Kim Dokja mengenal wanita ini?!!
"Han Sooyung, setidaknya rapikanlah penampilan mu"Kim Dokja berucap, menunjukku
Penulis bernama Han Sooyung itu menyadari bahwa ada orang lain disana. Ia menatap nya dari atas ke bawah dan seketika berbinar
"Apakah kau pekerja atau apalah itu yang akan membicarakan kerja sama dengan ku??"tanya nya bersemangat
Mode profesional segera aktif"Benar itu saya, senang bertemu dengan anda Han Sooyung-ssi"
"Perkenalkan nama saya-"
Brak!
Sebelum perkataan itu dapat diselesaikan, aku sudah ditarik masuk ke dalam ruangan. Eh?
Ruangan itu cukup besar. Kertas, kertas dan tumpukan kertas yang memenuhi setiap sudut ruangan. Berantakan, hanya itu deskripsi yang tepat. Memungut salah satu kertas yang berserakan di tanah, aku membaca beberapa bait kalimat yang ditulis di atasnya
Saat itu juga aku menyadari bahwa semua kertas kertas ini adalah karya karya nya
Tapi tidak diragukan lagi bahwa kemampuan menulis wanita ini sangat hebat, seperti berita yang menyebar. Di salah satu kalimat nya tertulis
"Tetapi pada akhirnya, kalimat hanya dapat dibuka oleh sebuah lisan. Bukan hati yang didambakan orang orang"
•∆∆•
"Baik, semua permintaan yang anda inginkan sudah saya catat. Apakah anda mempunyai saran lain untuk game ini?"aku bertanya
"Hmm, aku tidak mempunyai gambaran spesifik tentang bagaimana kalian akan menangani nya. Ways of survival adalah novel yang secara global kurang laku. Aku bahkan tidak tahu kenapa kalian ingin mengadaptasi nya"Han Sooyung agak bingung
"Tidak novel ini bagus"Kim Dokja menjawab cepat"Sangat bagus"
Han Sooyoung tertawa keras akan tanggapan pria di depannya
"Hahahahahah, Dokja Dokja. Kau itu memang selalu keras kepala"
"Ini memang bagus"kata Kim Dokja sekali lagi
Aku memandang kedua orang yang sedang bercakap-cakap dalam diam. Hubungan mereka seperti nya dekat
Lihat, aku dapat merasakan aura di sekitar pria ini memudar drastis. Bukan lagi sebuah angan yang akannya tidak bisa didekati, tetapi kenangan hangat yang membawa keinginan untuk mendekati nya
Aku tahu bahwa kita pasti tidak akan dapat membuka diri kita sepenuhnya kepada orang yang baru saja kita temui. Tapi untuk pertama kalinya, aku dapat merasakan perbedaan itu dengan sangat jelas.
"Tapi Novel ini memang bagus. Saya yakin bahwa lama kelamaan novel ini akan dapat dikenal lagi oleh masyarakat luas"aku berucap perlahan. Semua yang aku ucapkan, itu benar
Han Sooyung berkedip beberapa kali. Dalam sesaat, senyum merekah di wajah yang tampaknya kelelahan itu. Ia menatap ku seakan ia mempunyai sebuah harapan. Aku tidak tahu aku melakukan apa..
Rumor mengatakan bahwa Han Sooyung adalah seorang penulis yang sulit untuk ditangani. Permintaannya sangat banyak, dan temperamennya sulit untuk dimengerti. Katanya, dia juga bahkan tidak segan untuk menendang semua klien yang berurusan dengannya jika dia tidak puas
Tapi sepertinya dia tidak seburuk yang ditulis. Han Sooyung ini, cukup baik
..
.
.
Saat kami kembali sudah jam 9 malam. Masih ada beberapa kereta yang beroperasi di jam ini, jadi kami tidak terlalu khawatir. Hanya berjalan perlahan di dalam hening nya malam, menikmati angin dingin yang datang dan bulan yang menggantung di langit berbintang dengan cerahSepertinya tidak buruk sesekali memasuki hal hal santai seperti ini
Cahaya bulan bersinar, seolah olah mencoba menyadarkan seseorang akan keindahannya. Kau memang indah, aku tidak akan berkata sebaliknya
Tetapi bukankah bulan terkadang juga akan kesepian? Di saat bintang bintang mati ditutupi oleh awan hitam, bukankah bulan akan kesepian? Lalu di saat itu semua datang, siapa yang akan berdiri di samping bulan?. Aku tidak dapat menjawab nya
"Apakah itu benar?"tiba tiba saja Kim Dokja bertanya
Aku mengalihkan pandangan ku, lalu bertanya "Tentang apa?"
"Apakah, menurutmu novel itu benar benar bagus?"kesungguhan dari nada nya tidak bisa disembunyikan. Dia serius. Matanya memancarkan harapan yang tiba tiba saja muncul seperti kembang api
"Sungguh, saya benar benar bermaksud saat mengatakannya. Novel itu bagus"kata ku. Aku benar benar serius saat aku memberikan pendapat
Segera, senyum mengembang di wajah halus pria itu. Ia berseri seri, seolah olah menikmati sesuatu yang sangat besar
Aku tidak mengerti apa yang baru saja aku lakukan.....
"Saya disini"kata Kim Dokja menunjuk ke arah kiri nya
"Mn, selamat malam Kim Dokja-ssi. Sampai jumpa besok"aku melambai di saat pria itu perlahan berjalan menjauh. Punggung bungkuk itu berjalan seorang diri, terlihat kesepian
.
Perjalanan dilanjutkan hanya dengan diriku seorang. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah. Entah mengapa rasanya ada yang hilang. Kosong, apa yang kosong aku tidak mengetahui nya
Menghentikan langkah, aku menatap jalan sepi di depan. Waktu sudah larut, dan orang orang sudah kembali ke rumah mereka. Bersama orang yang mereka sayangi. Mungkin tidak semua, tapi sebagian besar
Suhu mendingin detik perdetik nya. Suara besar jarum dari jam besar di tengah kota adalah satu satunya suara yang dapat dipegang saat ini. Perasaan busuk menyeruak dengan gila di dalam kepala ku. Memori buruk menelan seperti waktu, membuat ku gemetar untuk beberapa saat
Oh, sekarang aku mengingatnya
Saat itu, aku juga berjalan seperti ini. Di malam dingin seperti ini. Sendirian seperti ini. Tapi saat itu, lebih menyakitkan dari sekarang
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Name Of Love[Kim Dokja]
FanfictionBisakah saya masuk ke dalam jejeran kamus cinta anda, Kim Dokja? [SHORT STORY]-Completed ! Karakter sepenuh nya milik SING N SONG cerita ini hanya meminjam karakter milik nya Karakter tambahan berasal dari pikiran author !