Hah
Hah
Hah
Hembusan nafas yang cepat, seiring dengan kaki yang melangkah dengan cepat. Kaki jenjang itu berlari sekencang-kencangnya di jalanan kota yang sepi. Jaket hoodie dengan masker dan topi itu menutup wajah perempuan itu. Angin di malam hari sangat menusuk di kulit, namun perempuan itu tidak berhenti berlari.
Berlari dari polisi
Matanya melihat gang gelap dan kecil, dengan gesit ia masuk ke sana, ia tidak takut dengan gelapnya gang itu. Kakinya lincah memanjat, apapun barang yang ada di bawah, ia jadikan pijakan untuk meloncat. Sampai berada di bangunan atas, ia bersembunyi di belakang tumpukan sampah.
Dengan cepat ia melepas hoodie, topi dan maskernya lalu menumpuknya dengan tumpukan sampah. sepatunya juga ia ganti dengan sepatu heels yang telah ia persiapkan sebelumnya. Sekarang ia menjadi gadis bergaun merah dan elegan. Ia berjalan menuruni celah sempit dan kembali ke jalan utama.
Perempuan itu berjalan dengan santai sambil mengatur nafasnya.
"Stop!" teriak seorang pria. Pria itu adalah polisi yang mengejarnya tadi.
Perempuan itu berhenti dan menoleh kebelakang. Dengan santai ia menjawab "ada perlu urusan apa dengan saya?"
"Ah tidak jadi, maafkan kami." Ucap polisi itu.
"Pencuri tadi memakai hoodie hitam dan sepatu sneakers hitam, bukan memakai gaun seperti ini." Ucap polisi yang satunya.
"Tapi tinggi badannya sama dengan anda-"
"Maaf, tapi anda menuduh saya?"
"B-bukan begitu."
"Hah... apakah karena urusan anda dengan pencuri ingin cepat selesai sampai menuduh saya?" Ucap perempuan itu dengan menatap tajam polisi itu.
"Kami-"
"Apa perlu saya memanggil jaksa saya bahwa ada polisi yang menuduh seorang perempuan yang tidak tahu apa yang terjadi?!" Ucap perempuan itu dengan nada meninggi dan amarah yang terpangpang di wajahnya.
"Sst, jangan ganggu perempuan ini dan membuat masalah, kriterianya sudah jelas berbeda dengan pencuri tadi. Kita harus segera mencari lagi sebelum pencuri itu semakin jauh."
"Hah.. baiklah." setelah polisi berbadan gemuk itu mengalah dan menatap perempuan di depannya lalu meminta maaf.
"Maafkan kami. Hati-hati, seorang perempuan jangan berjalan di malam hari sendirian apalagi dengan pakaian mewah seperti itu. Sekarang sedang rentang pencurian."
"Saya maafkan. Seharusnya kalian mendapat pelatihan lebih khusus. Kalau begitu saya pergi dulu, pacar saya sudah menunggu." Perempuan itu membalikkan badannya dan berjalan dengan elegan.
Sementara polisis tadi berjalan di arah yang berbeda untuk mencari pencuri tadi.
Perempuan itu mengeluarkan senyumnya, "bodoh sekali polisi tadi. padahal pencurinya tepat di depan mata mereka." Gumam perempuan itu, lalu jempolnya sibuk menekan-nekan layar handphone untuk menelpon seseorang.
"Jemput aku di depan toko buku. Kalau tidak aku akan membuang hasil-"
"Baik tunggu sebentar."
tuut tuut
Telepon ditutup secara sepihak.
Setelah menunggu beberapa menit, mobil hitam muncul dan berhenti di depannya. lalu pintu mobil itu terbuka sendiri, dan perempuan itu masuk kedalamnya. Setelah di dalam mobil, mereka menutup jendela dan pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANGEL OF DEATH
Fantasia[COVER WATTPAD OLEH SENDIRI] "Aku beri waktu 365 hari untukmu, setelah itu ucapkan selamat tinggal pada dunia ini." Malaikat maut dingin menjemput seorang perempuan? Apakah menjemput nyawanya atau hatinya? Jangan lupa vote terus follow nguehehe sel...