0.8

32 4 0
                                    

Keesokan harinya, di Rabu pagi yang cerah. Eliza sedang mencuci piring kotor yang ada di dapur, ia baru saja selesai sarapan bersama dengan Niko.

Setelah selesai ia kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap untuk berangkat sekolah, ia sedang menunggu kedatangan Axel.

Tak lama terdengar suara klakson motor dari depan rumahnya, itu pasti Axel, dengan cepat ia keluar dari kamar untuk menemui Axel. Anak itu tidak bercanda rupanya saat ia bilang ingin menjemput dirinya.

Eliza berjalan ke kamar Niko, ia melihat Niko yang sedang duduk di atas kasurnya. Eliza pun berjalan menghampirinya.

"Niko, udah siap?"

"Udah kak lili"

"Ya udah, yuk"

Eliza menggandeng tangan Niko, ia pun segera keluar dari rumah dan melihat Axel di depan sana. Axel yang melihat Eliza keluar bersama Niko di buat bingung.

"Xel tunggu bentar ya"

"Lo mau kemana?"

"Mau ke rumah depan buat nitipin Niko"

Eliza berjalan bersama Niko menuju rumah depan, ia pun mengetuk pintu rumah tersebut. Pintu pun terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya yang sedang tersenyum kepada Eliza.

"Selamat pagi oma" sapa Eliza.

"Pagi nak Eliza, mau berangkat sekolah?"

"Iya, oma Eliza nitip Niko ya, nanti Eliza jemput lagi kalo udah pulang sekolah"

"Gak usah di jemput juga gak apa-apa Eliza, oma senang kalo ada Niko jadinya rumah oma gak sepi"

Wanita paruh baya itu bernama Santi atau kerap di sapa oma, Eliza dan Niko cukup dekat dengan oma Santi. Terkadang Niko juga suka bermain di rumah oma Santi.

Oma Santi tinggal sendirian, kedua anaknya sudah menikah dan memilih tinggal sendiri-sendiri. Itulah mengapa sebabnya oma Santi sangat senang jika Niko berkunjung kerumahnya.

"Ya udah oma, Eliza berangkat dulu ya. Ada uang di tas Niko kalo misalnya dia mau jajan"

"Iya, nak Eliza hati-hati ya sekolahnya, Niko Salim kakaknya dulu"

Setelah itu, Niko pun mencium tangan Eliza, lalu Eliza beralih untuk mencium tangan oma Sinta. Kemudian Eliza pun berpamitan kepada mereka berdua.

Dari kejauhan Axel memperhatikan Eliza yang sedang mengobrol dengan wanita paruh baya itu, lalu tak lama Eliza pun berjalan menghampiri Axel.

"Sorry ya xel kalo lama"

"It's oke li, ya udah lo naik buru ntar kita telat"

"Ck panggil gue Eliza!"

"Terserah gue lah, lucu aja"

Dengan wajah kesal Eliza pun naik ke jok belakang, Axel yang melihat itu hanya terkekeh pelan. Eliza memakai helm dan menyamankan posisi duduknya, setelah di rasa nyaman Eliza pun menepuk pelan pundak Axel.

"Udah?"

"Iya"

Axel pun menutup kaca helmnya dan mulai melajukan motornya menuju ke sekolah.

BAD ROMANCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang