Part 5 (New Version)

5.8K 598 32
                                    

Halo sobat gimana kabarnya, ada yang kangen gak sama gw? 🤭

Thanks ya untuk 1 k readers nya

Ya udah lanjut aja lah.

  *****Selamat Membaca*****

David Berjalan ke arah balkon rumahnya dengan membawa segelas kopi dan buku dairy miliknya, lalu kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda karena Rizal sang Kakak.

****

17 September 20xx

Satu Minggu sebelum hari ini dengan segala rasa cinta yang memuncak di dalam diriku, aku menyatakan perasaan cinta kepada Lintang.

Di lapangan sekolah di jam istirahat kedua, dengan berani aku melakukan itu, bukan tanpa alasan aku melakukannya.

Aku Cemburu, iya si Nerd dengan segala ke tidak tertariknya ini cemburu pada Lintang yang selalu mengumbar kemesraan dengan wanita yang Lintang pacari.

Aku Cemburu, melihat Lintang berciuman dengan para wanita itu, namun aku selalu menahan gejolak amarah itu dengan mengalihkan pandangan Ku ke arah dua sahabat ku.

Hingga sehari sebelum hari itu, aku yang berniat ingin ke rooftop sekolah, di sekolah ini ada dua gudang, yaitu gudang yang ada di belakang sekolah yang biasa di gunakan untuk menyimpan kegiatan olahraga serta kegiatan OSIS.

Sedangkan gudang satunya ada di lantai 3 paling pojok dekat tangga menuju Rooftop, gudang itu hanya di isi dengan bangku dan meja yang sudah usang saja dan jarang sekali ada orang yang berlalu lalang di sana kecuali hanya sedikit siswa yang mau bolos saja yang akan menjadikan rooftop tempat yang ideal untuk bersantai ria.

Tepat di depan gudang itu, aku samar-samar mendengar suara orang seperti mendesah dari dalam gudang, karena jiwa penasaran ku lebih tinggi dari rasa takut, aku pun memberanikan diri untuk membuka pintu gudang tersebut secara perlahan.

Suara desahan itu semakin kencang saja terdengar dari Indra pendengar ku, sial telinga ku sudah tidak suci lagi karena suara laknat itu, tapi...

"Aaahh yang Ahh daalam Lin mph Tang Yeess"

"Sial ternyata lubang lo enak juga Sinta Eugh"

Aku terpaku saat mendengar itu, Lintang, aku tidak salah mendengar kan, itu suara Lintang, Bagaikan jutaan jarum yang menusuk jantung secara sekaligus, dadaku merasa sesak sakali saat aku memberanikan diri untuk melihatnya.

Sudah cukup aku tidak sanggup lagi melihatnya, aku berlari keluar sekolah, aku sudah memesan ojek online untuk pergi ketempat dimana aku biasanya berdiam diri dan menumpahkan segala rasa sakit ku ini.

Setelah sampai di tempat tersebut, aku langsung berlari ke puncak gunung, mengabaikan rasa lelahku, Gunung Batu, tempat favorit ku dikala lelah.

"AHK! ANJING KENAPA HARUS SESAKIT INI TUHAN KETIKA MENCINTAI SESEORANG DALAM DIAM!!" Teriak Ku dengan semua kesakitan yang ada di hatiku....

***

Keesokan paginya David sudah berada di kantin karena ia tadi belum sempat sarapan di rumah, dengan tenang David menyantap nasi goreng hingga sebuah gebrakan meja terdengar nyaring di telinganya.

Brakk

"Wah, lihat siapa yang berani sedang duduk di meja gw" ucap seorang pemuda yang kini menatap tajam kearah David.

"Tuan, orang yang menggebrak meja barusan dia adalah Ilyas Lintang Bagaskara dan yang dibelakang Lintang adalah dua sahabatnya yaitu Hafiz Khairul Ikhwan dan Deandra Wisnu Aji" ucap Ian yang tiba-tiba muncul.

Transmigrasi Seorang King Mafia Ft. Sistem WP09 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang