⚠️warning⚠️M-preg⚠️
Sebagai peringatan iya book ini adalah lapak fujo/fuda yang bukan mereka harap kerjasama para pembaca jika ingin membacanya berpikirlah matang sedikit duluan sekian terima kasih🗿🔪
Kau hanyalah rakyat sampah yang terlalu ikut un...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah kisah bahkan langit sama bumi justru pertemuan cinta yang rumit malah hidup diantara dua insan miliki alur cerita hidup yang berbeda
Bagaimana itu berlaku?
Dor!
Dor!
Dor!
Suara tembakkan yang nyaring seluruh tembok serta lorong berbunyi
Bahkan suara tapak kaki berlari sana sini bersama sebuah pistol dinggengam
Detak nadi jantung berdegup kencang dengan ketakutan bersama keyakinan semakin berkurang untuk berlawanan terus
Sirien polisi semakin kuat dan bertambah anggota pengecut mendatang dengan senjata diseluruh tubuh
Berlawanan antara malaikat maut dengan sang pewira kononnya dimata masyarakat dunia
Namun tatapan mata dingin ngak bisa berlawanan nya
DORR!!
"SEMUANYA MUNDUR!!"
"KITA HARUS MUNDUR!"
DOR!!
"MEREKA TERLALU CEPAT!!, CEPATAN KITA HARUS MUNDUR!!"
"MUNDUR LEKAS!!"
Teriak dengan titah tegas para polisi harus membatal niat mereka untuk menangkap para kriminal
Sungguh menyedihkan sekali bergini kah kalian menyebutkan bahwa kalian adalah wira?
Lebih baik ditukarkan sebagai anak SD yang masih takut pergi tandas sendirian
Seketika itu juga suara tertawa konyol kayak orang gila hadir dalam kekehkan
Dor!
Tapi dengan sialannya nasib ngak bisa berbagi dalam detik satu tembakkan mengenai pundak salah satu pria bersurai lilac gaya mullet yang membuatkan para kriminal lainnya menoleh kaget kearah rekan mereka yang terluka
Mereka kaget bukan kerna rekan mereka terluka yang membuat mereka kaget adalah sejak kapan ada tikus disitu
"Ughh..Sialan kau!"
Bugh!?
Belum sempat pria mullet ingin menodongkan pistolnya kearah sang tikus pistol ditanganya terlempar jauh saat sang tikus menendang tangannya
Orang ini bukan polisi sembarangan biasanya batin rindou haitani mengerjabkan mata
Namun dalam samaan beberapa tembakkan muncul yang membuatkan sang tikus terpaksa menghindari tembakkan tubi tubi itu
"Rindou!, apa luka kau parah!" Panik sang sulung haitani berlari mendekati sang adek tersayangnya
