Ending Story 💕

323 23 0
                                    

Bryan dan Win berjalan beriringan di koridor kampus.

Pandangan Win kosong...

"Win!" Panggil Bryan menghentikan langkahnya.

Dan Win berhenti berjalan natap Bryan.

"Kamu nggak papa kan?"

Mata Win nggak bisa bohong. Udah merah banget mau nangis. Tapi dia enggak mau nangis di depan Bryan.

"Hmm...." Hanya di jawab anggukan kepala.

"Aku akan coba ngomong ke Daddy, soal hubungan kita, dan Leo juga fian"

"Daddy kamu bener. Kita nggak bisa sama-sama. Daddy dan kak Gupi mau nikah dan kita enggak bisa. Gimana nanti silsilah keluarga kita kalo kita nikah?"

"Win, semua pasti ada jalannya. Kamu jangan sedih ya!" Bryan meluk Win erat.

Jujur aja, dia janjiin sesuatu yang belum tentu bisa jadi nyata. Hubungan mereka rumit.




...

"Kak Leo, kalo Daddy nikah sama Mommy, dan kak Bryan nikah sama kak Win, terus kita gimana?"

"Yah kita nikah juga lah Fian, mau gimana lagi?"

Mereka berdua masih dalam mobil Leo yang terparkir di halaman sekolah fian.

"Jangan canda deh, gimana mau nikah? Terus nanti silsilah keluarga kita gimana?"

"Urusan nanti lah Fian. Yang jelas aku nggak mau kita pisah cuma gara-gara Daddy kamu dan kak Gupi nikah. Emangnya cuma mereka yang boleh bahagia? Kita enggak boleh?"

"Kak Leo, kita enggak boleh egois, Mommy itu hamil ponakan kita, kak Leo tega?"

Dan Leo seketika diam...




...






Mereka berempat berkumpul di sebuah Cafe dekat kampus.

"Jadi gimana? Kamu punya rencana apa Bryan soal kerumitan ini?"

"Aku nggak yakin Leo. Tapi aku dan Win udah mempertimbangkan ini"


Win cuma diem nunduk...

"Apa? Pertimbangan apa?" Tanya Fian nggak ngerti.

"Aku dan Bryan akan ngalah untuk kebahagiaan Kak Mario dan Kak Gupi" jawab Win spontan.

"Hah? Kalian mau ngalah? Maksudnya kalian mau bubar?" Tanya Leo nada tinggi sambil melotot ke Bryan dan Win bergantian.

"Kak Gupi itu udah kerja keras buat kita Leo. Setelah Papa sama Mama meninggal. Aku mau ngebales semua perbuatan baik dia ke aku. Dengan cara ini"

Sejenak hening...

"Kalian bener. Kita harus ngalah untuk mereka berdua. Aku yang terlalu egois. Tapi jujur aku nggak tau aku akan bertahan sampai kapan"

"Bertahan sampai kapan? Kamu pengen Poop ya Leo?"

Bryan yang lantas ketawa dengerin kata-kata Win di tengah ketegangan ini.

"Win!" Pelototannya Leo ampe tuh mata mau lepas.
"Jangan g0blok ya Win. Jangan sok ngademin suasana"

Fian juga ketawa kecil ngeliat Leo dan Win.

"Adem? Kan kamu pesen kopi? Emang kopinya adem" tanya Win dengan polosnya.

"Astaga...huft....." Narik nafas panjang...
"Yuk kita balik sekarang dan ngomong sama Kak Mario juga Kak Gupi. Kalo kita dengerin Win ngomong, bisa-bisa ntar kita lari ke rumah sakit jiwa!" Leo yang berdiri dan narik tangan Fian.

Apartemen  [Tiga pasangan Gay] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang