huit

1.3K 103 19
                                    

Hari ini Junghwan berencana mau berangkat bareng Doyoung, kali ini beneran kok gak kayak pas Doyoung ultah sekarang aja dia udah siap mana senyum-senyum lagi ngebuat daddy, papi sama abangnya mandang dia bingung.

"Good morning~" sapanya ceria dan segera duduk disebelah Jeongwoo yang sedang memakan sarapannya.

"Tumben, ceria banget kamu pagi ini dek." Tegur Asahi yang sedang menyiapkan bekal makan siang untuk Jaehyuk.

"Tau tuh dari kemaren pulang sekolah senyum-senyum gak jelas." Sambar Jeongwoo.

Ya gimana ya, dari kemaren dia gak ada cerita tentang obrolannya sama Doyoung pas di UKS, makanya satu keluarga bingung liat tingkahnya.

"Kenapa sih anak daddy, kayaknya bahagia banget?"

Junghwan tersenyum lebar dan menceritakan apa yang terjadi kemarin di UKS antara dirinya dan Doyoung. Kedua orang tuanya mengangguk, begitu pula si abang yang juga dengerin ceritanya.

"Oh, jadi berhasil nih rencana daddy?"

"Bisa dibilang gitu sih, tapi kalau kak Dobby gak ngomong gitu juga aku kayaknya bakal tetep udahan sok gak peduli sama dia."

"Sekarang kamu pacaran dong?"

"Belom dong papi, tapi adek mau anter jemput kak Dobby mulai dari hari ini sampai seterusnya!"

"Udah kayak tukang ojek lo." Sambar Jeongwoo tiba-tiba.

"Apaan sih abang? Kayak abang gak aja bucin ke kak Haruto."

"Udah ah, udah siang nih berangkat sana keburu macet."

Jaehyuk langsung bangkit dari duduknya dan menyambar tas kerjanya.

"Aku berangkat dulu ya."

Asahi mengangguk, setelah menyalami tangan suaminya, Jaehyuk mengecup kening Asahi tak lupa juga dengan kedua anaknya ia lakukan hal yang sama.

"Kalian belajar yang bener, abang sama adek hati-hati dijalan apalagi bawa anak orang."

"Siap daddy!"

"Aye aye captain!"

Jaehyuk tersenyum lalu segera berangkat disusul oleh kedua anaknya yang membawa motor masing-masing.

"Kita berangkat ya papi!"

"Hati-hati loh ya."

"Siap papi!"

Asahi menutup pintu saat motor kedua anaknya sudah menjauh dari pandangannya.

──────

Kini Junghwan sudah ada didepan rumah Doyoung, ia sudah mengirimkan pesan untuk Doyoung bahwa dirinya sudah sampai.

Doyoung keluar rumah dengan Jihoon di belakangnya.

"Junghwan udah berani ya sekarang jemput anak om."

Junghwan hanya tertawa canggung.

"Hehehe masa stuck terus om harus berani lah."

"Gitu dong, om percayain Dobby sama kamu jangan sampai lecet ya."

"Siap om!"

Doyoung berpamitan dengan Jihoon lalu naik ke atas motor Junghwan setelah ia memakai helm yang dibawa oleh Junghwan.

"Hati-hati ya, sampaiin salam om ke papi sama daddy kamu."

"Nanti Junghwan sampein, kita berangkat ya om."

Jihoon mengangguk setelahnya Junghwan melajukan motornya untuk menuju ke sekolah, di sepanjang jalan Junghwan tersenyum untung saja ia memakai helm full face jadi gak dikira gila karena senyum-senyum sendiri. Doyoung sendiri juga diem aja, jujur dia cuma pegangan sama ujung jaket Junghwan karena Junghwan sendiri juga gak nyuruh dia buat meluk pinggangnya.

Doyoung gak berharap ya buat peluk-peluk Junghwan! Belom resmi jadi no peluk-peluk!

Sesampainya di parkiran Junghwan sudah melihat motor si abang, rupanya duluan abangnya yang sampai sekolah.

"Nanti pulang sama gue ya kak."

Doyoung hanya mengangguk sebagai jawaban dan menyodorkan helm ke Junghwan.

"Awas aja pulang duluan."

"Iya Hwan, gue tungguin kok."

Junghwan tersenyum lebar, "gitu dong! Ayo gue anter ke kelas."

Doyoung hanya menurut saat lengannya di tarik perlahan oleh Junghwan, keduanya berjalan berdampingan dengan tangan Junghwan yang memegang lengan milik Doyoung.

"Yaudah sana ke kelas." Usir Doyoung, karena sudah sampai didepan kelasnya dapat ia lihat bahwa Jeongwoo dan Haruto sudah menatapnya dengan senyuman paling menyebalkan yang mereka punya.

Junghwan terkekeh, ia sadar bahwa pemuda manis di hadapannya ini sedang malu karena sedari tadi Jeongwoo dan Haruto memandangi keduanya.

"Lo nya masuk dulu." Suruh Junghwan yang mau tidak mau Doyoung pun menurut, ia berjalan ke bangkunya disebelah Haruto.

Setelah melihat Doyoung duduk ditempatnya, is segera ke kelas karena beberapa menit lagi bel masuk segera berbunyi.

"Jiakhhhh, udah anter jemput." Ledek Haruto sambil menaik-turunkan alisnya.

"Gue tinggal nunggu pajak jadiannya aja sih." Jeongwoo ikut menimpali.

"Berisik lo berdua!"

Jeongwoo dan Haruto terkekeh merasa senang menjahili Doyoung yang kedua pipinya sudah memerah.

"Luluh juga lo sama adek gue."

"Woo, diem atau gue tusuk pake pulpen."

"Widih serem juga."

"Udah ah Woo, ledekinnya nanti lagi udah bel."

Jeongwoo mengangguk tapi masih menatap Doyoung dengan jahil.

"Mata laki lo gue tusuk aja apa ya."

Haruto tertawa pelan, "heh! Jangan dong udah ah biarin aja kayak gak tau Jeongwoo."

Sementara dengan Junghwan, ia juga sedari tadi tidak berhenti untuk tersenyum merasa bahagia di hari ini.

"Senyam-senyum terus, gila ya lo?"

"Berisik elah Ki."

"Ya lo serem nyet, kenapa sih?"

"Hehehe crush gue udah mulai luluh."

Riki memandang Junghwan bingung, "crush lo yang mana lagi?"

"Si anjir ini, di kira crush gue ada banyak kali ya. Kak Dobby yang sekelas sama abang gue."

"OHHHH si manis itu? Akhirnya luluh juga, lo kasih pelet?"

"Kagak anjir, gak level gue pelet pelet begitu."

"Kali aja Hwan, kan gak ada yang tempe."

"Sebenernya belum luluh sih Ki, gue masih berusaha buat dia jatuh cinta sama gue ya ini kemauan dia."

"Bagus dong? Semangat deh lo harus yakinin dia Hwan, tunjukin effort lo biar dia cepet jatuh cinta sama lo nya."

"Harus!"




























































































































Hai guysssss~ aku balik lagi dan update cerita hwanbby yang ini :D kayaknya mereka berlayarnya masih lama deh, soalnya ini baru awal gimana effort junghwan bikin dobby juga jatuh cinta sama dia

Oh iya, disini kan orang tua haruto belum muncul di chapter sebelumnya pernah aku sebutin kalau ortunya itu yoshi junkyu kira-kira mau tetep yoshi junkyu (yang aku masih bingung posisinya gimana) atau ganti jadi yoshiho aja? Aku butuh pencerahan 😔

Yoshi-Junkyu (komen sini) 👉🏻

Yoshi-Mashiho (komen sini) 👉🏻

Pacar - HwanBbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang