kali."

"Tapi postingan terakhir gue kan hampir sebulan yang lalu bang dan timeline instagram dia pasti rame masa punya gue baru lewat."

"Ngestalk lo kali, masih yakin lo mau ikutin saran daddy? Gue gak tega liat Dobby yang gak fokus gitu."

"Ya kalau ngomongin tega gak tega sih gue juga sama kayak lo, mana tega coba?"

"Udahan aja saran gue dek."

Junghwan terdiam, "liat nanti aja bang."

Jeongwoo mengangguk dan menangkap bola yang sempat di pantulkan oleh Junghwan ke arahnya.












































Tbc.
Btw, kalian mau junghwan beneran dua minggu cuekin dobby apa dipotong seminggu? Apa besoknya gausah cuek lagi?

Pacar - HwanBbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang