Ini sequel ketiga..
Kisah ini akan tetap berkesinambungan dengan cerita di karya-karya aku sebelumnya guys..
Jd keep stay buat pembaca lama aku dan selamat datang buat pembaca baru karya-karya ku, jangan lupa baca karya ku yang lain.
Semoga ngga...
yang belum follow, follow dulu ya sebelum lanjut baca.
happy reading..
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu tahun kemudian>>>
Seorang gadis tersenyum setelah memposting foto dirinya bersama seorang pemuda dengan balutan baju pengantin dengan caption
" menikah dengan seorang kakak sekaligus sahabatku sejak kecil, berbalutkan gaun rancangan ibuku adalah sesuatu.
Thanks God, aku bahagia"
Gadis itu Berjalan mendekati kaca besar yang menghadap pemandangan indah ibu kota sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan tersenyum penuh bahagia.
Seorang pemuda membuka pintu, masih lengkap dengan stelan jas yang sudah dia buka kancingnya.
Pemuda itu melepas jas luarnya dan menaruh asal di atas nakas dan berjalan santai dengan senyum yang tak memudar di kedua sudut bibirnya.
"apa kamu selalu se sexy ini kalau mau tidur? Bagaimana kalau aku lepas kendali?" goda pemuda itu pada gadis yang tengah menatap keluar dengan bathrobe yang membalut tubuhnya.
Gadis itu menoleh dan tersenyum manis, lalu kaki jenjangnya melangkah kecil menghampiri pemuda itu.
"aku justru ingin membuatmu lepas kendali malam ini dokter ocean kim" goda gadis itu dengan kedua tangan yang sudah melingkar pada perpotongan leher sean sambil tersenyum manja.
Sean membalas senyuman tara dan meraih pinggang gadis itu untuk membuat tubuh mereka melekat.
"as you wish miss kim, kali ini aku benar-benar tidak akan menahannya lagi" Jawab sean. Laku mendekatkan wajahnya dan meraup bibir ranum tara dengan lahapnya.
keduanya secara naluri memejamkan mata dan saling mengecup lembut, menikmati setiap sensasi sentuhan yang membuat tubuh mereka menegang dan terasa bergelora.
Masih dengan bibir yang menyatu, dengan gerak lembut sean mengangkat tubuh mungil tara dan membawanya menuju tempat tidur.
Malam itu adalah malam dimana segala cinta kasih dan hasrat yang tertahan selama bertahun lamanya di salurkan kepada pemiliknya, kepada muara dimana cinta itu seharusnya mengalir.
keduanya akhirnya menjadi 'kita' melalui penyatuan yang di awali dengan sumpah janji suci yang terikhrar di depan Tuhan dan semua saksi mata yang menyaksikan hari bahagia mereka.
