3

2.7K 158 2
                                    

"Tangan anda terkena kopi!!, ah maaf tolong ikut saya"

Dia langsung membawa pria itu untuk mendinginkan tangan orang itu agar tak terjadi pembengkakan

Karna kopi yang di bawa tidak dingin, melainkan kopi panas

Rei segera ke toilet untuk meredakan panas yang di hasilkan oleh kopi tadi

Tanpa dia sadari pria yang berada di belakangnya sedang menatapnya dengan senyum yang susah di artikan.

Aldrich dan Rei saat ini sama sekali tak ada jengkal di antara mereka

Bahkan nafas Aldrich bisa terdengar oleh Rei

Dan lagi di toilet itu hanya ada mereka berdua

Karna menurut Rei panas itu sudah menghilang dia segera membalikan badannya

"Maaf tuan say-"

Aldrich segera mengukung tubuh kecil Rei Rei

Kedua tangannya berada di sisi kanan dan kiri Rei, jadi dia tak bisa kabur.

Mata mereka bertemu

Rei masih sama

Dia masih terpesona dengan mata tajam Aldrich walau itu menyeramkan

"Kau akan bertanggung jawab kan? "

"I-iya tapi biarkan saya keluar terlebih dahulu"

Bukannya menjauh Aldrich semakin mendekatkan wajahnya ke arah leher jenjang Rei

Dan sedikit mengendusnya.

Aldrich langsung menggendong Rei ala karung

Rei terus memberontak dengan meminta tolong di turunkan juga sesekali memukul punggung lebar Aldrich.

Dia segera memasukan Rei ke dalam mobil mewahnya

Dan pergi meninggalkan cafe tersebut

"Tuan mengapa Anda menculik saya!?! "

"Kau berani meneriaki ku? " Tanya Aldrich dengan tatapan tajam

Dia tidak suka bila seseorang berbicara dengannya dengan nama tinggi

"Bukan itu maksud saya, kan saya lagi bekerja" Jawab Rei pelan

Ter ada jawaban dari Aldrich

Dan mobil terus melaju sampai memasuki gerbang besar

Di mana ada sebuah mansion mewah berwarna putih serta beberapa patung di tengah kolam

Rei yang melihat sangat takjub akan hal itu

Bahkan panjang gerbangnya lebih besar dari rumah yang dia sewa sekarang

Aldrich segera menarik tangan Rei untuk mesuk ke dalam mansion

Yang di mana banyak maid serta bodyguard yang mereka berdua

Dia malu.

Rei segera menarik ujung jaz yang Aldrich kenakan

"Mengapa Anda membawa saya? " Tanya Rei dengan pelan.

"Kau malu? " Tanya Aldrich

Bagaimana tidak malu semua orang menatap ke arah mereka

Rei benar benar tidak nyaman sekaligus malu

Dan Rei hanya mengangguk kecil

"Kembalilah bekerja, jaga mata kalian semua!!" Titah Aldrich dengan penekanan di setiap perkataannya.

"Jadi...... Mengapa Anda membawa saya ke tempat ini? "

"Untuk bertanggung jawab"

"Ah, aku tau baju itu pasti sangat mahal bukan?? Saya akan menggantikannya dengan cicilan"

"Saya tak butuh uang"

"Benar juga, pasti ada bisa membeli banyak setelan seperti itu. Bagaimana kalau saya cuci, a-aa itu tentu dengan pembersih yang cukup mahal"

"Saya memiliki banyak maid "

Rei benar benar kehilangan akal

Apa yang pria didepannya ini mau

"Atau Anda membawaku karna mau membuat saya bekerja di rumah anda? "

"Aku tak butuh pelayan ceroboh seperti mu"

Rei hanya menundukan kepala sambil mengelus leher belakangnya.

Dia benar benar pusing

Tuhan tolong anak ini

"Lalu, apa yang Anda mau dari saya?? "

Tak langsung di jawab oleh Aldrich

Selang beberapa menit tangan besar Aldrich langsung menunjuk ke arah Rei

"Kau"

Rei langsung melihat heran ke arah Aldrich

Dia benar benar tak mengerti jalan pikiran om om di depannya ini

"S-saya? " Tanya Rei sembari menunjuk dirinya sendiri

"Kau hanya punya dua pilihan. Satu kau harus menjadi kekasihku atau kau akan menjadi santapan hewan peliharanku. "

Jawab Aldrich dengan smirknya.

Damn, wajah itu benar benar membuat Rei kagum

Memang boleh setampan ini.

Bahkan Jhon yang melihat ini sampai tak mengedipkan mata

Baru pertama kali melihat temannya ini berbicara sedikit lebih panjang juga wajah yang tidak datar lagi bila berbicara dengan pria didepannya ini

Benar benar harus di abadikan.

sedangkan Rei benar benar bingung saat ini

Pilihan satu memang tak se menyeramkan pilihan dua

Namun dia tak mau menjadi kekasih orang yang bahkan baru baru dia kenal.

Lama kelamaan otak Rei akan meledak kalau begini terus.

"Satu.... Saya pilih yang satu"

"God boy"

Gila

Ini gila

Bagaimana bisa Rei memerah hanya dengan di panggil seperti itu

Suaranya benar benar membuat kuping panas

Bagaimana bisa terdengar begitu erotis

"Pindahkan semua barangnya, lalu pindahkan ke kamarku" Titah Aldrich pada salah seorang bodyguard nya

"Pindah?? Tidak tuan, saya tidak bisa, saya memiliki seorang adik yang harus di urus"

"Saya tau. Bagaimana bisa saya sekejam itu terhadap adikmu. Dia juga akan ku urus"

Aldrich sedang sibuk menelpon seseorang dan Rei tengah duduk dengan pikiran yang kacau

Bagaimana ini, bagaimana....apa yang harus aku lakukan. Aku bahkan tidak tau dia orang seperti apa. Jangan jangan nanti aku di kuliti lagi, atau beneran malah jadi santapan hewan peliharaannya, ya Tuhan bantu aku. Batin Rei

"Singkirkan pikiran kotor mu itu"

















Jan lupa vote ygy😋
Terima saran dan rek

Destiny [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang