quinze

528 37 0
                                    

Weekend pun tiba, Junghwan yang sudah siap pun langsung turun kebawah senyumannya terbit ketika melihat kedua orang tuanya sedang berbincang santai di ruang keluarga bersama Jeongwoo.

"loh adek, mau kemana?" tanya Jaehyuk saat melihat si bungsu sudah berpakaian rapih.

"mau ke rumah kak Dobby, dad. boleh kan ya?"

"ya boleh lah, emang udah janjian?"

"udah janjian dia pi dari kemaren di sekolah." sambar Jeongwoo sambil memakan cemilan didekapannya.

Asahi tersenyum, "yaudah dek, keburu malem loh. mau naik apa?"

"motor kali ya, takut macet kalo mobil."

"iya, buruan berangkat nanti Dobby nungguin."

Junghwan mengangguk, setelah berpamitan ia langsung keluar rumah menuju garasi untuk mengambil motornya.

"adek mu mau nembak Dobby kah bang?"

"kayaknya iya dad, liat aja nanti pas pulang senyumnya cerah apa gak."

─────

Junghwan sudah tiba didepan rumah Doyoung, bisa ia lihat ada Jihoon serta Hyunsuk yang terlihat di teras rumah mereka.

Dengan senyuman manisnya, Junghwan berjalan perlahan untuk menghampiri Doyoung yang juga sedang menatapnya.

"tuh Junghwan udah dateng."

"iya pa, aku berangkat dulu ya."

"hati-hati prince, Wan tolong jagain Dobby ya."

Junghwan yang mendapat amanat pun dengan senang hati mengangguk untuk menyanggupi.

"kita mau kemana?" tanya Doyoung pada Junghwan yang kini keduanya sudah berada diatas motor Junghwan.

"ada satu tempat bagus dan lo harus kesana sama gue."

"jauh gak?"

"liat aja, pegangan ya kak."

Doyoung pun menurut, ia dengan berani memeluk perut Junghwan dari belakang agar tidak terjatuh. Hanya memakan waktu sekitar 30 menit keduanya tiba di sebuah kafe dengan tema kucing.

"wow gue baru tau ada kafe tema kucing disini."

Junghwan hanya tersenyum, ia dengan berani menggengam sebelah tangan Doyoung yang membuat si empu cukup terkejut dengan kedua pipi yang sedikit memerah.

"eh..." Doyoung hanya pasrah dan mengikuti langkah kaki si dominan yang menuju ke pintu masuk kafe.

"lo mau pesan apa kak?" tanya Junghwan saat keduanya sudah duduk, bisa keduanya lihat lumayan banyak pengunjung dan beberapa jenis kucing berlalu-lalang disekitar mereka.

"eum, menu favorit disini aja deh Wan."

Junghwan mengangguk, ia bangkit dari duduknya untuk menuju tempat memesan. Melihat Junghwan yang berjalan untuk memesan, Doyoung memutuskan untuk menghampiri seekor kucing dan mengajaknya bermain.

Baru saja ia duduk dan bermain dengan seekor kucing disana, beberapa yang lain ikut mendekat. Doyoung tersenyum manis tangannya ia gunakan untuk mengusap kepala para kucing yang ada didekatnya.

Junghwan melihat sekeliling, tujuannya mencari Doyoung ternyata kakak kelasnya itu sedang bermain dengan beberapa kucing di dekatnya.

Dengan langkah lebar, ia segera menghampiri Doyoung lalu ikut bermain bersama kucing-kucing disana.

"gue cariin ternyata lo anteng disini."

Doyoung tersenyum lebar, "mereka lucu Wan makanya gue samperin."

"padahal lo gak kalah lucu." kata-kata itu keluar begitu saja dari bibir Junghwan, Doyoung mencoba menahan saltingnya hanya bisa tertawa kecil tanpa mau melihat ke arah adik kelasnya yang sekarang masih setia menatapnya penuh kagum.

"ekhem, lo ajak gue kesini ada tujuan apa?"

"gapapa, mau aja ajak lo jalan. anggep aja sebagai ganti karena sebulan gue dirawat karena kecelakaan dan ada juga yang mau gue omongin sama lo, seharusnya sebulan yang lalu tapi naasnya gue malah kecelakaan dan jadi amnesia."

Doyoung memusatkan pandangannya pada Junghwan, ia masih tidak sadar dengan tujuan Junghwan mengajaknya keluar di malam minggu ini.

"hal penting ya yang mau lo omongin?"

Junghwan menganggguk, jantungnya berdegup kencang ia menjadi gugup tapi kalau tidak sekarang kapan lagi?

"ini tentang gue sama lo." Junghwan menarik sebelah tangan milik Doyoung.

"Eh? Emang apa Wan?"

"Balik ke tempat duduk dulu yuk, gak enak disini."

Doyoung menurut, ia bangkit setelah sebelumnya menaruh seekor kucing yang tadi ada di pangkuannya.

"Mau ngomong apa?"

Junghwan tersenyum manis, "gue gugup sih jujur aja dan gue gak bilang ini ke keluarga gue. Kak, lo tau kan ya gue udah suka sama lo dari lama? Segala cara udah gue lakuin biar dapetin hati juga perhatian lo. Bahkan sampe buat lo kesel sendiri sama gue." Junghwan terkekeh sebentar.

"Gue gak mau banyak basa basi, gak mau gantung hubungan ini terlalu lama. Gue mau kita kayak bang Jeongwoo sama kak Haruto. Gue juga gak seromantis abang gue atau daddy tapi gue cuma mau lo jadi pacar gue kak, apa lo mau?"

Doyoung terdiam, ia menatap tangannya yang masih digenggam erat oleh Junghwan. Kini ia memberanikan diri untuk menatap mata Junghwan bermaksud mencari ketulusan disana.

Doyoung tersenyum, lalu mengangguk pelan dengan kedua pipi yang memerah karena malu.

Junghwan tertawa pelan, tangannya ia gunakan untuk mengambil sebuah gelang bertuliskan inisial namanya dan dipakaikan di pergelangan tangan Doyoung.

"Sebagai tanda kalau lo- maksudnya kamu jadi pacarku."

"Punya kamu gelangnya mana?"

Junghwan menunjuk gelang yang udah ia pakai sebelumnya, Doyoung tersenyum semakin lebar ia merasa bahagia akhirnya bisa menjadi pacar Junghwan. Ini yang ia tunggu, akhirnya keduanya resmi menjadi sepasang kekasih.

"Berarti udah bisa double date ya?"

Junghwan mengangguk, "bisa kak, nanti aku bilang ke abang biar kita double date."

"MAUUU!!!"

Junghwan tertawa membalasnya, ia sangat bahagia sekali malam ini.






































































End ya teman teman, tapi aku bakal buat bonchap nya kok ditunggu ya 😁🙏🏻

Pacar - HwanBbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang