Semuanya, terjadi dibawah hujan.
"Nikah itu buat orang yang saling mencintai."
"Kamu gak cinta sama saya?"
"Baru ketemu semprul!"
Gimana jadinya kalo Rubi yang latar belakangnya sederhana ketemu sama Jean yang berbalik 180 derajat sama latar belaka...
Thalassa Rubiana. Akrab dipanggil Rubi. Anaknya art banget, cantik pula. Rubi berhenti di tingkat pendidikan SMK, faktor ekonomi. SMK, Sekolah Menengah Kejuruan. Rubi ambil jurusan seni. Dari kecil Rubi emang suka sama suatu berbau seni, seni musik, lukis, tari, semuanya deh. Dan Rubi pun bisa semuanya. Karena dia pernah mendalami semua itu.
Rubi, umur dua puluh tahun dihari esok. Kesibukannya sekarang cuma sakit dan hujan. Hujan-hujanan lalu sakit, maksudnya.
Semenjak kepergian orangtuanya, Rubi lebih suka menikmati hujan. Walaupun pada akhirnya akan terjatuh sakit.
Rubi ini cantik, jadi tidak bingung banyak entertainment model yang menghubungi Rubi lewat media sosial tapi selalu ditolak. Rubi sebatang kara, tidak punya sanak saudara lagi, jadi dia menghidupi dirinya dari uang hasil sesekali nerima endors. Makanya Rubi irit jadi orang.
Walaupun orang yang irit, Rubi gak pernah pelit sama orang yang lebih membutuhkan, walaupun pada akhirnya dia yang gak makan.
Pada hari ini. Ingat, Rubi suka hujan-hujanan. Kayak sekarang, perempuan Indonesia campuran itu lagi asik berjalan di trotoar dibawah guyuran hujan. Desiran angin di malam hari ditambah rintik hujan membuat hati Rubi tenang bukan main, Rubi berjalan santai sambil bersenandung walaupun jalanan sudah sepi dia gak takut ada perampok atau oknum jahat lainnya. Soalnya udah bawa semprotan air campur bubuk cabe.
Tiba-tiba saja ada yang meraih bahunya, membuat Rubi sigap mengeluarkan botol andalannya. Berbalik badan bersiap melakukan perlawanan, namun terhenti ketika melihat pelakunya, "Mwoyaa" Gumamnya mulai berbahasa korea acakadul.
"Walaupun lo ganteng tapi gak boleh pegang-pegang sembarangan! Nikahin dulu baru boleh." Rubi senyum diakhir kalimat.
Bukannya mendapat jawaban, Rubi malah dipeluk! Ya Rubi sih gak gitu keberatan, yang meluk ganteng. Tapi Rubi harus menjaga image nya jadi wanita mahal, Rubi ngeberontak. Tapi kalimat selanjutnya dari bibir cowok ganteng itu buat pergerakan Rubi terhenti.
"Kolom di kartu keluarga saya lengkap. Ayah, ibu, kakak.."
"... tapi semuanya seakan mendorong saya ke jurang."
"Bukannya keluarga seharusnya saling mendukung? Saling berpegang erat satu sama lain?"
Bau alkohol, Rubi bisa menciumnya. Kayanya lagi mabuk, pikir Rubi. "Gue gak tau harus gimana. Sorry."
"Ayo nikah, saya belum pernah rasain gimana perlakuan orang yang sayang sama saya."
Rubi sontak mukul punggung cowok itu, ngebuat si empunya ngeringis kesakitan. Rubi yang sadar mukul terlalu keras langsung ngusap-usap punggung cowok mabuk dipelukannya ini, "Nikah itu buat orang yang saling mencintai."
"Kamu gak cinta sama saya?"
"Baru ketemu semprul!"
Rubi mendengar kekehan kecil, "Rumah lo dimana?"
"Gak punya."
"Setelan jas gak punya rumah?"
"Rumah bukan cuma sekedar sebuah bangunan."
"Saya punya rumah, tapi itu bukan rumah saya."
Setelah itu bahu Rubi terasa berkali-kali lipat lebih berat, Rubi tebak cowok ini tertidur. Trus dia harus bawa kemana?! Rubi berdecak kecil, habis memutuskan dia bakal bawa kerumahnya dulu aja. "Walaupun aku cilik, tapi akan kutangani dengan.. dengan masang koyo habis ini. Pasti! Hidup remaja jompo!"
;
Bak istri idaman. Pagi-pagi sekali, Rubi bangun dari tidur nyenyaknya, menonton resep membuat sup pengar ala Korea, yang biasanya muncul di drama Korea. Rubi ini Kdrama Lovers!
Tentunya sebelum membuat sup pengar, Rubi merapikan kamarnya. Selesai dengan itu, Rubi memakai hoodie nya sebab ia kini hanya memakai tanktop dan celana pendek. Yakali ke warung berpakaian minim.
Ke warung, untungnya didaerah dekat Rubi tinggal ada warung yang buka sejak subuh. Rubi membeli tauge, bawang putih, daun bawang, cabai, dan juga garam. Mengingat garam dirumah hampir habis.
Uang yang tersisa di saku hoodie Rubi kini hanya tinggal seribuan koin sehabis membeli semua keperluan untuk membuat sup pengar. Sekalian untuk sarapannya juga. Ingat, harus irit.
Sampai dirumahnya, Rubi masih melihat tamu dadakannya semalam masih tertidur pulas, "Trainee istri idaman." Gumam Rubi berjalan kedapur. Mulai mempersiapkan semuanya.
Sup pereda pengar yang akan Rubi buat adalah Kongnamul Guk. Proses memasaknya tidak begitu lama. Jam kini menujukkan pukul setengah delapan lewat 5 menit, Rubi selesai membuat sup nya dan juga membereskan dapur. Juga menata makanan di meja makan. Rubi bergegas menuju ruang tamu, menepuk-nepuk dahi tamunya.
Tak berhasil dengan tepukan. Rubi memutuskan untuk menyentil, dan efektif. Tamunya berteriak dan langsung terduduk sambil mengusap dahinya.
"Udah gue buatin sup, lain kali jangan mabok." Rubi langsung pergi ke dapur lagi. Lebih dulu memakan sup buatannya, sekalian icip-icip. "Cicip ah, kan malu kalo gak enak."
tbc.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.