Bab 4

338 54 5
                                    

"kamu mau bantuin?" Tanya Mahen saat menolehkan kepalanya dan mendapati sang anak ikut berjalan ke arah dapur

Cessie menggelengkan kepalanya, gadis kecil itu menolak, niat gadis kecil itu ke dapur untuk melihat saja bagaimana sang ayah memasak.

"Oke" Mahen pun melanjutkan kegiatannya memasak

Mahen sebenarnya sedikit gugup diperhatikan oleh anaknya itu, walau tubuhnya membelakangi sang anak tapi ia bisa merasakan seolah mata sang anak selalu mengawasi gerak-geriknya.

"Nah sudah selesai" ucap laki-laki itu memamerkan hasil masakannya pada sang anak, dalam hati ia merasa bangga pada dirinya sendiri

Memakan waktu hampir satu jam lamanya, akhirnya seluruh masakan yang Mahen buat selesai juga.

Laki-laki itu tak pandai memasak namun, walau tak terlalu pandai, sedikit-sedikit ia bisa lah, apalagi ia sudah lama tinggal sendiri jadi urusan memasak sudah biasa ia lakukan.

"Terimakasih" ucap Cessie saat sang ayah meletakkan piring yang sudah diisi oleh nasi

"Sama-sama" ucap Mahen sambil tersenyum ke arah sang anak

Cessie hanya mengambil ayam kecap yang ada di depannya, hal itu sontak membuat Mahen inisiatif mengambilkan anak itu capcay dan juga orek tempe yang ia buat sebagai pelengkap makan malam mereka.

Cessie yang mendapat perlakuan itu pun sontak melihat ke arah laki-laki itu, ternyata Mahen juga tengah menatapnya balik dengan senyum lebar.

Cessie menyatukan alisnya melihat kelakuan sang ayah, laki-laki itu hanya sibuk mengulas senyum sambil menatapnya tanpa menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri.

"Ayo di coba" ucap Mahen menyuruh anaknya itu

Cessie terlebih dulu melipat tangannya dan berdoa, hal itu membuat hati Mahen menghangat, Helsa sangat baik dalam mendidik sang anak, pikir laki-laki itu.

"Selamat makan" ucap Cessie pada sang ayah sesaat setelah ia menyelesaikan doanya

Mahen hanya menganggukkan kepalanya, satu suap, dua suap, makanan yang Mahen buat masuk ke dalam mulut kecil Cessie

"Gimana rasanya? Suka?" Tanya Mahen penasaran sambil harap-harap cemas menunggu jawaban sang anak

"Iya, enak" balas Cessie, ia jujur soal rasa makanan yang laki-laki itu buat

Mahen tersenyum, kemudian ia juga mengambil nasi dan lauk untuknya makan, ia lega setelah mendengar jawaban dari sang anak, syukurlah anaknya itu suka.

Setelah menyelesaikan makan malam yang lebih banyak di isi dengan keheningan, Cessie dan Mahen duduk di sofa ruang keluaraga.

"Buku pelajaran buat besok jangan lupa disiapin, kamu nggak ada tugas?"

"Ada tapi udah di kerjain"

"Oke" Mahen mengangguk mengerti

"Oh iya, jarak sekolah kamu jauh dari rumah ini jadi besok kamu harus bangun lebih pagi"

"Iya" jawab Cessie singkat sambil memainkan tabnya

Kenapa sih anak-anak jaman sekarang suka sekali bermain bermain ponsel/tab, pikir Mahen sambil mengelengkan kepalanya melihat kelakuan anak perempuan di depannya ini.

"Kamu tau apa pekerjaan mama mu?" Tanya Mahen membuka obrolan kembali, ia ingin pelan-pelan mengetahui serta mengenal anak dan mantan istrinya itu

"Bukan mama tapi ibu" beritahu Cessie sambil menolehkan kepalanya ke arah sang ayah

"Oke, ibu maksutnya, jadi apa pekerjaan ibu?"

"Emm... Nggak tau" terlihat berpikir beberapa saat, ujung-ujungnya anak itu menjawab tak tahu

365 X 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang