"Sekalinya lagi badmood kalau ketemu orang yang disukai bakalan hilang badmoodnya"
Assalamu'alaikum ya ukhtyyy
😇 Happy Reading 😇
Aggya berjalan melewati lorong yang masih sepi, bagaimana tidak orang ia kalau berangkat sekolah selalu pagi buta. Biarpun rumahnya lumayan jauh ia mesti berangkat paling awal, yang mana kebiasaan ini sudah tertanam sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Beda dengan Tisa yang rumahnya dekat sama sekolah berangkatnya paling lambat.
Ketika Aggya mau masuk ke dalam kelas ia nampak terkejut akan kehadiran seorang lelaki disana. Bagaimana tidak jarang sekali lelaki dikelasnya itu berangkat awal,apalagi orang itu adalah Darka. Melihatnya ada disini merupakan suatu keajaiban,biasanya yang berangkatnya paling lambat pagi sekali sudah disini.
Merasa di amati orang dari jauh, sontak Darka menatap Aggya yang masih termangu di depan pintu dan dia melambaikan tangan ke arahnya.
"Hai, Aggya."
Bukannya menyapa balik sapaan lelaki tersebut, Aggya malah langsung berjalan ke tempat duduknya dengan raut muka yang ditekuk.
Sehingga lelaki itu menurunkan kembali tangannya dan menghela napas kasar sepertinya Aggya masih marah padanya karena masalah kemarin. Kemudian Darka menghampiri Aggya dan duduk tepat dibangku depannya.
Dia melihat raut muka temannya yang cemburut itu. "Lu masih marah sama gue?"Aggya tidak menjawab pertanyaannya dan menyibukkan diri dengan membaca buku pelajaran.
"Beneran marah ini kayaknya." Darka memajukkan kursinya lalu menelungkupkan kedua tangannya dimeja. "Ekhem," Darka berdehem seolah berharap agar gadis didepannya ini menanggapinya.
"Aggya..." Panggilnya lirih tapi Aggya masih tidak memperdulikannya. Maka, mau tidak mau Darka harus mengeluarkan jurus terakhir yang mungkin mampu membuat gadis didepannya ini luluh. Pokoknya hari ini dia harus mengakhiri semuanya.
Lalu tangannya merogoh saku celana dan mengeluarkan sebatang coklat yang terbungkus plastik. Soalnya kata orang jika ada wanita yang ngambek dikasih coklat bakalan baikan.
"Gue bawain nih coklat buat lu, lu mau nggak?" Darka menyodorkan coklat tersebut ke wajah Aggya tetapi ia masih tidak menanggapinya.
"Coklatnya enak loh." Dia terus mencoba membujuknya. "Kata orang makan coklat bisa bikin bahagia, lu mau nggak?" Darka semakin mendekatkan coklat ke wajah Aggya.
Sehingga bukannya membaik Aggya malah semakin kesal diganggu olehnya. Sampai-sampai tangan Darka dihempaskan begitu saja olehnya.
"Gue nggak mau." Tolaknya sambil menatap Darka dingin.Kemudian Aggya bangkit dari kursinya namun Darka secepat kilat menghadang jalannya sebelum Aggya pergi.Darka merentangkan tangannya. "Lu mau kemana? Gue mau minta maaf sama lu. Kok lu malah mau pergi. "
Aggya menatapnya dengan raut muka menahan sebal. "Minggir,"pintanya
Darka menggelengkan kepalanya "Nggak mau," dia masih tetap pada tempatnya. "Lu harus maafin gue dulu, gue baru bisa minggir."
Aggya semakin memberikan tatapan tajam padanya seolah menyuruhnya agar menuruti perkataannya. Sampai akhirnya Darka terpaksa mengalah, dia menurunkan tangannya kemudian minggir dan membiarkan Aggya pergi.
Dia menjambak rambutnya sendiri lalu matanya melihat sebatang coklat yang ada di tangan kirinya.
"Apaan ini coklat, nggak mempan." Gerutunya kesal, mungkin digadis lain coklat ini mempan tetapi di Aggya tidak. Sekarang Darka bingung harus bagaimana lagi meminta maaf pada Aggya. Dia juga kenapa kemarin bercandain Aggya kayak begitu, kan jadi begini. Definisi menyesal diakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam
Teen FictionCerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang mencintai dalam diam seorang lelaki di sekolahnya tanpa sengaja, dimana akhirnya ia jatuh cinta dan hanya bisa memendam rasa pada lelaki tersebut. Mungkin kalian mengira cerita ini akan berakhir den...