Prolog

152 8 0
                                    

Kring!!


Tepat pukul 15.30 bel sekolah pun berbunyi menandakan bahwa kegiatan mengajar sudah selesai. Terlihat dari beberapa pintu kelas yang terbuka dan menampilkan para murid berhamburan pergi meninggalkan kelas untuk segera pulang ke rumah.

Di dalam kelas XI MIPA II, terlihat seorang gadis cantik memiliki rambut panjang berwarna hitam legam, mata berwarna coklat dan tubuh yang tidak terlalu tinggi.

Ia sedang duduk di bangkunya yang berada di dekat jendela, matanya memandang ke arah luar, tatapannya terlihat kosong, gadis itu sedang melamunkan sesuatu.

Beberapa saat kemudian, ia tersadar dari lamunannya, ia melihat jam yang ada di tangannya sudah jam 4 sore, kelasnya sudah kosong, hanya tersisa dia seorang diri. Ia pun segera bergegas keluar dari kelas menuju halte bus tak lupa juga ia memakai headset di telinganya.

Saat di perjalanan menuju halte bus, ia melihat seorang anak kecil berjalan bersama ayah dan ibunya, mereka terlihat sangat bahagia, hal itu pun membuatnya tersenyum tetapi ada rasa iri juga saat gadis itu melihat kebersamaan keluarga itu.

Ia duduk di kursi halte menunggu bus datang, tak lama kemudian bus pun datang, gadis itu berdiri dan langsung memasuki bus tersebut, ia mencari kursi yang kosong dan menemukannya, tetapi saat ia hendak mendudukkan diri tiba-tiba saja entah dari mana seseorang datang dan langsung duduk di kursi itu.

Gadis itu ingin marah, tapi dia lebih memilih diam dan menahannya, ia berdiri di dalam bus dan memegang pegangan bus agar tidak terjatuh saat bus berjalan.

Bus pun berhenti di salah satu halte, dan kemudian gadis itu turun dari bus, ia berjalan kaki sambil mendengarkan musik kesukaannya menuju rumahnya.

Sesampainya di rumah, ia segera masuk kedalam menuju kamarnya, tetapi langkahnya terhenti saat ia mendengar sebuah suara.

"Dari mana aja kamu? Baru pulang jam segini?" Tanya seorang wanita yang bernama Rina.

"Aku dari sekolah Tante, tadi Eliza ada piket makanya telat pulang" ucap gadis itu berbohong.

"Ya udah, sana cepet mandi terus masak bentar lagi ayah kamu pulang" titah Rina.

"Iya" sahutnya.

Gadis itu bernama Eliza, sedangkan Rina adalah ibu tirinya tetapi Rina tidak ingin Eliza memanggilnya dengan sebutan ibu, maka dari itu Eliza memanggilnya tante jika hanya ada mereka.

Berbeda jika ada ayahnya di rumah Eliza harus memanggilnya ibu dan begitu juga dengan Rina yang sifatnya berubah 180° menjadi sosok ibu yang baik bagi Eliza.

Ibu Eliza telah meninggal saat ia masih berada di bangku SMP, saat itu adalah hari dimana dunia Eliza telah hancur berkeping-keping. Gadis itu menangis tiada hentinya di depan tubuh ibunya yang sudah terbujur kaku, kulitnya dingin dan pucat.

Bahkan saat ibunya sudah di makamkan pun Eliza masih saja terus menangis, ayahnya mencoba untuk menenangkannya namun semua itu hanya sia-sia.

5 bulan berlalu, ayah Eliza memutuskan untuk menikah lagi dan di karuniai seorang anak laki-laki, Eliza awalnya tidak mengizinkan ayahnya untuk menikah lagi. Tetapi demi kebahagiaan ayahnya ia menyetujui pernikahan tersebut.

Ibu tiri Eliza awalnya sangat baik dan penyayang tetapi saat tidak ada ayahnya, ia berubah menjadi sangat kejam dan selalu menyuruh Eliza melakukan segala hal.

Seperti saat ini, ibu tirinya itu menyuruh Eliza untuk menyiapkan makan malam mereka karena sebentar lagi ayahnya akan pulang, ia mengambil apron dan mengenakannya lalu berjalan menuju kulkas untuk mencari bahan apa saja yang bisa di masak.

BAD ROMANCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang