Ragu

344 258 140
                                    

"Bukankah rasa suka itu bisa tumbuh begitu saja tanpa alasan, sama halnya dengan membenci orang yang juga bisa muncul tanpa ada alasannya"

~Happy Reading~




Aggya melihat Lisna sedang menikmati makanannya terus ia melihat Aggya asyik main ponsel sambil makan ciki.
"Tanya ke mereka nggak ya?" batinnya dalam hati sambil melirikkan matanya kesana kemari.

"Ah tanya ajalah,"

Baiklah, daripada mati penasaran begitupula pikirannya terganggu, Aggya memilih untuk menanyakannya pada sahabatnya.

"Btw guys, aku ada pertanyaan ini buat kalian?"

Secara bersamaan Lisna dan Tisa melihat kearahnya membuat Aggya gugup.

"Tanya apaan?" Ucap Tisa.

"Tanya aja," Timpal Lisna sembari menyuap nasi ke dalam mulutnya.

Aggya memegang kedua tangan di meja dengan gugup. "Jadi, aku mau tanya semisal jantung kita ..." Aggya memegang dadanya. "Itu berdegup kencang dari biasanya, itu artinya apa?"

"Sakit paling," Seloroh Tisa.

Lisna menaruh sendoknya. "Itu kamu yang ngalamin."

Aggya mengangguk polos. "Sebelumnya kamu punya riwayat sakit?" tanya Lisna dan Aggya menggelengkan kepalanya.

Tisa dan Lisna saling pandang dengan raut bingung karena pertanyaan random dari Aggya mereka sampai rela meninggalkan ponsel maupun makanannya.

"Kapan kamu ngalamin itu?"

Aggya memegang dagunya tampak berpikir. " Dua hari yang lalu," katanya.

"Sebelumnya jantung kamu saat berdegup kencang begitu pas waktu apa?" Sekarang gantian Lisna yang bertanya. Biasanya dia paling anti sama pertanyaan tidak jelas begini tetapi karena yang sahabatnya yang bertanya, mau tidak mau dia menjawabnya.

Mendapat pertanyaan itu Aggya menjadi bingung. "Haduh mereka tanya gitu lagi? Kalau semisal akhirnya jawab jujur karena Hikmal, mereka bisa ngira yang aneh-aneh." Batinnya dalam hati seraya memandang sahabatnya secara bergantian.

"Pas waktu..." Jedanya sekian detik. "Aku nggak ingat."

"Yah.... " ucap Lisna dan Tisa bersamaan, bahu keduanya pun mendadak lesu. Jika Aggya tidak ingat penyebabnya bagaimana mau mengerti jawabannya.

Tisa mencomot ciki di meja. "Gitu aja lu lupa, gimana sih."Cibirnya.

Aggya menggaruk hidungnya. "Ya manusia kan tak luput dari lupa, pikiran aku banyak makanya bisa lupa."
Bukannya lupa melainkan dia memang pura-pura tidak tahu alias membohongi mereka.

"Tapi," Keduanya melihat Lisna. "Biasanya orang yang jantungnya berdegup kencang itu bisa karena penyakit bisa juga karena suka sama seseorang." Jelasnya.

Sontak, Tisa mencak-mencak sendiri di bangkunya. "Nah bener Lisna, contohnya gue pas ketemu mas crush di rumah saudara disitu tiba-tiba jantung gue berdetak cepat." Imbuhnya Aggya begitu antusias sekali ketika berbicara tentang awal mula pertemuan antara dia dengan pacarnya di rumah saudara.

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang