I NEED YOURS - SASUNARU [END]

CHAP 40

SASUNARU||

•••••

~~~~~SN~~~~~

Tangan naruto tak berhenti mengeluarkan keringat dingin selepas mengetahui kemana tujuan Sasuke membawanya pergi

Ia tahu cepat atau lambat ia akan diperkenalkan kepada khalayak luas Namun ini semua benar - benar mendadak bagi naruto dan jika boleh jujur ia tidak siap atau bahkan tidak akan pernah siap

Ia memang belum pernah menghadiri acara perusahaan besar selain ketika kedua orang tuanya membawanya

Namun hal yang pasti ia tahu dengan jelas siapa saja tamu yang akan datang ke acara tahunan perusahaan sasuke

Dan Klan namikaze jelas berada dalam urutan daftar tamu undangan yang bisa dipastikan hadir dalam acara ini

Terutama mengingat bagaimana keluarganya begitu terobsesi untuk mengajak The Number One untuk bekerja sama

Siapa lagi jika bukan orang yang kini menyandang status sebagai suaminya uchiha Sasuke

Naruto tak bisa menutupi kegugupan juga rasa takutnya Ia belum siap untuk menghadapi -mantan keluarganya itu

Dua tahun waktu yang naruto butuhkan untuk menata kembali hidupnya yang benar - benar hancur

Namun itu semua belum cukup bagi naruto untuk siap berhadapan kembali dengan keluarganya meski hanya sebagai orang asing

Sasuke yang menyadari kegelisahan naruto kini memilih untuk memfokuskan dirinya kepada
Naruto

Meraih tangan naruto yang terasa begitu dingin dalam genggamannya sasuke juga dapat merasakan jika naruto mulai gemetaran

Membuat Sasuke mengerti jika Naruto benar - benar ketakutan sekarang , naruto yang merasakan genggaman tangan sasuke padanya membuat naruto mengalihkan perhatiannya pada sasuke

" Calm down okay ? "
Tenang sasuke dengan nada lembut nan
tegasnya

Membuat naruto hanya diam tak menanggapi ucapan sasuke Matanya berkaca - kaca mengisyaratkan kepada Sasuke jika ia benar - benar merasa ketakutan sekarang

" They can't touch you " Bisik Sasuke pelan dengan satu tangan terangkat dan menangkup lembut pipi naruto Mendekatkan keningnya pada kening naruto

Hingga naruto dapat merasakan hembusan hangat nafas sasuke yang menerpa wajahnya Jangan lupakan jika salah satu tangannya kini juga melingkari pinggang kecil itu untuk membawa tubuh kurusnya bersandar pada tubuh kekar itu

Mengusapnya lembut dengan ibu jari miliknya Mencoba untuk menyampaikan rasa tenang kepada naruto

Melupakan eksistensi Obito yang kini mengalihkan atensinya kepada kedua orang tuanya Matanya memicing begitu melihat sebulir air mata jatuh dari mata cantik ibunya