I Think U

545 296 147
                                    


Jum'at, 13-01-2023
Pukul 17.30

Assalamu'alaikum readerss🙌
Akhirnya gue balik update lagi nih, gimana cerita sebelumnya seru?
Gue harap seru sih ahahaha
Bismillah... Semoga kalian suka lanjutannya cerita ya..


Aggya sekarang sedang belajar untuk pelajaran besok, ia bukan murid yang terlalu pintar,ambisius maupun kutu buku. Bisa dikatakan ia murid pintar tetapi yang tidak over, dan Aggya bukan orang yang bodoh-bodoh amat. Jika disimpulkan kepintarannya itu di angka 80 dan 30-nya itu ketidaktahuannya atau bahasa kasarnya bodoh.

Biasanya ia sering dipanggil pintar oleh temannya,tetapi Aggya merasa risih. Sebab Aggya masih belum masuk ke dalam kriteria murid terpintar, kadangkala ia bisa juga malas untuk belajar.Namun, bukan berarti ia tidak belajar selamanya. Mau bagaimanapun ia harus tetap belajar dan tidak boleh menyepelekan pendidikan.

"Dek," Panggil seseorang yang ia yakini itu adalah kakaknya.

Aggya bukanlah anak tunggal, ia punya saudara lelaki yang namanya risfan, kakaknya itu seorang mahasiswa semester 3 jurusan arsitek di universitas yang ada di daerahnya. Meskipun begitu, kakaknya mesti harus berangkat pagi-pagi biar tidak telat sampai dikampus karena jaraknya yang lumayan jauh.

"Masuk,"

Setelah itu pintu terbuka lebar dan nampak lah lelaki jangkung dengan kulit yang sawo matang. Menjadikan wajahnya maupun senyumannya itu manis seperti gula.

"Kenapa?"

"Laptop kamu nganggur, nggak?"

Aggya menggelengkan kepalanya."Nggak, kenapa?"

"Aku pinjam."

Sontak, Aggya menautkan alisnya merasa bingung. Pasalnya kakak lelakinya itu punya laptop sendiri mengapa dia harus meminjam darinya. "Emang laptop abang mana?"

Dia menggarukk tengkuknya. "Laptop abang lagi error makanya pinjem kamu." Jawabnya sambil cengegesan dan Aggya hanya beroh ria saja.

Kemudian ia membuka laci yang ada di bawah meja belajarnya dan mengeluarkan laptop yang masih tersimpan di tasnya. Aggya jarang sekali memakai laptop itu, kalau makai palingan cuman buat tugas atau nonton film saja.

"Nih." Ia memberikan laptop itu kepada kakaknya.

Risfan menerimanya."Oke, abang pinjem laptopnya dulu. Semisal besok laptop abang udah nggak error, abang balikin. Kalau nggak besok laptopnya abang bawa."

"Iya bawa aja.Soalnya aku juga lagi nggak butuh,"

"Oke siyap."

"Yaudah kamu lanjutin belajarnya," Suruhnya dan Aggya mengangguk patuh.

Sebelum abangnya berbalik, Aggya menjadi teringat untuk menanyakan sesuatu pada abangnya

"Abang tunggu,"

Lantas, Risfan membalikkan badannya tak jadi pergi. "Kenapa?"

"Abang besok bisa anterin aku ke sekolah?"

"Besok?" Risfan bertanya lagi memastikan dan Aggya mengangguk. Risfan menaruh tangannya di dagu sedang memikirkan apakah besok jadwal kuliahnya pagi. Dan dia ingat besok ada kuliah pagi, jadi bisa mengantar adiknya.

"Oh ... Besok bisa kayaknya."

Mata Aggya berbinar lebar. "Beneran?"

"Iya besok ada kuliah pagi jadi bisalah nganter kamu."

"Okelah bang, makasih ya."

"Iya gue pergi dulu."

Setelah itu Risfan keluar dari kamarnya, Aggya kembali melanjutkan kegiatan belajarnya. Namun, seketika ia menjadi teringat dengan kejadian siang tadi di sekolah.

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang