2

3K 161 1
                                    

"Duduk" Perintah pria tersebut dengan suara bass bariton nya.

Tanpa membuang waktu Rei langsung duduk di hadapan pria tersebut

Sesekali mengintip sedikit dari celah poni yang menutup sebagian wajahnya.

10 menit

20 menit

30 menit

Sudah setengah jam orang yang berada di dalam ruangan tersebut di sambut keheningan yang memanjang.

Tanpa babibu Rei langsung berinisiatif membuka percakapan

"A- anu tuan saya-" Rei langsung menatap pria tersebut tanpa takut

Astagaaa, pria tampan itu tengah menatap Rei dengan sangat lekat.

Tanpa sadar wajah Rei sudah memerah.

Pria itu hanya menaikan sebelah alisnya.

"Apa yang harus saya lakukan sekarang?
"

Pria tersebut langsung berdiri dan langsung meninggalkan Rei di dalam ruangan itu.

1...2...3...4...10

Rei langsung terbangun dari lamunannya

"GILAAA BANGET!!?? Apa apaan tadi??? Gua cuman jadi pajangan doang???? Y-ya bagus si, ga di apa apain, TAPII KOK GITUUU ANEHH"

|||

Seorang pria tengah memasuki halaman rumahnya dan di sambut banyak maid serta bodyguard.

"Cari tentang dia" Ucapnya pada bawahannya, Jhon.

"Siapa bocah ini?? Ingin kau bunuh kah??" Tanya Jhon yang hanya di balas dengan tatapan maut.

"Ck, iya iyaa, nanti besok gua kasih"


ldrich Cole. Seorang Pria tampan, kaya, pemilik perusahaan terbesar di negaranya, memiliki aset triliunan.

Namun semua itu hanya sampul depan.

Dibaliknya memiliki banyak transaksi ilegal seperti senjata, nakotika, dll.

Dikenal sangat kejam di dunia bawah, dan di takuti.

Jhon Geano, bawahan Aldrich sekaligus sahabat karib dari kecil.

Dan paling tau tentang seluk beluk bosnya itu.

Sekarang Aldrich tengah memainkan tabletnya dan melihat foto seorang pria.

Pria?

Siapa??

Rei.

Aldrich tengah menatap wajah Rei dari tabletnya tersebut, entah dari mana dia mendapat foto itu.

Tak heran dia bisa dapatkan dengan mudah, karna memiliki antek antek yang sangat banyak.

"you will be mine" Ucapnya tak lupa smirk yang menambah ketampanan seorang Aldrich Cole.

Tamat sudah riwayat Rei.

Bila Aldrich sudah memutuskan miliknya, tidak ada seorangpun yang bisa mengacaukan nya.

Sjak kapan dia tertarik terhadap Rei??

Sejak pertama kali bertemu dengan Rei.

Jujur saja Aldrich selalu merasa tak nyaman bila bersama orang lain, apalagi sampai bersentuhan.

Namun lain halnya saat dia bertemu dengan Rei. Dia rasa Rei memiliki suatu yang lebih berbeda.

Rei memberinya rasa nyaman

Dari situlah Aldrich mulai tertarik dengan Rei.

Tak lama Jhon langsung membuka pintu tersebut tanpa mengetuk.

Tentu merusak kesenangan Aldrich.

"Ha.. Haa... Haa, hei Aldrich bisakah kau tenangkan nenek lampir yang sedang mengamuk itu"

Aldrich yang tau siapa yang di maksud Jhon langsung memasang muda malas.

Dan seorang pria cantik langsung memasuki ruangan Aldrich dengan berlari.

"Aldrich Aldrich hiks, masa mereka tidak membiarkanku menemuimu, kan aku kangen"

Pria tersebut langsung menggelantungi lengan kekar Aldrich

Tentunya saja Aldrich langsung menge hempaskannya.

"Apa yang sedang kau lakukan? " Tanya Aldrich dengan suara mengintimidasi

"A-aku, aku hanya mau menemuimu, ayo temani aku jalan jalan"

"Jangan manja felix, kau tau aku membenci hal itu dan pergi sendiri. Aku tidak ingin menemuimu"

Felix Pramadinapti. Seorang pria yang bekerja sebagai model dengan wajah serta lekuk tubuh yang indah

Namun Aldrich sama sekali tidak tertarik tentangnya.

Mendapat jawaban seperti itu tentu membuat Felix kesal

Dalam hidup ini tidak ada permintaan Felix yang tidak di kabulkan

Dengan berat hati dia langsung keluar dari ruang kerja Aldrich dengan kaki di hentak hentakan.

Tak lupa menatap tajam Jhon yang berada di depan pintu.

|||

"Kakaaa, berarti kepasar malamnya minggu depan ya" Pinta Vano dengan nada sedih

"Iya Vano, maaf ya. Soalnya kaka kemarin harus datang lebih awal ternyata. Tapi kaka janji bakal ajak kamu ke pasar malam plus kaka beliin mainan, mau gak?? " Goda Rei

"WAAHH BENERAN KAK?? " wajah Vano langsung kembali ceria

Merekapun menyatukan kelingking sebagai tanda janji

Rei segera mengantar adiknya ke sekolah dan hari ini libur kuliah

Sabtu minggu adalah jadwalnya untuk bekerja di salah satu Cafe yang lumayan sedang naik daun

"Rei tolong kamu catat pesanan pelanggan dulu ya, aku ingin ke kamar mandi dulu"

"Shap Dev"

Banyak pelanggan hari ini, benar benar melelahkan

Namun setelah mengingat adik tersayangnya, Rei langsung semangat kembali

Tiba saatnya Rei memanggil nama salah seorang pelanggan untuk mengambil pesanannya.

Namun orang itu tak kunjung datang

Rei pun berinisiatif mencari nomor meja pelanggan tersebut

Tak sengaja kopi yang dia bawa terjatuh dan mengenai pakaian pelanggan lain

"Maaf, maafkan saya. Saya tidak sengaja" Jelas Rei sembari membungkukan badannya terus menerus

"You have to be responsible, right? "

Merasa tidak asing dengan suara itu, Rei langsung menatap pria yang tak sengaja dia tumpahkan kopi

Rei sangat terkejut

Lantas orang yang dia tumpahkan adalah pria aneh yang dia temui di club

Dia langsung mengalihkan tatapannya

Dan tak sengaja melihat tangan pria itu

"Tangan anda terkena kopi!!, ah maaf tolong ikut saya"

Dia langsung membawa pria itu untuk mendinginkan tangan orang itu agar tak terjadi pembengkakan

Karna kopi yang di bawa tidak dingin, melainkan kopi panas
















Jan lupa Vote ygy😋
Terima saran dan Rek

Destiny [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang