"Sofie?" panggil seorang wanita saat Sofie dan Avena sedang makan siang bersama hari itu, Sofie pun menoleh dan kaget saat melihat siapa wanita dihadapannya tersebut, begitu pun dengan Avena yang menatap wanita cantik dan mungil tersebut.
"Ehh Zoey, haiii" ucap Sofie terssenyum, wanita bernama Zoey tersebut pun tersenyum begitu ramah kepada mereka.
"Avena kenalin ini Zoey, owner perusahaan tempat aku kerja, Zoey kenalin ini Avena sahabat aku" ucap Sofie, Zoey dan Avena pun saling melihat dan tersenyum.
"Zoey" ucap Zoey mengulurkan tangannya.
"Avena" ucap Avena membalas uluran tangan wanita itu.
"Kayanya wajah kamu ga familiar dehh, kita pernah ketemu?" tanya Zoey, Sofie tertawa pelan.
"Avena ini penyiar berita, dia juga pernah bilang kamu pernah diundang ke acara tv yang disiarkan oleh Avena" ucap Sofie menjelaskan.
"Ahhh yahhh, pantesan kaya pernah lihat kamu, baru keinget sekarang" ucap Zoey, Avena hanya tersenyum, Zoey wanita yang cukup mudah untuk berinteraksi, ia selalu mudah untuk mencari topik obrolan meskipun baru pertama kali bertemu dengan seseorang yang menurutnya selevel dengan dirinya.
"Saya juga masih ingat kamu" ucap Avena, Zoey tersenyum senang saat itu, ia mengakui bahwa Avena adalah wanita cantik dan juga cerdas.
"Kamu sedang apa disini?" tanya Sofie penasaran karena siang itu mereka sedang ada disebuah restoran dengan pemandangan laut, weekend hari itu akan mereka habiskan disana sembari menikmati kebersamaan yang akhir-akhir ini sulit untuk mereka lakukan.
"Aku ada pertemuan keluarga disana, ga sengaja juga ngeliat kamu disini" ucap Zoey.
"Ohh gitu" ucap Sofie mengangguk mengerti.
"Ohh ya kalo gitu aku.... harus kesana dulu" ucap Zoey.
"Ohh yahh" ucap Sofie.
"See you Avena" ucap Zoey menatap Avena dengan tersenyum.
"See you too Zoey" ucap Avena tersenyum, wanita itu pun pergi meninggalkan mereka berdua, pakaiannya yang seksi hari itu cukup menyita perhatian Avena karena ia mengenakan pakaian yang sama dengan wanita itu, sebuah dress putih dengan tali yang mengikat dileher dan menampakkan punggung yang terbuka, Avena pun yakin bahwa mereka memang benar-benar mengenakan pakaian yang sama saat itu.
"Ternyata selera kalian sama yah" ucpa Sofie tertawa pelan, Avena hanya tersenyum.
"Sepertinya kami membeli di toko yang sama" ucap Avena tertawa.
"Tanah abang?" ucap Sofie semakin tertawa, Avena pun tertawa mendengar ucapan Sofie seperti itu karena apa yang dikatakan oleh Sofie benar adanya, ia tidak pernah membeli barang-barang mewah, baginya kenyamanan adalah yang paling utama tidak peduli jika harganya murah.
"Ayah gimana kabarnya?" tanya Sofie saat mereka sedang berjalan dipinggir pantai bersama.
"Aku udah lama banget ga main ke rumah kamu, setiap kali ada waktu, kamunya malah sibuk" ucap Sofie kembali.
"Baik-baik aja kok, memang tidak sesibuk biasanya lagi, Ayah udah mau ngajuin pensiun" ucap Avena tersenyum.
"Benarkah?" tanya Sofie seolah tak percaya, ia ingat bahwa Ayah Avena masih terlihat begitu muda dan bugar dengan tubuhnya yang cukup bagus.
"Yahh, dia bilang ingin liburan ke Lombok, dan dari dulu dia pengen banget kalo kami berdua bisa pindah ke daerah pedesaan dengan pemandangan persawahan kaya yang ada di Bali" ucap Avena tertawa pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu Merindu
Romance"Aku mengkhianatimu Avena" ucap Arion pelan, sesaat setelah mereka bertemu, padahal hari itu, Arion sudah memberitahu Avena melalui telfon, namun Avena tetap ingin bertemu dengan Arion, ia tidak ingin mendengarkan penjelasan Arion, namun ia justru i...