3.| Handsome Man |

40 9 0
                                    

Lantas atas nama Dewa cinta, panah kasih dilesatkan untuk pasangan pasangan berbahagia di bumi. Kebahagian akannya memenuhi lapisan besar dunia, membuatnya terang dan terang. Tapi dalam celah kecil yang mungkin tidak diperhatikan, terdapat beberapa individu yang sedang menangis

Menangis akan kehidupan yang sedang menanti

"Buku ini sangat menyentuh bagi orang single seperti kita, bukan, Han Yojeong-ssi?"Rekan wanita itu menutup bukunya dan mulai merengek

"Saya baru membaca paragraf pertama nya, jadi saya tidak mengerti haha"aku berucap canggung. Memang benar, paragraf pertama buku itu sudah penuh dengan kata kata cinta, membuat ku menutup nya saat itu juga

"Hee bacalah hingga selesai. Lalu kau akan menemukan bagaimana rasanya menginginkan cinta itu"ia berkata menggoda

"Saya jarang memikirkannya"kata ku

Menginginkan cinta, akannya seolah hal tabu yang menakutkan untuk disentuh. Terkadang aku berpikir, hal aneh seperti cinta kapan akan datang kepada ku. Lalu di tengah salju yang membekukan ujung jari kaki, kapan aku akan melihatnya. Cahaya terang yang disebut sebut itu, kapan akan datang kepada ku. Pertanyaan yang sulit untuk diriku jawab

Tapi memori menakutkan sering menghantui akan hal. Menjadikan ku pengecut yang seolah olah hanya bisa lari. Lari dan lari

"Han Yojeong-ssi?"suara seseorang terdengar, membangun kan ku dari lamunan

Aku mengangkat pandangan dan Kim Dokja yang sudah menunggu disana terlihat

"Kim Dokja-ssi"dengan cepat aku mengemasi semua barang ku dan bergegas ke arahnya

"Selamat pagi"ia menyapa dengan senyum

Wah, ini pertama kalinya aku melihat pria ini tersenyum setulus ini kepada ku. Ah kemarin juga

"Selamat pagi. Jadi apakah kita berangkat sekarang?"tanya ku

"Mn, ayo"

Agenda pertama hari ini adalah mengunjungi programmer terkenal di seluruh negeri. Ia terkenal dengan temperamennya yang dingin, buruk, dan tidak dapat didekati

Aku sudah beberapa kali melihatnya bermain game secara live. Dia tidak banyak bicara, dan hanya bermain game. Jadi aku cukup khawatir bagaimana nantinya akan berurusan dengan nya

.

"Masuk"nada dingin dan acuh tak acuh itulah yang pertama aku dengar

Dingin, padahal hari ini suhu lumayan tinggi. Tapi setelah bertemu orang ini menjadi dingin

Dia adalah Yoo Joonghyuk. Siapa yang tidak mengetahui Yoo Joonghyuk di negeri ini. Programmer tampan yang namanya sering sering disebut sebut sebagai tipe pria idaman para wanita. Manusia sempurna, itulah yang sering orang katakan

Memang tampan, bahkan aku terperangah saat melihatnya secara langsung. Tapi pria ini seperti dapat membunuh ku kapan saja jika aku menganggu kebijakannya

Gemetar

"Hei Yoo Joonghyuk kau seperti ingin membunuh orang"tiba tiba saja Kim Dokja berucap. Aku segera terlonjak kaget

Kim Dokja bisakah kau diam! Orang ini akan membunuh kita!!

"Cih, diam saja kau Kim Dokja"pria itu hanya berucap singkat dan berbalik masuk kembali

Eh kita tidak jadi dibunuh?

"Duduk disana"Yoo Joonghyuk menunjuk sofa yang ada di dalam

Aku dan Kim Dokja segera duduk. Di saat aku kikuk dan canggung, takut akan mati hari ini. Kim Dokja disana terlihat tenang dan tenang. Membuat ku bertanya tanya

Kemarin juga seperti ini dengan Han Sooyoung, sekarang dengan Yoo Joonghyuk. Kim Dokja ini sepertinya bukan hanya pegawai biasa

"Apa yang mau kalian minum?"dari dapur Yoo Joonghyuk bertanya

.

Lalu hanya seperti itulah diskusi tersebut berjalan. Berbicara tentang kontrak, kondisi dan situasi, dan beberapa hal lain. Walaupun yang paling banyak menjelaskan Kim Dokja haha

Aku sungguh, benar benar tidak berani berbicara dengan Yoo Joonghyuk. Pria itu terlihat seperti kaisar yang memerintah dari atas singgasana yang tidak berani ku sentuh, melihat pun tidak akan berani. Bagaikan penguasa dan rakyat jelata

"Terimakasih atas hari ini Yoo Joonghyuk-ssi"

Aku mengangkat mata ku menatapnya. Ini adalah pertama kalinya hari ini aku berani melihat pria itu di wajah. Dia memang tampan. Tapi sayang sekali sulit untuk didekati

Tetapi sepertinya aku menemukan fakta baru lagi. Yoo Joonghyuk dan Kim Dokja berteman. Kim Dokja ini diam diam sangat menghanyutkan. Ia bisa berteman dengan orang orang besar seperti Han Sooyoung dan juga Yoo Joonghyuk, itu keren

Kami berjalan berdampingan kembali menuju kantor. Karena sudah hampir waktunya makan siang, akhirnya aku dan Kim Dokja memutuskan untuk makan siang bersama di luar

Bagaimana mengatakannya, ini pertama kalinya aku makan siang bersama seseorang setelah sekian lama. Rasanya sudah asing

Hanya sebuah makan siang sederhana yang terjadi. Sedikit mengobrol dan hanya fokus terhadap makanan masing masing

"Kim Dokja-ssi, anda ternyata sangat hebat"aku berucap

"Eh tentang apa?"Kim Dokja tidak mengerti

"Anda dapat mengenal orang orang seperti Han Sooyoung dan Yoo Joonghyuk. Itu keren"ujar ku sejujurnya

"Ah, kami kenalan untuk waktu yang lama. Walaupun mereka terlihat seperti orang orang yang berbeda, tetapi Han Yojeong-ssi. Mereka juga hanyalah orang biasa"

"Mungkin anda sudah mendengar tentang rumor yang tidak bagus mengenai mereka, tapi percayalah pada saya. Mereka juga orang orang seperti kita"Kim Dokja menjelaskan panjang. Dalam setiap nadanya ia mencoba membawa ku untuk percaya

Aku tidak dapat mengatakan apapun untuk beberapa saat. Bukan karena aku tidak dapat menerima apa yang dikatakan oleh pria itu, melainkan betapa putus asa nya Kim Dokja menjelaskan semua hal itu pada ku

Ia tidak ingin orang orang yang ia sayangi, kasihi, buruk di mata orang lain. Walaupun sudah banyak pikiran mutlak yang tertanam di kepala orang lain, setidaknya ia ingin membuat satu individu percaya. Keluarga nya bukan seseorang berhati dingin tanpa perasaan yang dipikirkan. Mereka hanya seorang manusia, sama seperti kami

Merasakan sedih, marah, bahagia, dan juga kesal. Mereka tidak berbeda. Itu hanya karena orang lain melihatnya dari sudut pandang yang lain. Mereka tidak mengenalnya, tetapi sudah memberikan asumsi tanpa fakta

Aku menarik nafas dalam dalam, hingga rasanya tenggorokan ku tercekat. Dada ku sesak untuk beberapa saat. Hanya beberapa kata yang dapat keluar

"Benar, saya juga mempercayai nya"

To be continued.......

In The Name Of Love[Kim Dokja]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang