Bagian 4

5 5 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم



"Dan sungguh kadar cinta seseorang benar-benar diuji saat berpisah dengan
sesuatu yang dicintainya".

-Imam Al-Ghazali-



"Wah....jahat banget si om nya anak sendiri ga di akuin"judil Ara.

"Tapi dia memang bukan anak say-

"Udahlah terserah om saya mau pulang"kata Ara sambil pergi.

Tanpa ia sadari barang berharga yang ia punya terjatuh begitu saja.

"Ara"batin laki laki tersebut

"Om ayo kita puyang aku cape mau istilahat"ucap Rio yang membuat lamunannya buyar.

"Hah,,iya iya ayo kita pulang"ajaknya sambil menggendong Rio.

Sesampainya di mobil,ia langsung menurunkan Rio dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil. Dan di perjalanan pulang ia hanya melamun, dan Rio anak tersebut asik dengan mainan baru yang ia beli tadi.

"Apa itu kamu Ara"batinya.

"Om tenapa kok diem aja?"tanya Rio yang melihat om nya hanya melamun.

"Om gapapa kok sayang"jawab nya sambil melirik sekilas ke arah Rio.

Kurang lebih dari lima belas menit mereka telah sampai di rumah mereka, dan Rio bergegas untuk turun karena ia tidak sabar untuk menemui kedua orang tua nya.

"Hati hati Rio Jangan lari" teriaknya saat melihat Rio berlari.

"Iyah om" ucapnya.

"Assalamualaikum kita pulang" ucap nya saat memasuki rumah.

Waalaikumsallam ya allah Rio sayang kami gapapa kan nak" teriak mamah nya Rio.

"Aku ndak papa kok mah" jawab Rio sambil tersenyum manis.

"Kamu gimana sih, hah... jagain Rio aja kamu ga bisa"marah mamah Rio pada sang adik nya.

"Y-ya maaf kak gue kan ga sengaja" jawab nya dengan tampang tanpa dosa.

Mamah Rio tidak menjawab ucapan sang adik, ia berteriak untuk memanggil kedua orang tua nya.

"UMI,ABI,NIH SI BUJANG KARATAN PULANG!!!" teriak mamah Rio pada kedua orang tua nya.

"Ck! berisik banget si lo kak,panas nih telinga gue" ucap nya kesal.

"Bodo"ucap mamah Rio dengan tampang mengejek.

"Arkan" panggil abi nya.

"I-ya bi"jawabnya gugup.

"Abi tunggu kamu di ruang kerja abi" ucapnya pada sang anak.

"Susul sana abi kamu sebelum abi kamu marah"sambung umi Arkan pada Arkan.

"Iya umi,kalo gitu Arkan susul abi ke atas dulu"pamit nya.

Umi Arkan hanya mengangguk dan tersenyum,sedang kan sang kakak menjalurkan lidah nya mengejek dirinya. Arkan menatap kakaknya dengan tahapan permusuhan.

"Abi Arkan masuk"ucap nya saat sampai di ruangan abi nya.

"Duduk kamu Arkan"kata abi Arkan kepada Arkan.

"Iya bi" jawab nya sambil duduk.

"Kapan kamu mau menikah Arkan?"tanya abi Arkan sambil melihat ke arah Arkan.

Uhuk uhuk.... Arkan tersedak tanpa memakan apapun.

"A-bi ngomong apasih, Arkan gak paham"ucap Arkan.

"Nak usia kamu sudah cukup untuk menikah, dan abi tau kamu sudah mampu untuk membangun rumah tangga Arkan" sambar abi nya.

 Lauhul mahfudz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang