Happy reading guys
.
.
.dikoridor sekolah
"ra kamu tau gak si arzan?yang satu kelompok sama kamu tadi"tanya kirana penasaran "ouh dia iya tau kenapa?" tanya adira "ganteng banget udah tinggi manis ganteng atlet lagi,tipe aku banget ra" senang kirana saat membicarakannya. "kayaknya aku suka deh sama dia"pernytaan kirana tak terdengar jelas karena dibarengi dengan suara kalkson mobil jemputan kirana. "mobil jemputan aku udah dateng mau bareng aku gak biar sekalian"tawar kiran "gak usah na ngerepotin aku juga mau keperpustakaan dulu soalnya ngembaliin buku yang kemarin aku pinjem"tolak adira "ouh yaudah aku duluan ya ra"pamit kirana "hati-hati see you tomorrow" ucap adira.
setelah menyimpan buku diperpustakaan adira berniat langsung pulang naik busway namun saat hendak keluar gerbang klakson ferari putih mengejutkan adira siapa lagi kalo bukan arzan "ra lu mau pulang"tanya arzan mengikuti adira yang tak menghentikan langkahnya "iya kenapa?'tanya adira "pulang bareng gua ayo seklian"tawar arzan "gak usah aku bissa pulang sendiri" tolak adira "gak papa ayo sekali-kali plis ya mau ya"rengek arzan memohon agar adira ikut bersamanya,merasa tidak enak adira pun tak berani menolaknya lagi lantas ia langsung menduduki kursi samping arzan yang sedari tadi terbuka lebar untuknya.
"rumahku belok kiri kok malah lurus sih"ucap adira bingung "gua tau mampir cafe dulu bentar gua mau ngomong sama lu"jawab arzan,adira tak bisa berbuat apa-apa karena ia tau jika ia menolak hal itupun tidak akan didengar oelh arzan.
sesampainya dicafe arzan memesankan pancake dan milk shake yang sam-sam rasa strobery "makasih tapi lain kali jang repot-repot nganterin aku pulang apalagi ngajakin aku makan kayak gini"ucap adira dingin "kenapa sih cewek secantik lo dingin banget bikin gue penasaran kalo lo terus-terusan bersikap kyk gini"ucap arzan suasana cangung mulai menyelimuti mereka berdua karena pandangan arzan tak teralihkan sedikitpun kala memperhatikan setiap inci ukiran indah tuhan tersebut.
"bibir lo cantik banget"ucap arzan spontan membuat adira kikuk badannya mulai terasa panas dingin "maksud kamu apa?"tanya kirana takut "bibirlu gua coba boleh?manis banget kyknya"ucap arzan sedikit demi sedikit mendekat pada adira sontak membuat adira takut dan langsung berdiri dari duduknya "aku pulang"pamit adira namun lengannya ditahan oleh arzan "gua anter"ucap arzan buru-buru brtdiri membawa kunci mobilnya dan meninggalkan 3 lembar uang seratius ribuan. "gak usah aku bisa pulang sendiri kali ini gak ada tawaran lain"ucap adira langsung berlari meninggalkan arzan yang berdiri dibelakangnya. "ah anj gagal gua liat aja nanti pasti bisa gua nyobain tuh bibir"ucapnya.
didalam busway adira tiba-tiba menangis meskipun tidak terjadi apa-apa namun dia kecewa dengan dirinya saat dengan tiba-tiba orang baru dalam hidupnya dengan lancang berbicara tak pantas pada dirinya.
setelah perjlanan yang jaraknya cukup jauh dari cafe sampai rumahnya kini ia membaringkan tubuhnya diatas kasur tempat ternyamannya,ia langsung teringat pada kirana berniat menelpon menanyakan kata terakhir yang ia katakan dikoridor tentang arzan. namun saat ia berusaha menelpon berulang kali nihil tidak ada jawaban dari sahabatnya itu ia berpikir bahwa kirana kini sudah tidur dan beristirahat.
keesokan harinya dikelas saat adira masuk merasa aneh dengan sahabatnya yang biasanya menyambut dia dengan senang pada saat dia masuk namun kini hnya melihatnya sekilas dan langsung melanjutkan berbincang dengan teman lainnya.
saat jam pelajaranpun kirana bertukar tempat duduk dengan rani temannya yang duduk dibangku paling depan,saat jam istirahat adira berusaha berbicara dengan kirana "na kok kamu tiba-tiba cuek sih sama aku"tanya adira penasaran "kamu bikin aku kecewa ra ,padahal aku udah cerita semuanya kekamu"jawab kirana pergi meninggalkan rani
*fov dikoridor
"see you tomorrow" ucap adira saat adira pergi keperpustakaan kirana tak langsung pulang ia hendak menunggu untuk mengembalikan buku yang tadi ia pinjam untuk dikembalikan,saat kirana menunggu ia melihat adira yang yang sudah kembali dari perpustakaan saat hendak memanggil adira kirana melihat mobil ferari yang melaju pelan disamping adira ia melihat arzan yang membukakan pintu mobil untuk adira bak seorang putri.setelaah melihat adira masuk kedalam mobil arzan kirana langsung berlari menaiki mobil jemputannya yang menunggu sejak tadi.sesampainya dirumah kirana langsung berlari memasuki kamarnya dan menangis kecewa dengan adira sahabatnya "bahkan belum satu jam aku cerita bahwa aku menyukai arzan tapi adira hanya mementingkan egonya dan mendekati arzan begitu saja tanpa memikirkanku"TUT..TUT... Suara telpon berdering beberapa kali,itu adalah adira ia menelpon kirana tanpa tau malu "mungkin dia mau pamer karena sudah jalan dengan arzan"
*fov end
hari ini adira terlihat bingung dengan situasai ini ia bahkan tidak menyadari apa kesalahannya "apa karena aku pulang bareng arzan ya?"batin adira "tapikan dia udah pulang duluan,aku bahkan belum cerita apa-apa sama kirana"lanjutnya bingung.
saat jam istirahat adira memberanikan diri untuk bertanya pada kirana tentang kesalahannya,namun saat akan menghampiri kirana ia dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba menarik tangannya paksa."k...kamu?"ucap adira gugup "sorry tentang kemaren gua terbawa suasana"jawab arzan. ya dia arzan seseorang yang telah menarik paksa tangan adira "iya gak papa,tapi tolong lepasin tangan aku"lanjut adira meringis kesakitan,"ouh i..iya sorry gua gak sengaja"ucap arzan.saat arzan melepas tangan adira,adira berusaha meninggalkan arzan dengan niat awalnya menghampiri kirana untuk meminta maaf,namun belum dua langkah ia kaget saat melihat ternyata kirana sudah melihat ia berbincang dengan arzan sedari tadi. adira berniat lari menyusul kirana namun tangannya berhasilo ditahan oleh arzan "lepasin aku zan aku mohon"ucap adira memohon hingga membuatnya gemetar "gua lepasin asal dengan satu syarat"ucapnya tak melanjutkan omongannya "oke oke dengan syarat apapun aku terima tapi plis aku mohon lepasin dulu tangan aku"ucap adira memohon,tanpa pikir panjang arzan melepas tangan adira dan melihat pungung wanita yang ia sukai dengan senyum smirk penuh kemenangan.
.
.
.Vote dan koment kalian membuat aku senang🥰
Support terus ya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Undecided (ON GOING)
RomanceSeorang wanita rapuh yang tidak memiliki siapapun yang dapat melindungi dirinya ia adalah korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang atlet sekolah dan teman lainnya wanita tersebut tidak memiliki dukungan dari siapun bahkan pihak sekolahpu...