1. | Question |

97 13 0
                                    

Jika sebuah pertanyaan dapat dijawab dengan satu jawaban, maka pasti segala pertanyaan yang tenggelam itu dapat diutarakan. Tetapi atas keinginan oleh suatu individu, ketakutan akan menyuarakan pertanyaan itu menguar. Membuat nya takut dengan langkah selanjutnya dari teka teki labirin ini

Lalu jika hanya dengan pertanyaan "Apa itu cinta?"apakah diriku berhak untuk maju dan menyuarakannya?

Pertanyaan konyol yang bahkan diriku ketahui. Pertanyaan ini adalah sebuah hal klise yang sering sekali dimunculkan di dalam sebagian besar novel. Sudah banyak penulis yang memberikan tulisan mereka sepenuh hati dalam menjawab pertanyaan ini. Tetapi bodohnya, aku masih tidak mengerti

Sebuah perasaan dimana kau ingin selalu berada di samping nya, melindungi nya, bersamanya, hingga akhir memisahkan. Sangat mainstream jawaban ini

"Kau membutuhkan cinta di hidup mu"

Jika memang seperti yang orang orang bilang, maka aku akan mencoba. Apa peran cinta di dalam hidup ini. Mungkin aku dapat mengetahui nya

°∆∆°

"Han Yojeong-ssi, apakah kau ada urusan lagi hari ini?"salah satu rekan bertanya

"Ah maaf ya, masih ada pekerjaan lagi setelah ini"aku menjawab tidak enak. Pekerjaan itu menyebalkan

Rekan itu mengucapkan beberapa patah kata lagi sebelum kembali ke pekerjaan nya sendiri

Aku menatap layar komputer dan mau tidak mau menghela nafas. Tugas terakhir kali ini entah kenapa membawa perasaan aneh. Badai tidak akan terjadi bukan???

Masalahnya aku harus berurusan dengan dua orang yang benar benar dihindari di industri game ini. Memang orang orang ini hebat, tetapi rumor yang beredar sangat mengerikan mengelilingi keduanya

Satunya adalah seorang penulis novel terkenal, yang novel nya sudah banyak diadaptasi menjadi film, game, dan banyak lagi. Satunya lagi adalah seorang pro gammer terkenal yang sepertinya bahkan hampir seluruh negeri mengetahui nya

Agenda sore ini adalah mengunjungi penulis novel tersebut dan membicarakan tentang salah satu novelnya. Tetapi aku sudah dapat merasakan keringat dingin membasahi punggung tangan ku terlebih dahulu. Ini bukan seperti aku akan mengunjungi sarang naga haha..

.

Pintu otomatis terbuka saat aku menapakkan kaki di atasnya. Melihat ke depan, seseorang sudah menunggu disana. Seorang pria, dengan rambut hitam dan tas kerja yang dengan rapi tersampir di sisi nya

Dari kejauhan pria itu terlihat suram, maksudku di dalam sebagian besar sudut pandang. Pose nya yang kikuk dan bungkuk, menatap ponsel. Tetapi entah bagaimana tatapannya tidak bisa diabaikan dari layar ponsel itu. Bagaimana cara mengatakannya, bersinar

Seolah olah membawa seluruh harapan

"Apakah anda Kim Dokja?"menghampiri pria itu aku bertanya

Pria yang sebelumnya sibuk dengan ponselnya segera mengangkat pandangannya. Ia menatap wanita itu dan menjawab "Saya Kim Dokja, apakah anda Han Yojeong?"

"Benar, saya dari divisi 2. Mulai sekarang saya yang akan menemani anda dalam project ini. Mohon bantuannya, Kim Dokja-ssi"aku mengulurkan tangan kepadanya

Ia menyambut uluran tangan "Mohon bantuannya juga, Han Yojeong-ssi"
.

.

.

.
"Apakah anda sudah mengetahui tentang penulis ini Kim Dokja-ssi?"tanya ku

"Sudah"jawab Kim Dokja singkat. Atensinya tertuju pada dokumen dokumen bertumpuk yang ada di tangannya itu

Aku menatap pria itu sedikit aneh. Apakah hanya itu reaksi nya? Apakah dia tidak tahu tentang rumor rumor itu?

"Lalu, bagaimana menurut anda tentang penulis satu ini?"Aku bertanya dengan hati hati

Pendapat apa yang akan ia berikan, aku penasaran. Kim Dokja, pria ini memberikan kesan yang sudah sangat berbeda untukku hanya dalam beberapa saat. Dia pendiam, tetapi juga tidak terlalu nyaman untuk tinggal di sekitarnya terus menerus. Perasaan buruk. Terlalu kasar untuk dikatakan seperti itu

Tapi bagaimana sudut pandang orang ini berada, aku penasaran

Pria itu mengangkat matanya"Tidak apa, dia bukan orang seperti itu"

Hanya dalam beberapa detik akan waktu, setitik air jatuh ke dalam genangan. Membuat gema kecil di antara kedua orang yang tidak terlihat. Kekosongan seakan menelan. Menakutkan. Sungguh

Sedikit kelinglungan menyebar di dalam pikiran ku. Haha, aku tidak dapat menahan ironi dalam pikiran singkat ini. Betapa bodohnya

Orang ini tidak seperti yang terlihat

°∆∆°

"Fuh.."

Asap putih keluar setiap detiknya saat aku bernafas. Di udara dingin ini, di bawah langit sore yang akan segera gelap, aku tidak pernah membayangkan akan berjalan bersama dengan seseorang

Rasanya agak nostalgia, tetapi masih terasa sangat asing

Menatap pria yang memimpin jalan di depan, mau tidak mau aku menaikkan sudut mulut kecil. Mengingat adegan konyol di saat mereka akan pergi tadi membuat ku sedikit merasa malu kembali

Hal nya adalah aku yang mengajaknya untuk menemui penulis itu, tetapi aku tidak tahu dimana alamat nya. Lupa bertanya. Aku ceroboh, aku minta maaf

Tapi sepertinya Kim Dokja mengetahui dimana tempat nya. Jadi sekarang ia yang memandu di depan. Padahal tadi dengan percaya diri aku yang mengundang nya, tetapi malah menjadi seperti ini, hah...

"Kita disini"suara Kim Dokja menginterupsi. Aku mengangkat pandangan ku, menatap apartemen yang bisa di bilang agak kumuh. Tetapi tidak seburuk itu ngomong ngomong

Kami berjalan berdampingan di tengah tengah redup nya lampu. Angin dingin berhembus dengan lembut, membuat bulu kuduk terkejut untuk sesaat. Bulan penuh menyinari tempat kosong ini, memberikan suatu perasaan yang aneh

Pintu di depan kami saat ini adalah tempat tinggal penulis tersebut. Bel ditekan beberapa kali, sebelum suara langkah kaki keras terdengar dari balik pintu

Pintu terbuka, menampakkan seorang wanita dengan rambut hitam pendek. Kacamata bertengger di mata nya malas. Lingkaran hitam di bawah kedua matanya tidak bisa diabaikan sama sekali. Rambutnya berantakan, tetapi tidak membawa ketidaknyamanan akan sesuatu

Ia menatap kami"Dokja, kau disini"

Dokja?

Pandangan dengan cepat ku alihkan kepada pria di samping ku

Kim Dokja mengenal orang ini?!!!

To be continued....

In The Name Of Love[Kim Dokja]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang