DUA PULUH

140 17 2
                                    


jangan lupa follow dulu ya..!!

tinggalin juga jejak vote dan komen kalian ya.

selamat membaca..

***


Meski canggung, tara menurut saja saat sean memaksanya kembali keruang kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski canggung, tara menurut saja saat sean memaksanya kembali keruang kerjanya.

"kenalin ini dokter karin, beliau ini dokter spesialis bedah syaraf.

 Baru satu minggu ini ditugaskan di Rumah sakit ini" kata sean pada tara

Tara mengulurkan tangannya untuk mengajak karin bersalaman.

"tara,," gadis itu tersenyum ramah

"karin,,"jawab karin dengan senyum yang tak kalah ramahnya.

" kalau begitu saya pamit dokter sean, terima kasih arahannya. Lain kali saya akan bertanya lagi jika ada yang tidak saya pahami" pamit karin

"oh iya dokter, silahkan datang jika memang ada yang ingin ditanyakan" jawab sean ramah

Karin tersenyum "mari" kemudian keluar dari ruangan sean.

Sean memandangi wajah tara yang kini tengah asyik dengan ponselnya, kemudian turut duduk di sisi gadis yang beberapa hari ini diam-diam dia rindukan.

"tadi kenapa langsung pergi?"

"aku kira kakak lagi bahas hal penting, makanya aku nggak mau ganggu" jawab tara cuek dengan mata yang tak lepas dari layar ponselnya

"kalau penting nggak bahas disini, tapi diruang rapat"

Tara tidak menjawab dan tetap fokus pada layar ponselnya.

"jadi kamu kesini Cuma mau numpang wifi rumah sakit?" tara menghentikkan gerak jarinya pada layar ponsel dan menoleh ke arah sean.

"enak aja, emang aku fakir kuota?" elak tara tidak terima.

Sean tergelak melihat reaksi dan jawaban tara "habisnya kamu main hp terus dari tadi"

"ck,, ini nih kak, masa aku digosipin sama kakak tingkat perkara aku ngedrop dia didepan gedung fakultas. Ada-ada aja deh, rame banget lagi di grup. Hadeh.."tara melempar asal ponselnya di atas meja.

Sean meraih ponsel tara dan turut membaca isi chat dalam grup kampusnya.

"ketua BEM?"

"iya.."

"kamu deket?"

"deket darimana? Kanebo kering gitu ya ampoon,,,

bisa kaku leher tau kak ngobrol sama tu orang bentaran aja" gerutu tara, sean menautkan kedua alisnya.

ANNOYING,BUT I LOVE..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang